Sigit Candra Lesmana, Penulis di TelusuRI https://telusuri.id/penulis/sigitcandralesmana/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Tue, 06 Feb 2024 17:25:11 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Sigit Candra Lesmana, Penulis di TelusuRI https://telusuri.id/penulis/sigitcandralesmana/ 32 32 135956295 Mengenang Letkol Mohamad Sroedji, Pahlawan dari Kota Tembakau https://telusuri.id/mengenang-letkol-mohamad-sroedji-pahlawan-dari-kota-tembakau/ https://telusuri.id/mengenang-letkol-mohamad-sroedji-pahlawan-dari-kota-tembakau/#respond Thu, 08 Feb 2024 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=41118 Sosoknya terabadikan dalam wujud sebuah patung yang berdiri tegap di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember. Saat masih kecil, saya penasaran siapa sosok tersebut dan apa yang telah dilakukannya sehingga berhak mendapat penghargaan sedemikian rupa. Entah...

The post Mengenang Letkol Mohamad Sroedji, Pahlawan dari Kota Tembakau appeared first on TelusuRI.

]]>
Sosoknya terabadikan dalam wujud sebuah patung yang berdiri tegap di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember. Saat masih kecil, saya penasaran siapa sosok tersebut dan apa yang telah dilakukannya sehingga berhak mendapat penghargaan sedemikian rupa. Entah pada masa SMA atau kuliah, saya mulai mengetahui profilnya. Dia adalah Letnan Kolonel (Letkol) Inf. (Anumerta) Mohamad Sroedji, seorang pahlawan yang gugur dalam upaya mempertahankan Republik Indonesia saat Agresi Militer Belanda II.

Memang Letkol Moh. Sroedji belum mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional, tetapi hal tersebut tetap terus diupayakan. Meskipun begitu, Letkol Moh. Sroedji mendapat penghargaan tanda jasa pahlawan Bintang Gerilya pada 5 Oktober 1949 dari Presiden Sukarno dan tanda jasa kehormatan Bintang Sakti dari Presiden Soeharto pada 8 Maret 1975.

Letkol Mohamad Sroedji, Pahlawan dari Kota Tembakau
Potret Letkol Mohammad Sroedji di atas pusaranya/Sigit Candra Lesmana

Kiprah Letkol Moh. Sroedji Mempertahankan Republik

Letkol Moh. Sroedji merupakan pemimpin dari Brigade III Damarwoelan Divisi I. Ia dan pasukannya turut andil dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari agresi militer yang dilancarkan oleh Belanda.

Kala itu, pasukan yang dipimpin oleh Sroedji sedang dalam perjalanan pulang dari Blitar. Sekitar pukul 08.00 di Desa Karang Kedawung, sekitar 27 orang termasuk Sroedji dan Kepala Desa Karang Kedawung melakukan rapat koordinasi. Saat melakukan rapat inilah pasukan Belanda datang menyergap. Pertempuran tak bisa terhindarkan.

Karena pasukan Belanda lebih kuat dan pasukan Sroedji masih kelelahan setelah perjalanan jauh, mereka bermaksud untuk mundur. Namun, Sroedji kemudian tertembak di pundak bagian sebelah kiri dan terjatuh. Sroedji lalu dipapah oleh sahabatnya, dr. Soebandi yang juga merupakan dokter pasukan. Sayangnya, saat memapah Sroedji, Soebandi malah terkena tembakan dan gugur.

Peristiwa saat dr. Soebandi memapah Sroedji tersebut diabadikan dalam sebuah monumen yang terletak di tengah-tengah jalan raya Gajah Mada, Jember. Selain itu nama dr. Soebandi juga diabadikan menjadi nama sebuah rumah sakit umum daerah yang terletak di Patrang.  

Melihat sahabatnya tewas, Sroedji gelap mata dan menerjang pasukan Belanda dengan sebuah pistol di tangan. Beberapa tembakan berhasil melumpuhkan pasukan Belanda. Bahkan ketika kehabisan peluru, Sroedji terus menerjang dan menghajar pasukan Belanda dengan popor pistol. Namun, pada akhirnya dia juga gugur setelah terkena rentetan tembakan. Di tempat gugurnya Sroedji inilah kemudian didirikan Monumen Letkol Moh. Sroedji sebagai pengingat jasanya saat itu.

  • Letkol Mohamad Sroedji, Pahlawan dari Kota Tembakau
  • Letkol Mohamad Sroedji, Pahlawan dari Kota Tembakau

Monumen dan Masjid An Nuur, Persembahan untuk Para Pahlawan

Monumen Letkol Moh. Sroedji berbentuk persegi dengan sebuah prasasti bertuliskan nama-nama pahlawan yang gugur saat peristiwa itu terjadi. Di sampingnya terdapat pilar bambu runcing sebagai simbol perjuangan. Letak monumen ini berada di depan Masjid An Nuur, yang memang dibangun sebagai persembahan untuk para pahlawan yang gugur.

Bangunan masjid tersebut bergaya tahun 1990-an dan beratap limas. Ukurannya tidak terlalu besar. Kondisi masjid masih terjaga sampai saat ini dengan warna cat kombinasi hijau dan putih yang khas. Suasana masjid sangat sejuk karena di sekelilingnya rimbun oleh pepohonan.

Di halaman masjid juga terdapat beberapa tanaman bunga hias. Sementara di bagian belakang terhampar areal persawahan yang cukup luas. Duduk dan beribadah di masjid ini membuat hati dan pikiran tenang, dibarengi suara tiupan angin dan kicauan burung yang sesekali terdengar.

