Patricia Elsa https://telusuri.id/author/patriciaelsa/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Wed, 06 Dec 2023 05:16:11 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Patricia Elsa https://telusuri.id/author/patriciaelsa/ 32 32 135956295 Mencicipi Cita Rasa Es Brasil, Kuliner Legendaris dari Purwokerto https://telusuri.id/mencicipi-cita-rasa-es-brasil-kuliner-legendaris-dari-purwokerto/ https://telusuri.id/mencicipi-cita-rasa-es-brasil-kuliner-legendaris-dari-purwokerto/#respond Sat, 29 Apr 2023 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=38479 Es krim masih jadi kuliner favorit banyak orang. Bahkan di tengah gempuran gelato, masih ada es krim homemade yang tetap eksis. Salah satu es krim legendaris yang wajib dicoba adalah Es Brasil. Meski mendapat predikat...

The post Mencicipi Cita Rasa Es Brasil, Kuliner Legendaris dari Purwokerto appeared first on TelusuRI.

]]>
Es krim masih jadi kuliner favorit banyak orang. Bahkan di tengah gempuran gelato, masih ada es krim homemade yang tetap eksis. Salah satu es krim legendaris yang wajib dicoba adalah Es Brasil. Meski mendapat predikat legenda, harganya tetap ramah di kantong.

Terletak di Purwokerto, kita bisa mencicipi beragam varian es saat berkunjung ke kota ini. Berusia setengah abad lebih, es jadul ini memiliki banyak penggemar. Tak hanya masyarakat Purwokerto, tetapi juga dari berbagai penjuru daerah. 

Filosofi Penamaan “Brasil”

Toko Es Krim dan Kopi Brasil berdiri sejak tahun 1968. Pemegang tampuk bisnis saat ini berada di tangan Edi Sarwono. Beliau merupakan generasi kedua. Nata Hadiwardojo dan Winawati Wangsaputri, sang pendiri, mulanya hanya ingin coba-coba saja saat membangun usaha. Namun, seiring waktu berjalan peminatnya makin meluas.  

Lalu, apa yang terbayang olehmu saat mendengar kata “Brasil”? Sebuah negara?

Ya, tidak salah, tetapi bukan itu asal-usul nama toko ini. Nama “Brasil” konon berasal dari kata berhasil. Di dalamnya terkandung sebuah doa dan harapan. 

Jika pepatah mengatakan nama adalah doa, demikianlah yang terjadi pada toko es krim ini. Doa dan harapan yang dimaksud ialah tentang keberhasilan. Penyematan doa dalam sebuah nama nampaknya bukanlah hal yang sia-sia. Gempuran zaman yang berlalu mampu dilewati sampai sekarang. Selain konsistensi rasa, tentu ada hal-hal nostalgia yang membuat para penggemarnya tetap setia. 

Es Brasil tidak hanya dipasarkan di toko saja. Edi Sarwono masih mempertahankan metode pedagang bakulan. Pedagang bakulan tersebut berkeliling ke sejumlah kawasan di Purwokerto dengan menggunakan termos. Dengan kata lain, para pedagang kecil ini terlibat aktif menjemput pembeli dari rumah ke rumah. 

Tampak depan Toko Es Krim dan Kopi Brasil di Purwokerto
Tampak depan Toko Es Krim dan Kopi Brasil di Purwokerto/Patricia Elsa

Nuansa Tempo Dulu di Toko Es Krim dan Kopi Brasil

Ini bukan pertama kali saya berkunjung ke Purwokerto. Namun, saat di perjalanan menuju penginapan, saya terpikat oleh sebuah bangunan tua di kawasan Kauman Lama. Petunjuk tambahan yang saya ingat waktu itu adalah plang merah mencolok bertuliskan “Brasil”. 

Setibanya di penginapan, ingatan saya masih belum lepas dari bangunan tua tersebut. Saking penasaran, langsung saja saya berselancar di internet. Saat itu juga saya memutuskan untuk datang ke sana keesokan paginya.

Toko Es Krim & Kopi Brasil berada di Jalan Jenderal Suprapto Nomor 25, Purwokerto Lor. Buka setiap hari pukul 07.30—17.00. Letaknya strategis. Kita tidak akan sulit menemukan toko ini. 

Bangunan usaha dua lantai tersebut tetap mempertahankan desain asli. Warna putih mendominasi fasad dan ruangan di dalamnya. Saya juga melihat beberapa sentuhan warna biru di bagian pintu dan jendela. Saya merasakan nuansa tempo dulu yang sangat kental. 

