Ayu Henidar Mulyara https://telusuri.id/penulis/ayuhenidarmulyara/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Mon, 18 Mar 2024 07:44:39 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Ayu Henidar Mulyara https://telusuri.id/penulis/ayuhenidarmulyara/ 32 32 135956295 Wisata Kuliner dan Pantai di Pacitan dalam Sehari https://telusuri.id/wisata-kuliner-dan-pantai-di-pacitan-dalam-sehari/ https://telusuri.id/wisata-kuliner-dan-pantai-di-pacitan-dalam-sehari/#respond Mon, 18 Mar 2024 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=41410 Tak pernah tebersit oleh saya untuk berlibur ke Pacitan sebelumnya. Namun, ternyata Pacitan memiliki destinasi wisata alam yang mengesankan dan kuliner yang memanjakan lidah. Salah satu dari 38 kabupaten di Provinsi Jawa Timur itu berada...

The post Wisata Kuliner dan Pantai di Pacitan dalam Sehari appeared first on TelusuRI.

]]>
Tak pernah tebersit oleh saya untuk berlibur ke Pacitan sebelumnya. Namun, ternyata Pacitan memiliki destinasi wisata alam yang mengesankan dan kuliner yang memanjakan lidah. Salah satu dari 38 kabupaten di Provinsi Jawa Timur itu berada di pesisir selatan dan dekat sekali dengan laut. 

Jelang liburan akhir tahun lalu teman saya iseng mengajak untuk jalan-jalan ke Pacitan. Sebuah ide yang sangat menarik. Karena penasaran, kami sepakat untuk berkunjung ke daerah berjuluk “Kota 1001 Gua” tersebut.

Akses menuju Pacitan memang terbilang cukup terbatas. Belum ada bandara komersial dan stasiun kereta di sana. 

Jika menggunakan pesawat dari Jakarta, setidaknya kita harus turun di Bandara Adi Soemarmo Solo. Dari bandara, melanjutkan perjalanan melalui Terminal Tirtonadi menggunakan bus Aneka Jaya ke Pacitan. Durasi perjalanannya mencapai kurang lebih 3—4 jam. Sedikit tips dari saya, lebih baik menyewa satu unit mobil dari Solo, agar bisa digunakan juga saat jalan-jalan di Pacitan. Saya bersama enam teman lainnya memutuskan untuk sewa kendaraan jenis minivan (Toyota Hiace) dengan sopir. 

Perjalanan dari Solo menuju Pacitan juga memberikan pengalaman tersendiri. Belum ada jalanan tol nan mulus untuk sampai ke Pacitan, sehingga kita harus melalui jalur naik turun dan berkelok. Bagi yang mabuk perjalanan darat, disarankan membawa perbekalan obat-obatan pribadi. 

Kuliner Bahari ala Bu Gandos

Setibanya di batas kota, kami langsung menuju salah satu tempat makan seafood terbaik di Pacitan. Namanya Warung Makan Bu Gandos, terkenal dengan sajian lobsternya yang berukuran besar. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota Pacitan. Bukan sebuah restoran mewah dengan tempat duduk yang tertata, melainkan hanya tempat makan sederhana di pinggir tambak air payau yang berbatasan dengan laut.

Kami memesan lobster, ikan bakar, udang goreng, kangkung, dan terong balado. Saat disajikan, tampilannya seperti makanan biasa di resto-resto seafood Jakarta. Tidak terlalu memberikan ekspektasi tinggi. Namun, saat dimakan rasanya sangat segar. Ikan bakarnya lembut, udang gorengnya juga sangat garing. Tentu saja yang menjadi primadona dalam sajian adalah lobster. Lobster besar ini memiliki daging yang banyak dan empuk dengan rasa yang manis.

