Afrilia Rizki Bening, Penulis di TelusuRI https://telusuri.id/penulis/derasrasa/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Fri, 03 Feb 2023 15:25:32 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Afrilia Rizki Bening, Penulis di TelusuRI https://telusuri.id/penulis/derasrasa/ 32 32 135956295 TFP Kopi Warung: ‘Western Food’ di Balik Pasar Gede Surakarta https://telusuri.id/the-french-press-kopi-warung-pasar-gede/ https://telusuri.id/the-french-press-kopi-warung-pasar-gede/#respond Wed, 05 Jan 2022 11:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=31758 Kita banyak disuguhi tempat kuliner yang menyajikan western food, namun sebagian di antaranya menguras isi kantong. Di Kota Surakarta atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai Kota Solo, terdapat sebuah kedai western food dengan harganya sangat...

The post TFP Kopi Warung: ‘Western Food’ di Balik Pasar Gede Surakarta appeared first on TelusuRI.

]]>
Kita banyak disuguhi tempat kuliner yang menyajikan western food, namun sebagian di antaranya menguras isi kantong. Di Kota Surakarta atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai Kota Solo, terdapat sebuah kedai western food dengan harganya sangat bersahabat di kantong, baik untuk kalangan atas hingga ke bawah. The French Press Kopi Warung, namanya.

Pendirinya yakni pasangan suami istri Boby Ananta dan Meynar Intan. Alasan mereka memberi nama The French Press Kopi Warung karena terinspirasi dari nama mesin kopi otomatis (french press). 

The French Press Kopi Warung Pasar Gede Solo
Kedai The French Press Kopi Warung Pasar Gede Solo/Afrilia Rizki Bening

The French Press Kopi Warung terletak di Lantai 2 Pasar Gede, Kota Solo. Telah berdiri selama dua tahun sejak bulan November tahun 2019. Lokasinya yang berada di tengah-tengah pasar tradisional menjadi daya tarik sendiri, alasan pemilik memilih pasar sebagai lokasi dari kedai mereka karena pemilik ingin menciptakan sesuatu yang khas dan berbeda dari hal lain karena biasanya pasar-pasar hanya identik dengan makanan tradisional.

Meskipun begitu, berdirinya TFP Kopi Warung juga tidak ingin menghilangkan pasaran harga dari pasar tradisional sendiri yang terkenal tidak membuat “kantong kering”, pasalnya harga sajian menu di sini relatif terjangkau bahkan untuk pelajar, masyarakat sekitar, hingga wisatawan. Menariknya lagi, bahan baku sajian berasal dari dari pedagang di Pasar Gede sehingga mendorong perputaran roda ekonomi lokal.

Selain harga yang relatif terjangkau dan lokasi kedai representatif, The French Press Kopi Warung juga memiliki hal unik lainnya yakni pergantian menu setiap hari. Menu yang disajikan kedai tersebut terdiri dua kategori yaitu menu breakfast dan lunch.

Dari kedua kategori menu tersebut tentunya tiap-tiap menu memiliki jenis tersendiri, menu breakfast biasanya disajikan dalam bentuk sandwich dan salad yang harganya mulai dari Rp10 ribu, sedangkan lunch adalah main course dari The French Press Kopi Warung yang dibandrol harga paling mahal adalah Rp35 ribu.

Kedai The French Press Kopi Warung Pasar Gede Solo/Afrilia Rizki Bening
Chicken Caesar Salad di Kedai The French Press Kopi Warung Pasar Gede Solo/Afrilia Rizki Bening

Untuk menikmati sajian dari The French Press Kopi Warung, pengunjung bisa datang saat kedai buka pada pukul 10.00 hingga 14.00, di hari Senin hingga Jum’at. Sedangkan pada hari Sabtu kedai memiliki jam buka yang berbeda yakni pada pukul 10.00 hingga 14.3. Pemilik kedai menggunakan bahan baku yang selalu segar, oleh karenanya hanya jam operasional kedai tidak lama. Begitu pula, jika bahan baku sudah habis, maka kedai akan tutup meskipun belum mencapai jam operasional yang telah ditetapkan. 

The French Press Kopi Warung menjadi salah satu kuliner unggulan, selain nasi liwet, tengkleng, selat Solo, sate buntel, dan beragam kuliner unggulan lain di sini. Jika berniat datang untuk mencicipi ragam sajiannya, sangat tidak disarankan untuk datang pada waktu jam makan siang karena kedai padat pengunjung. Para pekerja memadati kedai ini, memanjakan perut dengan makanan yang enak dan harga yang relatif terjangkau. Akan tetapi jika pengunjung punya kesabaran lebih untuk menunggu, The French Press Kopi Warung menyediakan kursi panjang untuk para pengunjung yang mengantri mendapatkan meja. Nantinya, jika meja telah tersedia pengunjung akan dipersilahkan untuk duduk kemudian hanya menunggu makanan datang.