Selain itu, tidak terlihat penggunaan pendingin udara di sudut-sudut ruang. Walaupun begitu sirkulasi udara sangat baik, karena ventilasi dan pintunya berukuran besar. Langit-langit bangunan yang menjulang pun membuat udara sejuk terasa bergulir leluasa. Meskipun sepintas jauh dari kesan modern, toko Es Krim & Kopi Brasil menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati beragam kuliner. 

  • Aneka macam es lilin di Toko Es Krim dan Kopi Brasil
  • Hidangan selain es yang juga tersedia di Toko Es Krim dan Kopi Brasil, Purwokerto

Varian Bentuk dan Rasa Es Brasil

Perubahan zaman yang kian modern tidak menghilangkan cita rasa klasik Es Brasil. Mulanya toko ini  hanya menjual es lilin saja. Pelbagai rasa yang bisa kita coba adalah nangka, sirsak, alpukat, kopyor, vanila, rujak, oreo, kacang hijau, kacang merah, cokelat, cendol, dan durian.

Dari dahulu sampai sekarang metode pembuatan es lilin masih sama, yaitu menggunakan tenaga manusia. Selembar plastik panjang diisi dengan beragam rasa. Kemudian, diikat dengan tali rafia dan didinginkan. Sangat sederhana.

Seiring berjalannya waktu, pemilik toko menawarkan tambahan varian bentuk dan rasa. Beberapa varian bentuk es yang wajib dijajal antara lain es kotak, cone, cup, stick, es roti, maupun es cake. Meskipun bentuk dan teksturnya berbeda, rasanya tetap nikmat.

Ada lagi satu varian yang jangan sampai terlewatkan: es puter. Cara penyajian es puter ini adalah mencampurkan beberapa topping. Topping tersebut yang kemudian membuat tampilan es krim jadi tampak unik. Nama-nama menunya pun sama uniknya, seperti Ice Cream Badut, Ice Cream Tiga Dara, Ice Cream Ice Cream Monkey, Ice Cream Dua Sejoli, dan masih banyak lagi. Harga jenis-jenis es tersebut bervariasi, mulai dari Rp1.500 hingga Rp23.000 saja. Sangat terjangkau. 

Aneka es di Toko Es Krim dan Kopi Brasil menggunakan bahan-bahan baku sederhana. Hampir semua bahan berasal dari produk lokal, seperti santan dan susu yang merupakan elemen tambahan untuk membuat rasa es krim jadi lebih gurih. Tidak hanya es krim. Kita bisa mencicipi menu lain, seperti aneka kopi, jus, milkshake, es kelengkeng, dan beberapa minuman tradisional lainnya. Termasuk menu makanan berat yang mengenyangkan perut. Seperti bentuk bangunannya, Toko Es Krim dan Kopi Brasil membuat kita bisa merasakan atmosfer berkuliner ala tempo dulu.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan TikTok kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Mencicipi Cita Rasa Es Brasil, Kuliner Legendaris dari Purwokerto appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/mencicipi-cita-rasa-es-brasil-kuliner-legendaris-dari-purwokerto/feed/ 0 38479
Soto Gimo Girin, Soto Legendaris di Bumi Sukowati https://telusuri.id/soto-gimo-girin/ https://telusuri.id/soto-gimo-girin/#respond Wed, 21 Dec 2022 04:01:00 +0000 https://telusuri.id/?p=36700 Pada kesempatan kali ini, saya ingin bercerita tentang semangkuk soto dari Bumi Sukowati. Kabupaten Sragen—yang mendapat julukan Bumi Sukowati—memiliki brand soto yang sangat terkenal, yaitu Soto Gimo Girin. Mbah Girin ini memulai warung sotonya sejak...

The post Soto Gimo Girin, Soto Legendaris di Bumi Sukowati appeared first on TelusuRI.

]]>
Pada kesempatan kali ini, saya ingin bercerita tentang semangkuk soto dari Bumi Sukowati. Kabupaten Sragen—yang mendapat julukan Bumi Sukowati—memiliki brand soto yang sangat terkenal, yaitu Soto Gimo Girin. Mbah Girin ini memulai warung sotonya sejak tahun 1953. Kemudian, selepas beliau wafat, warung soto ini diteruskan oleh anak dan cucunya.

Sejak masih kecil, saya sudah mengetahui eksistensi soto ini. Mbah saya adalah orang asli Sragen. Otomatis, setiap pulang kampung selalu ada ritual makan Soto Girin. Belum afdal rasanya kalau pulang kampung, tetapi tidak berkunjung ke warung soto legendaris ini. Biasanya, kami mendatangi Warung Soto Girin beramai-ramai. Mbah, pakde, budhe, om, tante, hingga cucu. Semuanya ikut serta. 