Wisata Kuliner dan Pantai di Pacitan dalam Sehari
Menu makan siang pesanan kami di Warung Makan Bu Gandos Pacitan/Ayu Henidar Mulyara

Terik matahari siang itu cukup menyengat, tetapi udaranya masih sejuk. Sangat menyenangkan bisa menyantap makanan lezat dengan pemandangan yang memanjakan mata ke arah Teluk Pacitan.

Usai dari Bu Gandos kami menuju penginapan untuk menaruh barang-barang. Tidak ada banyak pilihan hotel atau resor mewah di Pacitan. Bahkan hotel empat tingkat yang kami tempati tidak memiliki lift. Untungnya kami dapat di lantai dua dan tiga, sehingga tidak terlalu berat mengangkat tas bawaan. Jarak dari warung Bu Gandos ke penginapan hanya sekitar empat kilometer dengan waktu tempuh kurang dari 10 menit. 

Menikmati Sore di Pantai Watu Karung

Menjelang sore kami memutuskan keluar dari hotel dan pergi ke pantai terdekat. Karena destinasi paling utama di Pacitan adalah pantai, rasanya tidak lengkap jika tidak mengunjunginya. Pantai-pantai di Pacitan juga terkenal dengan ombaknya yang baik untuk surfing. Makanya, tidak jarang kami bertemu dengan bule-bule di sini.

Dari sekian banyak pantai di Pacitan, kami sepakat untuk ke Pantai Watu Karung. Dari hotel ke Pantai Watu Karung berjarak 24 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.  Akses masuk ke pantai ini tidak sulit, karena cukup dekat dengan jalan raya.

Kami berjalan masuk ke pantai ini tanpa ekspektasi berlebih. Apalagi kami tidak melakukan riset mendalam sebelumnya. Saat kami datang, waktu telah beranjak sore menjelang matahari terbenam.

Ternyata, kami mendapatkan suguhan pemandangan yang menakjubkan. Kami duduk-duduk sambil melihat matahari mulai tenggelam di balik cakrawala, mendengarkan suara deburan ombak yang menerjang pantai. Tidak banyak orang, sehingga suasana begitu tenang.

Di area wisata Pantai Watu Karung, tersedia juga warung-warung milik warga lokal yang berjualan makanan dan minuman. Kami memilih makan mi instan sambil menikmati panorama gulungan ombak Samudra Hindia. 

Kuliner Malam di Pacitan

Matahari sudah tidak terlihat. Hari mulai gelap. Kami lekas meninggalkan kawasan pantai untuk melanjutkan perjalanan mencari makan malam. Ada dua tempat kuliner yang menurut saya wajib didatangi kalau ke Pacitan.

Pertama, ayam goreng rempah Mekar Jaya. Letaknya di kota, dari Watu Karung berjarak 24 kilometer dengan waktu tempuh kurang dari 45 menit. 

Menu andalan Mekar Jaya itu terlihat seperti ayam goreng pada umumnya. Namun, rasa dari bumbu rempah yang diungkep membuatnya jadi lebih nikmat. Konsep dapurnya yang terbuka membuat pengunjung bisa melihat proses memasaknya. Ayam yang sudah diungkep, dicelupkan dalam penggorengan dengan minyak panas. Hasilnya ayam matang sempurna. Garing di luar, empuk di dalam. 

  • Wisata Kuliner dan Pantai di Pacitan dalam Sehari
  • Wisata Kuliner dan Pantai di Pacitan dalam Sehari

Destinasi kuliner selanjutnya yang tidak kalah menarik di Pacitan adalah Sego Gobyos. Warungnya sederhana, berada di pinggir jalan. Tepatnya di perempatan Tugu Penceng, pertemuan jalur dari arah Ponorogo dan Solo. Tidak jauh dari Alun-alun Pacitan. Warung Sego Gobyos buka sejak pukul empat sore hingga empat pagi. 

Sego Gobyos pada dasarnya adalah nasi plus sayur daun kenikir, serta tambahan lauk yang bisa dipilih, mulai dari tahu, tempe bacem, opor ayam, hingga kerupuk. Makanan ini terkenal dengan rasanya yang super pedas, makanya dinamakan Gobyos. Saat makan memang benar-benar sampai mandi keringat (gobyos) saking pedasnya. 