Masjid ini biasanya digunakan untuk melaksanakan ibadah salat oleh warga sekitar atau para petani yang sedang mengolah sawah di sekitar masjid. Saat saya berkunjung, halaman masjid sedang digunakan untuk menjemur gabah. Jadi, keberadaan masjid tersebut bukan hanya sebagai pengingat, tetapi juga memberikan manfaat.

Monumen Letkol Moh. Sroedji terletak di Dusun Krajan, Karang Kedawung, Mumbulsari, Jember. Jika ingin berkunjung ke sana dari pusat kota Jember, bisa mengambil jalan menuju Jembatan Gladak Kembar, lalu belok kiri ke Jl. Letjen Panjaitan ke arah Kecamatan Mayang. Sesampainya di SPBU Mayang, belok kanan kemudian lurus menuju Desa Seputih. Dari Kantor Desa Seputih, monumen ini tinggal berjarak sekitar tujuh kilometer lagi.

Letkol Mohamad Sroedji, Pahlawan dari Kota Tembakau
Prasasti dan makam Letkol Moh. Sroedji di TPU Tunjung Jember/Sigit Candra Lesmana

Mengunjungi Makam Letkol Moh. Sroedji

Lalu di mana lokasi jenazah Letkol Moh. Sroedji disemayamkan? Sebelum itu, saya akan mengajak Anda untuk mengingat kisah memilukan setelah kematiannya. 

Jenazah Sroedji digunakan tentara Belanda sebagai media propaganda. Almarhum diikat di belakang truk militer, lalu dengan kejam diseret puluhan kilometer berkeliling Kota Jember, sebagai peringatan bagi para pejuang kemerdekaan lainnya. Selama tiga hari jenazah Sroedji diletakkan begitu saja di depan Hotel Jember. 

Kyai Dahnan, seorang pemuka agama bersama beberapa rakyat Jember, nekat mendatangi Hotel Jember untuk menjemput jenazah Sroedji lalu menguburkannya. Setelah mendapat izin, jenazah Sroedji yang penuh luka dengan cabikan bayonet dibawa ke sebuah musala kecil untuk dimandikan dan disalatkan. Kemudian jenazah dimakamkan di sebuah tempat pemakaman umum (TPU).

Ya. Letkol Moh. Sroedji memang tidak dimakamkan di taman makam pahlawan (TMP) seperti pahlawan lainnya. Lokasi makam pahlawan dari Kota Tembakau itu berada di TPU Tunjung, Jember Lor, Kecamatan Patrang.

Jalan akses ke TPU Tunjung lumayan sulit untuk ditemukan, sebab berada di tengah-tengah perkampungan. Jika dirinci, rutenya bisa dimulai dari jalan utama P. B. Sudirman. Tepat di depan sebuah dealer motor, belok ke Jalan Belimbing lalu arahkan menuju Jalan Belimbing Barat. Di jalan tersebut, areal pemakaman sudah terlihat. Gerbang TPU Tunjung berada persis di seberang Panti Asuhan Nurul Husna.

Setiap Hari Kemerdekaan atau Hari Pahlawan, selalu ada pengunjung yang berziarah ke makam Letkol Moh. Sroedji. Datang mendoakan sang pahlawan, menabur bunga, serta mengenang jasa-jasanya untuk Republik Indonesia.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Mengenang Letkol Mohamad Sroedji, Pahlawan dari Kota Tembakau appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/mengenang-letkol-mohamad-sroedji-pahlawan-dari-kota-tembakau/feed/ 0 41118
Mencicipi Menu Khas Jepang di Fujiyama Sushi Jember https://telusuri.id/mencicipi-menu-khas-jepang-di-fujiyama-sushi-jember/ https://telusuri.id/mencicipi-menu-khas-jepang-di-fujiyama-sushi-jember/#respond Tue, 09 Jan 2024 04:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=40874 Jepang menjadi salah satu negara dengan kebudayaan, wisata, dan kuliner yang memiliki banyak penggemar. Penggemarnya pun bukan hanya orang Jepang saja, melainkan juga orang dari luar Jepang. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menggemari hal-hal berbau...

The post Mencicipi Menu Khas Jepang di Fujiyama Sushi Jember appeared first on TelusuRI.

]]>
Jepang menjadi salah satu negara dengan kebudayaan, wisata, dan kuliner yang memiliki banyak penggemar. Penggemarnya pun bukan hanya orang Jepang saja, melainkan juga orang dari luar Jepang. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menggemari hal-hal berbau Jepang.

Orang-orang yang menggemari segala sesuatu tentang Jepang dikenal dengan sebutan Wibu. Sebenarnya banyak yang salah paham dengan sebutan Wibu ini. Banyak yang mengira bahwa Wibu hanya sebutan bagi mereka yang menggemari manga atau anime. Padahal, sebutan itu juga berlaku untuk mereka yang menggemari budaya, makanan, wisata, dan segala sesuatu yang lekat dengan Jepang. Meskipun yang bersangkutan tidak suka manga dan anime sekalipun.  

Bagi para pencinta kuliner Jepang, kali ini saya akan mengajak kalian untuk berkunjung ke salah satu restoran khas Jepang yang ada di Jember, Jawa Timur. Restoran ini memiliki berbagai macam menu, mulai dari sushi, udon, hingga steak.

Mencicipi Menu Khas Jepang di Fujiyama Sushi Jember
Tampak depan restoran Fujiyama Sushi Jember/Sigit Candra Lesmana

Salah Satu Restoran Jepang Autentik di Jember

Nama restoran ini adalah Fujiyama Sushi. Bagi seorang yang menggemari Jepang, maka tentu tidak asing dengan nama Fujiyama. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah Gunung Fuji, gunung paling ikonis di Jepang. 