Warung soto gimo girin
Penampakan Warung Soto Gimo Girin/Patricia Elsa

Oleh sebab itu, secara pribadi saya memiliki ikatan emosional dengan Soto Girin. Saat menyantapnya, tidak hanya tentang kenikmatan semangkuk soto, namun juga sebuah memori hangat yang melekat. Lama saya perhatikan, warga Sragen terbiasa menyebut soto bukan dengan bunyi “soto”, tetapi “sauwto”. 

Bagi saya, soto merupakan comfort food yang bisa dinikmati di segala situasi. Kuahnya yang panas dan kaldu yang segar selalu berhasil membuat saya kembali bergairah. Biasanya, saya menyantap soto pada pagi hari. Kendati demikian, jika ada ajakan makan soto di siang atau malam hari, saya pun tidak akan menolak. Ya, sebesar itu rasa gandrung saya pada makanan berkuah ini.

Hidup bernomaden di beberapa pulau di Indonesia membawa saya pada keberuntungan. Pasalnya, saya bisa menjajal langsung soto-soto yang otentik dari tiap daerah. Di tiap daerah semua masakan bernama soto pasti berkuah. Namun demikian, karakter bumbu soto pada kuah itulah yang membedakan cita rasa tiap-tiap soto. Begitu juga dengan Soto Girin.

Karakter Kuah Soto Gimo Girin

Di Sragen sekarang, kira-kira sudah ada tujuh cabang Warung Soto Girin. Resepnya menggunakan resep asli dari Mbah Girin. Pak Gimo adalah anak Mbah Girin yang ke-4. Konon, sejak kecil mereka semua diajarkan oleh Mbah Girin untuk mengolah soto. Merek Girin ini hanya boleh dipakai oleh anak dan cucu dari keluarga inti saja. 

Kebetulan mbah dan bapak saya sangat suka dengan Soto Girin yang cabangnya di Gimo Girin. Menurut mereka, kuah soto di Gimo Girin terasa lebih segar dari cabang lainnya. Sekilas memandang, kuah dan isian mangkuk soto di semua cabang sama saja. Akan tetapi, jika dicermati lebih lanjut, kuah Soto Gimo Girin tidak terlalu ada gajih sapinya sehingga terasa lebih ringan. Kalau sudah berbicara selera, persoalan ini pun menjadi subjektif. Saya sih manut saja karena ternyata selera mereka berdua menurun juga ke saya. Bagi saya, kuah soto yang ringan ini sangat effortless ketika diseruput. 

Soto gimo girin
Dua mangkuk soto Gimo Girin/Patricia Elsa

Kalau kamu sedang berlibur atau melewati Kabupaten Sragen, jangan lupa mampir ke sini. Harganya sangat terjangkau. Seporsi soto daging sapi yang berisi nasi, kuah soto segar yang berwarna kuning keruh diisi irisan daging sapi, tauge, irisan daun bawang, seledri, dan juga bawang goreng hanya dibanderol dengan harga Rp8.000.

Bagi saya pribadi, kuah adalah kunci dari nikmatnya semangkuk soto. Selain rasanya yang harus sedap, kuah soto pun harus panas mongah-mongah. Fakta lain yang membuat kuah soto di sini terasa sedap adalah pengolahannya masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan kuali tanah liat dan tungku kayu bakar. 

Daging, Babat, Paru, dan Gorengan sebagai Pelengkap Soto

Elemen lain yang spesial dan menjadi incaran para pelanggan adalah pelengkap soto seperti: empal, babat, paru, dan gorengan. Jika daging dalam semangkuk soto terasa kurang, kamu bisa menambahkan dengan empal goreng yang tersedia di sini. Dagingnya besar-besar, empuk, dan sangat gurih. Bagi penggemar babat dan paru, kalau ke sini pokoknya jangan sampai melewatkannya!

Buat kamu yang tidak bisa makan daging sapi, tenang saja. Masih tersedia pelengkap soto seperti tahu dan tempe goreng. Tahu dan tempe goreng di sini ukurannya besar, namun harganya sangat murah, hanya Rp1.000 per satuannya.

Lokasi Soto Gimo Girin

Berbeda dari cabang lainnya, Soto Gimo Girin letaknya tersembunyi—hidden gem—di gang yang sepi, tepatnya di Jalan Letjen Panjaitan Nomor 1, Sragen Kulon. Kendati tidak terletak di pinggir jalan raya dan hanya mengambil tempat di teras rumah, warung ini laris diserbu pengunjung. Kalau saya perhatikan, ada banyak plat mobil dari luar kota yang ikut meramaikan warung. Selain menjual soto yang enak, warung ini ternyata juga berhasil menjadi ajang pertemuan lintas kelas sosial yang ada di masyarakat. 

Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan TikTok kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Soto Gimo Girin, Soto Legendaris di Bumi Sukowati appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/soto-gimo-girin/feed/ 0 36700