Karyawan kedai cukup banyak dan masing-masing dari mereka memiliki tugas tersendiri dalam penyajian menu-menu yang telah ditetapkan. Pelayanan yang diberikan juga memuaskan. Pramusaji sangat ramah, apabila kita ragu untuk memilih menu mana yang akan kita cicipi, pramusaji akan merekomendasikan makanan yang menjadi best seller, juga makanan lain yang sesuai dengan selera kita.

Kedai The French Press Kopi Warung Pasar Gede
Pancake coklat di Kedai The French Press Kopi Warung Pasar Gede Solo/Afrilia Rizki Bening

Untuk metode pemesanan sendiri tentunya menggunakan nomor antrian, namun jika makanan sudah siap, pramusaji akan menuju meja pengunjung dengan memanggil nama pemesan. Sehingga nomor antrian hanya digunakan sebagai urutan pemesanan saja, dan tentu saja akan terpakai juga saat melakukan pembayaran setelah makan usai. 

Pengunjung bisa membayar secara tunai dan transfer melalui rekening pemilik kedai. Meskipun menerapkan sistem makan dulu kemudian bayar, teman-teman jangan lupa untuk membayar makanan setelah perut kenyang ya!

Selain di kota Solo, The French Press Kopi Warung juga memiliki cabang di kota Yogyakarta tepatnya di Pasar Kranggan. Dari segi harga, menu, dan jam operasional sama dengan The French Press Kopi Warung yang berada di Pasar Gede. Oleh karena itu, untuk teman-teman yang sedang berada di Yogyakarta juga tetap bisa menikmati sajian dari kedai spesial ini.

The French Press Kopi Warung Pasar Gede hanya akan menjadi satu-satunya yang ada di Kota Solo karena pemilik hanya akan membuka cabang di kota yang berbeda.Untuk informasi lebih lanjut mengenai The French Press Kopi Warung baik itu menu sajian, promo, maupun cabang baru, kamu bisa melihatnya melalui media sosial mereka, ya!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu
!

The post TFP Kopi Warung: ‘Western Food’ di Balik Pasar Gede Surakarta appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/the-french-press-kopi-warung-pasar-gede/feed/ 0 31758
Perjalanan dari Solo ke Wonogiri Bersama Batara Kresna https://telusuri.id/perjalanan-dari-solo-ke-wonogiri-bersama-batara-kresna/ https://telusuri.id/perjalanan-dari-solo-ke-wonogiri-bersama-batara-kresna/#respond Fri, 23 Apr 2021 16:49:10 +0000 https://telusuri.id/?p=27685 Pagi itu, gerimis melanda di kota Solo, beruntungnya bukan hujan deras yang jatuh. Bersama udara dingin yang masih menyelimuti, rasanya terlalu berat untuk bergegas pergi, apalagi ranjang kasur seakan melambai-lambai kepadaku agar tidur kembali. Pukul...

The post Perjalanan dari Solo ke Wonogiri Bersama Batara Kresna appeared first on TelusuRI.

]]>
Pagi itu, gerimis melanda di kota Solo, beruntungnya bukan hujan deras yang jatuh. Bersama udara dingin yang masih menyelimuti, rasanya terlalu berat untuk bergegas pergi, apalagi ranjang kasur seakan melambai-lambai kepadaku agar tidur kembali.

Pukul lima pagi aku baru terbangun, padahal keretaku berangkat pada pukul enam. Dengan terburu-buru, aku bergegas untuk mandi. Sedangkan kakakku yang telah selesai bersiap segera bergegas pergi ke Stasiun Purwosari untuk membeli tiket kereta terlebih dahulu. Sementara aku dan bapak akan menyusulnya.

Setibanya di Stasiun Purwosari, kakak langsung menghampiriku, bapak  dengan membawa tiket di ruang tunggu, kami kira akan kehabisan tiket karena bangun kesiangan tapi ternyata tidak. Setelah itu, kami bergegas untuk check-in, dan tidak perlu melakukan rapid test ataupun hal lainnya. Petugas kereta api hanya cukup mengetes suhu badan penumpang, ia juga memastikan bahwa protokol kesehatan tetap dilaksanakan berhubung keadaan masih tidak baik-baik saja.

Tujuan kepergianku kali ini adalah Wonogiri, kota yang tidak jauh dari tempat tinggalku. Hanya membutuhkan waktu tempuh dua jam perjalanan dengan menggunakan kereta api. Perjalanan kali ini, aku ditemani bapak dan kakak. Kami menempuh perjalanan menggunakan railbus Batara Kresna dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Wonogiri. Dengan Batara Kresna, kami hanya mengeluarkan biaya Rp4.000 per orang. Harga yang sangat terjangkau.

Railbus Batara Kresna hanya memiliki dua jadwal pemberangkatan dari Stasiun Purwosari, yakni pada pukul enam dan sepuluh pagi. Tiket railbus Batara Kresna hanya bisa dibeli saat hari pemberangkatan itu juga, tiga jam sebelum jadwal keberangkatan. 

Railbus Batara Kresna merupakan bus rel wisata yang cukup unik karena melaju di atas rel yang membelah Jalan Slamet Riyadi Solo, jalan utama di kota ini. Saat melalui sudut kota, railbus Batara Kresna berjalan beriringan dengan kendaraan lain dan berdampingan dengan aktivitas masyarakat. Ketika ia melintas, banyak orang yang sengaja berhenti untuk sekedar mengabadikan sang Batara, apalagi sebelum pandemi berlangsung, Batara Kresna menoreh banyak perhatian dari para pengunjung di Solo Car Free Day (CFD).

Setelah berangkat dari Stasiun Purwosari, railbus Batara Kresna berhenti di Stasiun Solo Kota yang menjadi titik pemberhentian awal. Tak hanya bisa mengawali perjalanan ke Wonogiri dari Purwosari, kita bisa memilih Stasiun Solo Kota sebagai stasiun keberangkatan.

Setelah berhenti di Stasiun Solo Kota, suasana di dalam kereta mendadak menjadi riuh, ramai, karena satu rombongan keluarga yang terdiri dari 21 orang baru saja masuk di gerbong  yang sama denganku. Hal itu menjadi sesuatu yang lumrah karena biasanya railbus ini sering digunakan sebagai sarana transportasi umum untuk outing class bagi pelajar di Soloraya. Wajar sih, harga tiketnya tidak terlalu mahal. 

Railbus Batara Kresna tidak melaju dengan cepat seperti kereta jarak jauh lainya, oleh sebab itu ketika melintasi pemandangan di balik jendela kita bisa menikmatinya. Kita bisa melihat sawah membentang di sepanjang daerah Bekonang yang mampu mengistirahatkan pikiran karena terlalu dituntut keras oleh dunia. Tak lupa, gagahnya Gunung Lawu yang menjulang tinggi mampu memberi makna bahwa sehebat apapun manusia, tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Tuhan dan alam seisinya.

Railbus Batara Kresna hanya berangkat dari lima stasiun yaitu Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Kota, Stasiun Pasar Nguter, Stasiun Sukoharjo, dan terakhir Stasiun Wonogiri. Namun biasanya, penumpang railbus Batara Kresna banyak yang mengawali pemberangkatan dari Stasiun Purwosari dan Solo Kota. Jika gerbong kereta masih sepi, kita dapat memilih tempat duduk yang kita inginkan, seperti tempat duduk samping jendela yang menjadi favorit banyak orang termasuk aku sendiri.

Di stasiun-stasiun pemberhentian selanjutnya tidak ada penumpang yang naik, railbus hanya rehat sejenak untuk sekedar mengecek kondisi mesin. Selain melaju pelan, railbus Batara Kresna juga tidak memiliki toilet. Jadi, sebelum berangkat hendaknya kita pergi ke toilet dahulu, karena di stasiun pemberhentian pun para penumpang tidak diperkenankan untuk turun.

Tak berselang lama railbus Batara Kresna akhirnya sampai di stasiun Wonogiri. Lokasi Stasiun Wonogiri ini ternyata cukup strategis, ada banyak tempat wisata di sekitarnya seperti Waduk Gajah Mungkur, Gunung Gandul, dan Pantai Nampu.

Namun, perjalanan kami harus terhenti karena bapak meminta untuk langsung pulang di hari itu juga karena cuaca yang tidak mendukung perjalanan kami. Aku dan kakak sepakat, lalu kami segera memesan tiket untuk pulang pukul delapan malam.

Melakukan perjalanan dengan railbus Batara Kresna untuk pertama kalinya sangat memberi kesan baik bagi diriku sendiri. Harga tiket yang terbilang murah, waktu tempuh yang tidak terlalu lama, hingga pemandangan yang bisa dilihat saat perjalanan dari Solo ke Wonogiri.

Tunggu ya, suatu hari nanti, aku akan kembali dan berkunjung ke tempat-tempat menarik di Wonogiri dengan sang Batara!

The post Perjalanan dari Solo ke Wonogiri Bersama Batara Kresna appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/perjalanan-dari-solo-ke-wonogiri-bersama-batara-kresna/feed/ 0 27685