Dari namanya saja sudah sangat menggambarkan kesan yang “Jepang banget”. Tak hanya dari nama saja, tetapi desain restoran ini juga dirancang sedemikian rupa agar bisa menyajikan suasana seperti yang terdapat di restoran-restoran Negeri Sakura.

Di restoran ini, baik eksterior maupun interiornya, bertebaran pelbagai ornamen serta hiasan khas Jepang, seperti lampion, aksara kanji, dan mural lukisan khas Jepang bermotif gunung dan bergambar wanita Jepang di bawah pohon sakura. Dekorasi tersebut biasa dijadikan sebagai background foto saat berkunjung.

Fujiyama Sushi juga menerapkan konsep open kitchen, sehingga kalian bisa melihat proses memasak menu yang dipesan. Berkunjung Fujiyama Sushi membuat kita dapat benar-benar merasakan seolah berada di Jepang. Restoran ini bisa jadi salah satu pilihan untuk yang penasaran atau mengobati kangen terhadap suasana dan rasa khas Jepang.

Tak hanya hiasan dinding saja yang diperhatikan, tetapi cahaya lampu yang lembut juga membuat momen makan di restoran ini menjadi nyaman. Cocok jadi tempat makan berdua bersama pasangan, ramai-ramai bareng keluarga atau teman, atau bahkan mengadakan meeting dengan rekan kerja.

Mencicipi Menu Khas Jepang di Fujiyama Sushi Jember
Suasana interior restoran Fujiyama Sushi Jember/Sigit Candra Lesmana

Spesialis Aneka Menu Sushi 

Sesuai namanya, menu utama di sini adalah aneka sushi. Tidak hanya itu, terdapat pula menu lain, seperti sashimi, udon, tempura, miso soup, dan chicken katsu.

Menu yang direkomendasikan tentu saja aneka sushi dengan beragam isian. Selain lengkap, bisa dikatakan restoran ini menyajikan sushi dengan rasa paling autentik. Selain itu bahan yang digunakan juga segar. Jadi, tidak perlu khawatir jika kalian memesan menu sushi atau sashimi yang berbahan dasar daging mentah.

Terdapat pula menu aneka steak, seperti steak sapi, steak salmon, steak dori, dan steak ayam. Buat kalian yang ingin tubuh tetap sehat, tersedia aneka menu salad dengan lebih banyak sayur.

Harga makanan memang lebih mahal daripada restoran sushi lain di Jember. Akan tetapi, makan di Fujiyama Sushi dijamin membuat kita puas dan tidak menyesal walau merogoh saku sedikit lebih dalam. Semua menu makanan di Fujiyama Sushi berkisar antara Rp25.000—150.000, tergantung menu dan paket yang dipesan.

Untuk pilihan minumannya terdapat ocha, air mineral, serta aneka jus. Jika ingin suasana Jepang makin terasa, maka minuman yang harus kalian pesan tentu saja ocha. Lebih seru lagi, ocha di sini gratis isi ulang. Adapun harga menu minuman lainnya dibanderol Rp6.000—18.000.

Saat pertama kali ke restoran ini, saya cukup kaget dengan penyajian nasi yang terkesan sedikit. Saya yang biasa makan banyak nasi awalnya merasa agak menyesal. Namun, setelah saya makan ternyata nasi yang tampak sedikit itu membuat saya kenyang. Bahkan hampir tidak mampu untuk menghabiskannya.

Entah dari cara penyajiannya yang membuat nasi terlihat sedikit, atau memang jenis nasinya yang berbeda sehingga makan sedikit saja sudah kenyang. Jangan-jangan pakai beras dari Jepang. Entahlah, yang jelas nasinya enak dan pulen.

  • Mencicipi Menu Khas Jepang di Fujiyama Sushi Jember
  • Mencicipi Menu Khas Jepang di Fujiyama Sushi Jember

Lokasi dan Jam Operasional Restoran

Fujiyama Sushi terletak di Jl. Gajah Mada, Perumahan Argopuro No. AB 14, Kaliwates, Kabupaten Jember. Restoran ini buka setiap hari dari pukul 12.00 sampai dengan 21.30 WIB.

Letaknya mudah dijangkau. Dari alun-alun Jember, ambil rute ke arah selatan lalu belok kanan ke Jalan Trunojoyo. Selanjutnya lurus saja melewati lampu merah Pasar Tanjung. Di pertigaan depan KFC, kemudian belok kiri memasuki Jalan Gajah Mada hingga tiba di lampu merah Perumahan Argopuro. Sekitar 200 meter dari gerbang perumahan, Fujiyama Sushi sudah bisa terlihat di kanan jalan.

Bagi kalian yang berasal dari luar Jember, jika menggunakan transportasi kereta api, kalian bisa pesan ojek daring untuk mengantarkan ke Fujiyama Sushi dari Stasiun Jember. Jika menggunakan bus, bisa memesan ojek daring pula dari Terminal Tawang Alun.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Mencicipi Menu Khas Jepang di Fujiyama Sushi Jember appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/mencicipi-menu-khas-jepang-di-fujiyama-sushi-jember/feed/ 0 40874
Berkunjung ke Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso https://telusuri.id/berkunjung-ke-pusat-informasi-megalitikum-bondowoso/ https://telusuri.id/berkunjung-ke-pusat-informasi-megalitikum-bondowoso/#respond Wed, 04 Oct 2023 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=39887 Sejarah manusia memang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Bahkan masa praaksara atau masa sebelum ada tulisan juga tak kalah menarik untuk dipelajari. Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang kaya akan peninggalan sejarah dari...

The post Berkunjung ke Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso appeared first on TelusuRI.

]]>
Sejarah manusia memang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Bahkan masa praaksara atau masa sebelum ada tulisan juga tak kalah menarik untuk dipelajari. Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang kaya akan peninggalan sejarah dari masa praaksara. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki cukup banyak peninggalan sejarah dari masa megalitikum adalah Kabupaten Bondowoso. Daerah yang tidak memiliki garis pantai dan terkepung daratan di kawasan Tapal Kuda, Provinsi Jawa Timur.

Di Bondowoso, hampir seluruh kecamatan terdapat minimal satu situs bersejarah dari zaman megalitikum (batu besar). Benda-benda peninggalannya juga beragam. Ada menhir, dolmen, sarkofagus, batu kenong, arca, dan lain-lain. Saking banyaknya situs Megalitikum yang tersebar di Bondowoso, mungkin akan butuh banyak waktu untuk mengeksplorasinya satu per satu.

Berkunjung ke Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso
Aneka temuan menhir dari desa-desa sekitar/Sigit Candra Lesmana

Tempat Penyimpanan Peninggalan Zaman Megalitikum

Bagi kalian yang ingin mengetahui sejarah masa megalitikum di Bondowoso, tetapi hanya punya sedikit waktu, tidak perlu khawatir. Sekarang sudah ada Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB). Sesuai namanya, tempat ini menyimpan banyak informasi mengenai keberadaan peninggalan zaman megalitikum di kabupaten yang terkenal dengan industri tape tersebut.

Tempat yang diresmikan oleh Bupati Bondowoso pada 2 Mei 2018 ini menyimpan banyak temuan peninggalan baru dari desa-desa yang berada di Kecamatan Grujugan. Di tempat ini, kalian bisa melahap ilmu sebanyak-banyaknya sekaligus melihat langsung benda-benda peninggalan zaman megalitikum.

Saat masuk, kita akan melihat langsung penampakan sebuah arca batu besar yang merupakan koleksi sekaligus ikon dari PIMB itu sendiri. Selain menjadi pajangan, arca batu ini juga menunjukkan bahwa peradaban Indonesia sejak zaman megalitikum sudah memiliki kebudayaan yang tinggi. Meskipun mungkin tidak terlalu terkenal daripada Patung Moai yang terletak di Pulau Paskah, tetapi patung di PIMB ini cukup ikonis. Bagi kamu yang suka memotret, arca ini sangat menarik untuk menjadi salah satu koleksi foto di galeri atau media sosial kamu.

Berkunjung ke Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso
Salah satu koleksi sarkofagus/Sigit Candra Lesmana

Berisi Banyak Koleksi

Di belakang arca terdapat beberapa hasil temuan baru dari desa sekitar, antara lain batu kenong, dolmen, menhir, dan sarkofagus. Tempat ini memang sengaja dibangun untuk menghimpun semua informasi tentang peninggalan zaman megalitikum yang ada di Bondowoso. Jadi, bagi kalian yang tidak punya cukup waktu berkeliling dan menjelajahi setiap peninggalan megalitikum di Bondowoso, terutama para mahasiswa, peneliti, atau pencinta sejarah, PIMB cocok untuk jadi lokasi penelitian awal atau sekadar berwisata sejarah.

Susunan arca dan batu-batu peninggalan ini tidak tersusun secara acak. Semua dikelompokkan dan memiliki penjelasan sehingga pengunjung bisa mengerti nama dan fungsi masing-masing benda tersebut. Kalian yang bukan penyuka sejarah pun dapat mengerti tentang nama dan fungsi dari benda yang terpajang. Selain berbagai peninggalan besar yang terpampang di halaman, terdapat sebuah ruangan berupa museum mini yang memajang aneka peninggalan-peninggalan kecil, seperti peralatan batu, manik-manik, dan arca batu kecil.

Museum mini memiliki desain yang modern dan minimalis sehingga suasana ruangannya cukup nyaman. Sebagian besar koleksinya juga terletak di luar ruangan. Selain itu museum tersebut juga tidak terkesan mistis atau pengap macam yang biasa ditemukan pada museum lainnya. Hal ini juga bisa menjadi indikator bahwa museum ini terawat dengan baik. Selain memajang berbagai benda peninggalan tadi, di sini pun ada sejumlah foto dan lukisan bertema masa megalitikum.

Di museum mini juga tersedia selebaran atau brosur yang berisi informasi mengenai peninggalan megalitikum di Bondowoso. Lengkap dengan peta persebarannya. Brosur ini bisa kamu bawa pulang untuk dibaca sehingga bisa menambah pengetahuan tentang peninggalan pada masa batu besar lampau.

Jika kamu memiliki pertanyaan seputar peninggalan-peninggalan tersebut, ada beberapa petugas yang siap memandu kamu untuk berkeliling dan memberi penjelasan. Selain wisatawan, PIMB seringkali dikunjungi para pelajar dan mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas atau melakukan penelitian. Menurut penjaga yang bertugas, pengunjung PIMB dalam sebulan bisa mencapai 300 orang. Angka yang tidak terlalu besar sebenarnya, tetapi cukup menggembirakan ketika melihat warga yang cukup antusias dan peduli dengan peninggalan sejarah di daerahnya. Namun, tentu masih perlu promosi yang lebih masif lagi agar makin banyak masyarakat yang berkunjung.

  • Berkunjung ke Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso
  • Berkunjung ke Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso

Rute ke Lokasi dan Tiket Masuk

Bagi kamu yang penasaran ingin ke PIMB, langsung saja meluncur ke lokasi yang berada di Jl. Purbakala, Daringan Tengah, Pekauman, Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Dari pusat kota atau alun-alun Bondowoso, ambil ke arah selatan menuju Jember sekitar 10 kilometer. Selanjutnya akan menemui pertigaan lalu belok kiri dari jalan utama melewati Pabrik Bondowoso Indah Plywood. Dari pabrik tersebut, PIMB hanya berjarak sekitar 350 meter lagi.

Karena bertujuan untuk kepentingan edukasi, maka tidak ada biaya sama sekali saat berkunjung ke PIMB. Tiket masuk dan parkir pun gratis. Tentu bisa jadi salah satu pilihan wisata hemat saat dompet sedang kering bukan?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Berkunjung ke Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/berkunjung-ke-pusat-informasi-megalitikum-bondowoso/feed/ 0 39887
Wisata Tembakau di Museum Tembakau Jember https://telusuri.id/wisata-tembakau-di-museum-tembakau-jember/ https://telusuri.id/wisata-tembakau-di-museum-tembakau-jember/#respond Sun, 06 Aug 2023 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=39558 Mendapat julukan Kota Tembakau, tidak ada lagi keraguan bagi Jember terhadap kualitas dan jumlah produksi tanaman yang awalnya dibawa dari Amerika ini. Pada musim tembakau, hampir di seluruh penjuru Kabupaten Jember kita bisa menemukan daun-daun...

The post Wisata Tembakau di Museum Tembakau Jember appeared first on TelusuRI.

]]>
Mendapat julukan Kota Tembakau, tidak ada lagi keraguan bagi Jember terhadap kualitas dan jumlah produksi tanaman yang awalnya dibawa dari Amerika ini. Pada musim tembakau, hampir di seluruh penjuru Kabupaten Jember kita bisa menemukan daun-daun tembakau yang berjajar. Masyarakat biasa menjemurnya di pinggir jalan atau tanah lapang, seperti lapangan sepak bola. 

Bahkan di Jember juga terdapat bangunan-bangunan berbentuk semacam rumah, tetapi dengan ukuran besar dan atap yang sangat tinggi. Atapnya terbuat dari jerami dan dindingnya berupa anyaman bambu. Bangunan yang seringkali banyak orang luar Jember menyangkanya sebagai rumah adat, padahal ternyata merupakan gudang tembakau. Salah satu produk olahan tembakau yang terkenal adalah cerutu. Cerutu Jember tersebut bahkan bisa menembus pasar internasional. Terutama negara-negara di Eropa, seperti Belanda dan Jerman.

Untuk edukasi sejarah, pengolahan, dan pelestarian tembakau sebagai komoditas warisan budaya bangsa, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, membangun Museum Tembakau. Pengelolaan museum berada dalam kewenangan UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang Lembaga Tembakau Jember, yang merupakan unit pelaksana tugas di bawah Disperindag Provinsi Jawa Timur.

Museum ini terbuka untuk kalangan umum yang ingin berwisata sekaligus belajar seputar tembakau. Terletak di pusat kota Jember, tepatnya Jl. Kalimantan 1, Sumbersari, lokasi museum cukup strategis dan mudah dijangkau dari arah Surabaya, Bondowoso, atau Banyuwangi.

Wisata Tembakau di Museum Tembakau Jember
Pajangan yang menyambut pengunjung di ruangan pertama/Sigit Candra Lesmana

Sejarah Tembakau

Pada ruangan pertama, pengunjung akan melihat papan nama museum yang terbuat dari kayu. Terdapat bambu sebagai latar belakang, dengan hiasan berbahan tembakau kering.

Di bawah papan nama itu terpajang beberapa jenis tembakau yang sudah dirajang, limbah daun tembakau, dan ruas daun tembakau kering. Kemudian di sebelahnya terdapat sebuah mural yang bergambar Ek Chuah, dewa pedagang dan pelindung dari suku Maya beserta penjelasan tentang mural tersebut. Dalam sejarahnya, dahulu suku-suku di Benua Amerika menggunakan tembakau untuk tujuan ritual keagamaan. 

Lalu ketika Christopher Colombus menemukan Benua Amerika, orang Eropa mulai mengenal tembakau dan menyebar ke seluruh dunia. Termasuk Indonesia. Terdapat sebuah diorama suku asli Amerika Utara yang sedang duduk sambil memegang alat isap tembakau. Ada juga replika alat isap tembakau yang berukuran kurang lebih sekitar satu meter. Alat isap ini biasanya digunakan dalam upacara-upacara sakral.

Wisata Tembakau di Museum Tembakau Jember
Gambaran dewa suku Maya/Sigit Candra Lesmana

Cara Menanam dan Memproses Tembakau

Memasuki ruang selanjutnya kita akan disuguhkan dengan narasi sejarah. Mulai dari masuknya tembakau ke Indonesia hingga mencapai Jember. Selain itu kita akan dikenalkan dengan benih tembakau, kemudian cara-cara dalam penanaman tembakau, pengeringan tembakau, menjaga tembakau dari hama kutu. 

Dalam ruangan ini juga tersimpan berbagai alat yang berfungsi untuk menanam tembakau sampai ke proses pengeringan. Terdapat pula sebuah replika gudang penyimpanan tembakau khas Jember, pajangan aneka jenis daun tembakau kering, dan tembakau yang sudah dicacah. Yang menarik, di sini juga ada daun tembakau kasturi yang berasal dari daerah Besuki, Situbondo. Tembakau jenis ini terkenal dengan harganya yang sangat mahal. Bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. 

Selanjutnya tersaji aneka alat yang digunakan dalam industri tembakau. Mulai dari alat-alat untuk pres, rajang, linting rokok, sampai cerutu. Tak hanya itu. Di sini juga terpajang aneka alat yang digunakan dalam laboratorium untuk meneliti dan menguji kualitas tembakau, sebelum akhirnya terbit izin edar. 

Wisata Tembakau di Museum Tembakau Jember
Alat-alat untuk memproduksi cerutu/Sigit Candra Lesmana

Olahan Lain dari Tembakau

Beranjak ke ruang berikutnya, terdapat pajangan batik khas Jember dengan motif daun tembakau. Di ruang ini kita tahu bahwa tembakau tak hanya diolah menjadi rokok dan cerutu saja. Lebih dari itu, tembakau bisa juga diolah menjadi aneka produk, seperti parfum, sabun, pupuk organik, asap cair, bahkan cairan pembersih tangan.

Ternyata stigma buruk tentang tembakau terpatahkan dengan adanya fakta tersebut. Tembakau punya banyak manfaat lain, bukan sekadar alat isap semata.

Selain memamerkan berbagai macam produk tembakau secara hulu dan hilir, museum ini memiliki perpustakaan. Letaknya berada di lantai dua. Perpustakaan museum berisi buku-buku tentang tembakau dan tema umum lainnya.  

Wisata Tembakau di Museum Tembakau Jember
Aneka bentuk cerutu di Museum Tembakau Jember/Sigit Candra Lesmana

Waktu Operasional Museum

Suasana di museum ini sangat nyaman dengan segala ornamen serta hiasan berbahan kayu maupun bambu. Sepintas menyerupai bangunan-bangunan di pedesaan. Penataan benda-benda pajangan pun kreatif, sehingga tidak membosankan untuk berkeliling di dalam museum. Selain itu kita akan dipandu untuk berkeliling sembari mendapatkan cerita dan informasi menarik.

Karena merupakan museum di bawah pengelolaan pemerintah daerah, waktu operasional museum seperti halnya jam kerja perkantoran pada umumnya. Buka setiap Senin—Jumat, mulai pukul 09.00 hingga 17.00. Hari Sabtu dan Minggu tutup. Untuk mengunjungi museum ini, kita harus menemui petugas resepsionis terlebih dahulu untuk mengisi daftar hadir dan membayar tiket masuk sebesar Rp.10.000.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Wisata Tembakau di Museum Tembakau Jember appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/wisata-tembakau-di-museum-tembakau-jember/feed/ 0 39558
Mengenang Para Pahlawan di Monumen Gerbong Maut Bondowoso https://telusuri.id/mengenang-para-pahlawan-di-monumen-gerbong-maut-bondowoso/ https://telusuri.id/mengenang-para-pahlawan-di-monumen-gerbong-maut-bondowoso/#respond Fri, 28 Jul 2023 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=39467 Bagi para pecinta sejarah, berwisata ke tempat bersejarah bisa masuk ke daftar kunjungan wajib jika mendatangi suatu kota. Salah satu tempat yang bisa menjadi destinasi rujukan oleh para pencinta sejarah adalah monumen peringatan peristiwa tertentu...

The post Mengenang Para Pahlawan di Monumen Gerbong Maut Bondowoso appeared first on TelusuRI.

]]>
Bagi para pecinta sejarah, berwisata ke tempat bersejarah bisa masuk ke daftar kunjungan wajib jika mendatangi suatu kota. Salah satu tempat yang bisa menjadi destinasi rujukan oleh para pencinta sejarah adalah monumen peringatan peristiwa tertentu di masa lampau.

Mengunjungi monumen lebih dari sekadar berwisata. Datang ke monumen bersejarah bisa menapaktilasi peristiwa masa lalu yang melatarbelakangi pendirian bangunan tersebut. Selain itu juga bertujuan memupuk semangat patriotisme dan mengenang para pahlawan yang gugur mempertahankan kemerdekaan. Jasanya tak tergantikan dan hasilnya bisa kita nikmati bersama sampai saat ini.

Mengenang Para Pahlawan di Monumen Gerbong Maut Bondowoso
Pengendara melintas di jalanan sekitar Monumen Gerbong Maut di dekat alun-alun dan kantor bupati Bondowoso/Sigit Candra Lesmana

Mengenang Peristiwa Kelam

Kali ini saya akan mengajak pembaca untuk mengunjungi salah satu monumen sejarah yang ada di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Namanya adalah Monumen Gerbong Maut. Nama monumen ini memang terkesan seram karena menjadi tugu peringatan bagi kejadian memilukan yang terjadi di masa lalu. 

Peristiwa tersebut berkaitan erat dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan usai Proklamasi 17 Agustus 1945. Kala itu Republik Indonesia yang baru saja berdiri mendapat ancaman dari Belanda. Belanda melancarkan operasi Agresi Militer Belanda sebanyak dua kali dengan tujuan menguasai kembali wilayah Indonesia.

Sampai akhirnya pada 23 November 1947, terjadi sebuah peristiwa kelam yang menghentikan perjuangan heroik rakyat Bondowoso melawan penjajah. Dalam data arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (2011), setidaknya Belanda menangkap 100 orang karena bertindak subversif dan mengancam pemerintahan kolonial. Para pejuang tersebut diangkut dengan kereta api pukul 03.00 dini hari dari Stasiun Bondowoso menuju Stasiun Wonokromo, Surabaya untuk ditahan di Penjara Kalisosok.

Petugas keamanan menempatkan seratus orang itu ke tiga gerbong berbeda dalam keadaan tertutup rapat, yakni gerbong nomor GR 10152 berisi 30 orang, GR 446 berisi 32 orang, dan GR 5769 berisi 38 orang. Gerbong-gerbong itu berusia tua dan keropos. Suasana di dalam gerbong begitu menyiksa. Orang-orang berdesakan dan susah bernapas karena nyaris tanpa ventilasi udara. Suhu ruangan pun sangat panas akibat terik matahari sepanjang perjalanan. Ditambah kelaparan, kondisi tersebut akhinya menyebabkan korban berjatuhan. Sampai di Surabaya, sekitar 46 orang gugur. Sementara hampir separuhnya lagi mengalami sakit parah dan hanya sedikit yang tetap sehat.

Untuk mengenang perjuangan para pahlawan tersebut, pemerintah membangun Monumen Gerbong Maut di Jl. Amir Kusman, Potos, Kelurahan Badean. Tepat di sebelah selatan Alun-alun Bondowoso atau utara Kantor Bupati Bondowoso. Gerbong hitam tanpa ventilasi yang terpajang di monumen ini merupakan replika dari gerbong GR 10152, dengan ukuran panjang 3,5 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3 meter. Gerbong yang asli tersimpan di Museum Brawijaya, Kota Malang.

  • Mengenang Para Pahlawan di Monumen Gerbong Maut Bondowoso
  • Mengenang Para Pahlawan di Monumen Gerbong Maut Bondowoso

Monumen Gerbong Maut Saat Ini

Lebih lanjut dalam arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, arsitektur monumen ini berupa pondasi berbentuk trapesium dengan panjang 9,5 meter, lebar 5,25 meter, dan tinggi 2,5 meter. Di sisi dinding terdapat relief yang menggambarkan pertempuran pejuang republik melawan Belanda. Adapun di bagian atasnya terdapat patung-patung pahlawan kita yang berjumlah 13 orang dan menunjukkan sikap menyerang lawan. Beberapa senjata yang terlihat antara lain panah, senapan, hingga bambu runcing. Monumen tersebut dikelilingi pagar beton berbentuk menyerupai bambu runcing bercat hijau.

Monumen Gerbong Maut terletak di lokasi yang strategis. Jika sedang berkunjung ke Bondowoso dan mampir ke alun-alunnya pasti bisa langsung melihat monumen ini. Selain karena ukurannya yang lumayan besar sehingga gampang menarik perhatian pengendara yang melewati jalanan tersebut. 

Beberapa tahun lalu sempat terjadi insiden yang menggegerkan Bondowoso. Terdapat sekelompok anak muda yang menggunakan gundukan monumen untuk bermain skateboard. Tentu saja membuat masyarakat geram. Peristiwa tersebut yang mungkin menyebabkan pintu pagar monumen akhirnya selalu dikunci. Meskipun begitu pengunjung atau wisatawan tetap bisa melihat dari trotoar yang mengitari monumen.

Tidak ada biaya tiket masuk untuk ke monumen ini dan dapat dikunjungi sepanjang waktu. Namun sebagai saran, sebaiknya datang saat pagi atau sore karena matahari tidak terlalu menyengat. Selain itu tetap harus berhati-hati dan memerhatikan arus lalu lintas di sekitar.

Untuk menjangkau lokasi Monumen Gerbang Maut dapat datang dari mana saja. Dari arah pusat Kabupaten Situbondo, jaraknya sekitar 35 kilometer atau 50 menit dengan mobil maupun motor. Sementara dari arah Jember berjarak kurang lebih 33,5 kilometer dengan durasi perjalanan yang hampir sama. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, tersedia kantung parkir di area alun-alun. Alun-alun Bondowoso juga bisa menjadi tempat pelepas lelah setelah melihat monumen. Banyak penjual makanan dan minuman untuk mencicipi kuliner khas setempat.

Referensi

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. (2011). Monumen Gerbong Maut. Pustaka Jawatimuran, https://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Mengenang Para Pahlawan di Monumen Gerbong Maut Bondowoso appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/mengenang-para-pahlawan-di-monumen-gerbong-maut-bondowoso/feed/ 0 39467
Belajar Sejarah Perkeretaapian di Museum Kereta Api Bondowoso https://telusuri.id/belajar-sejarah-perkeretaapian-di-museum-kereta-api-bondowoso/ https://telusuri.id/belajar-sejarah-perkeretaapian-di-museum-kereta-api-bondowoso/#respond Tue, 18 Jul 2023 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=39330 Kereta api dan stasiun, tentu merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Berbeda dengan kendaraan lain yang bisa bebas melaju ke manapun, kereta harus bergerak tepat mengikuti arah rel. Justru jika sampai kereta keluar rel malah...

The post Belajar Sejarah Perkeretaapian di Museum Kereta Api Bondowoso appeared first on TelusuRI.

]]>
Kereta api dan stasiun, tentu merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Berbeda dengan kendaraan lain yang bisa bebas melaju ke manapun, kereta harus bergerak tepat mengikuti arah rel. Justru jika sampai kereta keluar rel malah justru akan menimbulkan bahaya. 

Bepergian menggunakan kereta api juga memberikan pengalaman yang berbeda. Rute rel kereta api yang seringkali melewati persawahan, ladang, atau bahkan hutan, akan menyajikan pemandangan khas perdesaan selama perjalanan. Melakukan perjalanan dengan kereta api menjadi pilihan terbaik bagi kalian yang lebih senang menikmati perjalanan daripada mengejar tempat tujuan.

Sejak Revolusi Industri, kereta api sudah menjadi bagian yang melekat dalam sejarah kehidupan manusia. Selain fungsinya, kereta juga memiliki bentuk yang menarik terutama pada era kereta uap. Karena bentuknya yang sangat klasik, maka tak heran jika sebagian orang sangat menyukai kereta api. 

Belajar Sejarah Perkeretaapian di Museum Kereta Api Bondowoso
Tampak depan bangunan museum/Sigit Candra Lesmana

Museum yang Berdiri di Bekas Stasiun

Buat kalian yang memiliki ketertarikan dengan kereta dan segala sesuatu yang menyertainya, baik itu mengenai sejarah kereta api, peralatan-peralatan, maupun diorama kereta, Museum Kereta Api Bondowoso bisa menjadi salah satu destinasi untuk dikunjungi.

Sesuai namanya, di museum ini terpajang aneka benda-benda yang berhubungan erat dengan kereta api. Bahkan bangunannya sendiri merupakan bekas stasiun kereta api Bondowoso. Stasiun Bondowoso dibangun pada tahun 1893, yang berarti saat ini usianya sudah mencapai 128 tahun. Fasadnya bergaya Eropa karena pembangunannya terjadi pada zaman kolonial Belanda.

Belajar Sejarah Perkeretaapian di Museum Kereta Api Bondowoso
Diorama kereta api/Sigit Candra Lesmana

Stasiun ini secara resmi tidak berfungsi lagi pada tahun 2004. Biaya operasional yang besar merupakan salah satu alasan stasiun ini berhenti beroperasi. Di samping kepemilikan kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan mobil yang semakin mudah, sehingga membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Untuk perjalanan jarak jauh, masyarakat lebih memilih menggunakan moda transportasi bus atau sekalian pergi ke Stasiun Jember jika ingin menggunakan kereta api.

Pada tahun 2016, pihak berwenang memutuskan stasiun ini kembali “beroperasi”. Bukan sebagai stasiun kereta api, melainkan beralih fungsi menjadi museum. Tentu keputusan ini merupakan langkah yang tepat agar bangunan stasiun yang indah tidak terbengkalai dan rusak dimakan zaman. Selain demi menjaga kelestarian bangunan yang kaya nilai sejarah, pembukaan museum ini juga dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih tahu tentang sejarah kereta api. Terutama di wilayah Kabupaten Bondowoso.

Dari tampilan luarnya, gaya arsitektur yang khas jelas terlihat sangat kental dengan ciri khas pintu-pintu dan jendela yang menjulang tinggi. Begitu masuk ruangan pertama, interior ala Eropa pada masa kolonial Belanda akan menyambut. Pembuatan atap bangunan yang tinggi memungkinkan sirkulasi udara berjalan dengan lancar. Tujuannya menciptakan suhu ruang yang sejuk.

Belajar Sejarah Perkeretaapian di Museum Kereta Api Bondowoso
Gerbong dan kursi klasik di peron (Sigit Candra Lesmana)

Menyajikan Kisah Sejarah dan Pajangan Benda-benda Kuno

Saat berada di ruangan pertama setelah pintu masuk, pengunjung harus mengisi buku tamu terlebih dahulu. Kalian akan mendapati sejumlah informasi yang terpampang tentang sejarah kereta api di Indonesia. Terdapat pula penjelasan singkat sejarah Kabupaten Bondowoso. 

Pada ruangan selanjutnya kita akan disuguhkan pajangan benda-benda kuno, seperti lampu penerangan, mesin, stempel, mesin tik, mesin hitung, dan miniatur lokomotif kereta uap. Selain itu terdapat infografis yang menjelaskan tentang tragedi Gerbong Maut, yang berangkat dari Stasiun Bondowoso menuju Stasiun Wonokromo, Surabaya. 

Beranjak ke bagian berikutnya, terpampang foto-foto lawas Stasiun Bondowoso. Di ruang sisi sebelah, museum menunjukkan beberapa hasil pertanian andalan Bondowoso berupa tembakau dan biji kopi. Adapun aneka benda lainnya, seperti gembok, kunci, kunci inggris, dan dongkrak, tersaji di seberang ruang utama.

Belajar Sejarah Perkeretaapian di Museum Kereta Api Bondowoso
Peralatan stasiun di masa lampau/Sigit Candra Lesmana

Layaknya stasiun yang lain, museum ini masih mempertahankan peron yang biasa digunakan untuk menunggu kereta datang. Peron ini juga kental dengan gaya arsitektur Eropa. Kalian yang suka fotografi tentu akan sangat suka berada di peron ini, karena bisa menjadi latar atau bahkan objek foto itu sendiri. Terdapat beberapa kursi bergaya klasik yang bisa dipakai untuk beristirahat. Sebuah gerbong di atas rel yang sudah tidak berfungsi juga menjadi salah satu suguhan menarik di area ini.

Penataan ruang yang bersih dan menarik, serta sirkulasi udara yang baik menjadikan suasana di museum ini nyaman. Jauh dari kesan museum yang lembap dan tidak teratur. Pengunjung bakal betah berlama-lama di museum, sembari membaca informasi dari setiap benda yang terpajang atau sekadar menikmati suasana. 

Akses menuju museum ini cukup mudah karena berada di pusat kota. Kalian langsung saja meluncur ke daerah Kademangan, