Ainun Fitriyah https://telusuri.id/author/ainun-fitriyah/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Tue, 24 Sep 2019 12:04:11 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Ainun Fitriyah https://telusuri.id/author/ainun-fitriyah/ 32 32 135956295 De Tjolomadoe, Pabrik Gula dari Zaman Mangkunegara IV https://telusuri.id/museum-pabrik-gula-de-tjolomadoe/ https://telusuri.id/museum-pabrik-gula-de-tjolomadoe/#respond Tue, 24 Sep 2019 12:04:10 +0000 https://telusuri.id/?p=17527 Museum De Tjolomadoe di Kabupaten Karanganyar ini dahulunya adalah sebuah pabrik gula yang dibangun di era Hindia Belanda, semasa Mangkunegara IV. Sebagai salah satu aset yang memberikan pemasukan besar di masanya, museum ini juga bisa...

The post De Tjolomadoe, Pabrik Gula dari Zaman Mangkunegara IV appeared first on TelusuRI.

]]>
Museum De Tjolomadoe di Kabupaten Karanganyar ini dahulunya adalah sebuah pabrik gula yang dibangun di era Hindia Belanda, semasa Mangkunegara IV. Sebagai salah satu aset yang memberikan pemasukan besar di masanya, museum ini juga bisa dikatakan sebagai lambang kemakmuran.

Di museum ini, kamu masih bisa melihat bentuk-bentuk dasar dari sisa-sisa mesin pabrik gula. Kawasan ini terbagi dalam beberapa stasiun seturut proses pengolahan gula, yakni stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun penguapan, stasiun masakan, stasiun putaran, juga stasiun-stasiun untuk pengeringan, pendinginan, dan pengemasan.

de tjolomadoe
Fasad De Tjolomadoe/Ainun Fitriyah

Proses produksi gula di Tjolomadoe

Batang-batang tebu yang baru saja dipanen dan dipilih dibawa ke stasiun gilingan. Tebu yang sesuai kriteria dicacah dan dimasukkan ke mesin perangkap besi untuk memisahkan serpihan-serpihan besi yang mungkin ikut saat proses pemotongan. Lalu, dilakukan penggilingan sebanyak sepuluh kali menggunakan alat berupa roda besi bergerigi. Penggilingan sengaja dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan air perasan gula atau nira [berkualitas] maksimal.

Selanjutnya cairan tebu hasil gilingan ini akan melanjutkan perjalanan menuju stasiun pemurnian. Proses pemisahan kandungan non-sugar (bukan gula) dan proses penghilangan kotoran akan dilakukan di sini.

de tjolomadoe
Bagian samping De Tjolomadoe/Ainun Fitriyah

Usai dimurnikan, nira kemudian perlu dikentalkan di stasiun penguapan, sebelum nantinya dibawa menuju stasiun kristalisasi alias stasiun pemasakan. Proses pemasakan ini akan memakan waktu yang cukup lama jika kandungan air dalam nira masih cukup tinggi.

Proses pembuatan gula belum selesai. Gula hasil kristalisasi masih perlu menempuh beberapa tahap lagi di stasiun putaran dan stasiun pengeringan-pendinginan, demi memisahkan kristal gula dengan larutan (stroop) yang masih menempel. Selanjutnya, pemanasan juga harus dilakukan untuk membunuh organisme yang masih hidup saat gula dikristalisasi. Barulah kemudian dilakukan pendinginan untuk mempertahankan kristalnya.

de tjolomadoe
Sisa-sisa peralatan di stasiun gilingan/Ainun Fitriyah

Ternyata panjang juga, ya, proses mengubah tebu menjadi kristal-kristal gula yang biasa kamu tuangkan dengan mudah ke dalam gelas teh panas di rumah?

Meskipun proses panjang itu sudah tidak bisa lagi kamu saksikan secara langsung di museum ini, kamu masih bisa membaca penjelasan-penjelasan mengenai proses dan sejarah masuknya gula ke Indonesia. Selain itu ada juga informasi soal perkembangan produksi gula Indonesia dari awal hingga sekarang.

Lebih dari sekadar museum gula

Setelah menelusuri sejarah gula, kamu bisa mampir ke Taman Wagis Wara (Taman Para Raja). Di lokasi itu kamu tak hanya bisa menikmati permainan pencahayaan (lighting), namun juga instalasi seni, lukisan-lukisan menarik, juga berkas-berkas yang berhubungan dengan pencatatan keuangan pabrik gula di masa lalu.

pekarangan de tjolomadoe
Taman di De Tjolomadoe/Ainun Fitriyah

Museum De Tjolomadoe tidak hanya soal gula. Di sini juga ada restoran, tempat belanja, dan ruang pertemuan yang super luas dan keren yang bisa dipakai untuk berbagai keperluan—gathering, konser, resepsi pernikahan, dll.

Setelah menghabiskan hari di dalam museum, kamu bisa menyaksikan pergantian siang dan malam dengan bersantai di taman depan De Tjolomadoe. Taman ini super cantik, bersih, dan rapi. Di musim kemarau, ketika hari sedang panas-panasnya, kamu akan merasa seperti di Central Park, New York.