Usai sudah perjalanan kami berwisata kuliner dan pantai di Pacitan hari itu. Berlibur ke Pacitan ternyata menjadi keputusan terbaik. Meskipun sempat meragukan awalnya, tetapi tak disangka Pacitan menyimpan potensi kuliner lokal dan destinasi alam yang luar biasa.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Wisata Kuliner dan Pantai di Pacitan dalam Sehari appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/wisata-kuliner-dan-pantai-di-pacitan-dalam-sehari/feed/ 0 41410
Seharian Berburu Kuliner di Blok M https://telusuri.id/seharian-berburu-kuliner-di-blok-m/ https://telusuri.id/seharian-berburu-kuliner-di-blok-m/#respond Wed, 15 Nov 2023 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=40053 Kalau ditanya tempat favorit untuk nongkrong atau jalan-jalan akhir pekan, saya pasti jawab di Blok M. Selain memiliki beragam destinasi untuk dikunjungi, area Blok M sekarang sudah sangat terintegrasi dengan transportasi umum. Sudah ada MRT....

The post Seharian Berburu Kuliner di Blok M appeared first on TelusuRI.

]]>
Kalau ditanya tempat favorit untuk nongkrong atau jalan-jalan akhir pekan, saya pasti jawab di Blok M. Selain memiliki beragam destinasi untuk dikunjungi, area Blok M sekarang sudah sangat terintegrasi dengan transportasi umum. Sudah ada MRT. Dan juga bus TransJakarta dengan haltenya yang sangat bagus dan mudah dijangkau.

Blok M selalu memiliki banyak sudut menarik untuk membuat momen. Apalagi di era yang sangat berkembang ini, setiap minggu ada saja tempat-tempat baru yang memikat perhatian publik. Beberapa tempat tak jarang langsung viral seketika.

Hal seperti itu yang membuat kawasan Blok M setiap akhir pekan sangat ramai oleh kunjungan berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari kelas menengah hingga atas. Ini bukti Blok M memang menawarkan banyak sekali pilihan tempat hangout

Ada beberapa tempat makan yang bagi saya menjadi comfort food. Saya selalu merekomendasikan kepada teman-teman yang ingin berkunjung ke Blok M. 

Claypot Popo

Seharian Berburu Kuliner di Kawasan Blok M
Claypot Siram Sapi/Ayu Henidar Mulyara

Mengawali hari dengan makanan di Claypot Popo menurut saya akan memberikan mood yang bahagia. Saya sengaja berangkat pukul 11.00 dari tempat tinggal saya, yang jaraknya tidak jauh dari kawasan Blok M. Pukul 11.30 Claypot Popo baru saja buka, tetapi sederet antrean sudah mulai tersusun di daftar tunggu.

Makanan di sini terbilang cukup murah dan rasanya enak. Sangat wajar jika baru buka saja sudah banyak yang menunggu. Menu favorit yang menurut saya wajib pesan adalah Claypot Siram Sapi. Tersaji dengan keadaan yang sedang panas dan kuah kentalnya enak, sehingga membuat menu ini menjadi sangat nyaman di perut. 

Satu porsi Claypot Siram Sapi terdapat nasi, telur, irisan daging sapi, jagung rebus juga wortel. Rasa yang saya dapat dari satu porsi ini adalah asin dan gurih. Tingkat kematangan daging sapinya juga pas. Telurnya lembut. 

Kalau melihat dari segi kesehatan sepertinya kuliner ini terbilang cukup memenuhi nutrisi. Terdapat protein dari daging sapi, karbohidrat dari nasi, serta serat dari wortel dan jagung. 

Kedai Rukun Yakarta

Usai dari Claypot Popo, ada lagi tempat makan siang yang selalu jadi andalan saya setiap kali bingung ingin makan apa. Namanya adalah Kedai Rukun Yakarta. Lokasinya berada di Pujasera Blok M. 

Kedai Rukun Yakarta menyajikan varian makanan khas Jogjakarta. Mulai dari Garang Asem, Bakmoy Ayam, Ikan Manyung Mangut, dan Oseng Mercon. Setiap harinya mereka menyediakan menu yang berbeda, jadi bisa kalian pilih sesuai dengan ketersediaan menu. Hampir semua menu sudah saya coba di kedai ini. Meskipun belum semua, tetapi bagi saya makanan di sini enak-enak semua. Paling ada perbedaan rasa di setiap menunya. Tentu semuanya kembali ke selera masing-masing.

Yang membuat saya senang sekali makan di sini, karena suasana dan makanannya terasa seperti masakan rumahan. Mengingatkan saya pada masakan ibu saya di rumah.

Untuk teman-teman dari Jogjakarta yang merantau dan tinggal di Jakarta, saya rasa cocok dengan masakan di Kedai Rukun Yakarta ini. 

Menu favorit yang selalu saya pesan adalah Endog Kriwil dan Ikan Manyung Mangut. Menurut saya dua menu ini jadi perpaduan yang paling pas. Ikan Manyung Mangut dimasak melalui proses pengasapan, sehingga rasa dari asapnya sangat berasa dan itu yang membuatnya makin enak. Kuahnya cukup pedas, santannya tidak terlalu kental, dan sangat segar ketika menyantapnya. Untuk Endog Kriwil memang terlihat seperti telur dadar pada umumnya. Namun, yang membuat menarik adalah Endog Kriwil ini dibuat lebih mengembang sehingga terlihat lebih “kriwil”. 

Kedai Thai Baby

Masih di Pujasera Blok M, ada satu lagi lokasi kuliner yang juga bisa kalian coba: Kedai Thai Baby. Tempat makan ini menyajikan makanan khas Thailand, mulai dari Tom Yum, Mango Sticky Rice, dan juga Pad Thai

Seharian Berburu Kuliner di Kawasan Blok M
Pad Thai/Ayu Henidar Mulyara

Kedai makanan ini terbilang cukup baru dan belum banyak yang tahu. Kalau ke sini masih bisa menikmati makanannya tanpa menunggu antrean yang cukup panjang. Waktu itu saya mencoba Pad Thai. Salah satu makanan Thailand yang selalu ingin saya coba. Namun, karena belum tercapai untuk pergi ke Thailand, jadi saya mencobanya di Kedai Thai Baby.

Meskipun belum pernah mencoba versi aslinya, saya jadi tahu bagaimana rasa Pad Thai. Rasanya asin dan gurih, tipe mi yang mereka pakai kenyal dan tipis. Terdapat banyak topping yang ada dalam satu piring Pad Thai, yaitu udang, bakso ikan, cumi, dan tahu.

Tersedia pula bubuk cabai dan rempahan kacang mede yang bisa menambah cita rasa. Menurut saya, bubuk cabainya cukup pedas sehingga saya tidak terlalu menggunakannya dalam makanan. Saya juga menambahkan jeruk nipis untuk diperas kemudian saya campurkan pada Pad Thai untuk memberi tambahan rasa lain. Kalau saya simpulkan, rasanya sangat beragam. Mulai dari asin, gurih, pedas, dan asam. 

Dalam waktu seharian ternyata sudah mencicipi tiga tempat makan sekaligus. Wisata kuliner kali ini sangat memanjakan lidah dan perut. Tentunya masih banyak daftar lain yang ingin saya kunjungi di kawasan Blok M ini. Yang pasti setiap sudutnya ini punya banyak tempat terbaik untuk mengukir kenangan manis. 


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Seharian Berburu Kuliner di Blok M appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/seharian-berburu-kuliner-di-blok-m/feed/ 0 40053