Selain itu, di halaman depan De Tjolomadoe juga ada The Royal Besaran Resto yang dulunya adalah rumah utama sang pemilik pabrik gula. Kalau penasaran, kamu bisa mampir dan mencicipi makanan-makanan khas Jawa dan Western yang bukan hanya lezat namun juga disajikan dengan amat elok. Arsitektur dan interiornya yang masih mempertahankan gaya asli juga pasti bakal bikin kamu makin betah berlama-lama.


De Tjolomadoe
Jl. Adi Sucipto No. 165, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah
detjolomadoe.com


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post De Tjolomadoe, Pabrik Gula dari Zaman Mangkunegara IV appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/museum-pabrik-gula-de-tjolomadoe/feed/ 0 17527
Menikmati Undur-undur Krispi di Pantai Glagah https://telusuri.id/menikmati-undur-undur-krispi-di-pantai-glagah/ https://telusuri.id/menikmati-undur-undur-krispi-di-pantai-glagah/#respond Sat, 06 Jul 2019 09:00:46 +0000 https://telusuri.id/?p=14925 Warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Kulonprogo dan sekitarnya, pasti sudah sangat familiar dengan Pantai Glagah. Saat liburan, pantai berpasir gelap ini selalu dipenuhi wisatawan. Daya tarik pantai selatan Jawa ini adalah ombaknya...

The post Menikmati Undur-undur Krispi di Pantai Glagah appeared first on TelusuRI.

]]>
Warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Kulonprogo dan sekitarnya, pasti sudah sangat familiar dengan Pantai Glagah.

Saat liburan, pantai berpasir gelap ini selalu dipenuhi wisatawan. Daya tarik pantai selatan Jawa ini adalah ombaknya yang tinggi dan menggulung-gulung. Oleh sebab itu, tentu saja mandi dan menceburkan diri tidak disarankan untuk dilakukan di Pantai Glagah.

Lalu, kalau bercengkerama dengan ombak tidak disarankan, bagaimana cara menikmati momen liburan di Pantai Glagah?

pantai glagah
Suasana pasar tradisional di Pantai Glagah/Ainun Fitriyah

Ada beberapa alternatif. Kamu bisa basah-basahan di salah satu kolam yang tersedia di sekitar pantai. Opsi lain, kamu bisa melewatkan waktu dengan mengobrol bersama teman seperjalanan sambil menikmati suasana pantai. Kalau kamu aktif di Instagram, foto-foto dramatis dari Pantai Glagah juga pasti bakal mengundang banyak likes.

Lalu, ada cara lain: mencicipi kuliner-kuliner lezat, misalnya undur-undur laut krispi.

Seperti kepiting

Untuk kamu yang belum begitu familiar dengan undur-undur, bolehlah saya jelaskan sedikit soal hewan laut ini.

Undur-undur laut adalah krustasea atau udang-udangan yang sepanjang hidupnya menggali pasir di batas air laut. Jika diukur, barangkali undur-undur hanya sekitar 2-3 cm saja. Bentuknya lonjong, beruas-ruas, dengan kaki-kaki kecil. Seperti halnya kepiting, undur-undur laut juga punya sepasang capit. Hanya saja, capit undur-undur lebih kecil.

pantai glagah
Undur-undur krispi dan aneka gorengan lain di sebuah kios/Ainun Fitriyah

Untuk membuat undur-undur krispi, hewan laut ini dicampur dengan adonan tepung krispi lalu digoreng. Meskipun dimasak dengan cara sederhana, undur-undur laut krispi bakal menggoyang lidahmu. Rasanya seperti udang: gurih. Cuma, dibanding udang, daging undur-undur lebih sedikit.

Seporsi undur-undur krispi akan jadi makin lezat jika dipadukan dengan sepiring nasi hangat atau beberapa bungkus arem-arem. Ditambah teh atau kopi hangat, pengalaman menyantap undur-undur krispi akan terasa semakin lengkap.

Salah satu jajanan favorit di Pantai Glagah

Sebagai salah satu jajanan favorit, mudah sekali menemukan penjual undur-undur krispi di Pantai Glagah. Kamu tinggal menelusuri kios-kios berlantai pasir di lorong panjang antara parkiran dan bibir pantai, tempat aneka suvenir (pakaian, topi, dsb.) dan makanan dijajakan.

pantai glagah
Undur-undur krispi (kiri) dan rumput laut krispi (kanan)/Ainun Fitriyah

Undur-undur krispi yang menggunung biasanya ditaruh dalam wadah-wadah kotak sederhana di meja. Selain undur-undur krispi, kamu juga akan menemukan camilan-camilan menggiurkan lainnya seperti peyek undur-undur (yang juga bisa dijumpai di Pantai Parangtritis, Bantul), wader, rumput laut krispi, dan umbi-umbian.

Harga seperempat kilogram undur-undur krispi hanya Rp25.000. Kalau bagimu itu terlalu banyak, kamu bisa memesan dengan porsi yang lebih kecil seharga Rp12.000.

Jadi, tertarik untuk mencicipi undur-undur krispi?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Menikmati Undur-undur Krispi di Pantai Glagah appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/menikmati-undur-undur-krispi-di-pantai-glagah/feed/ 0 14925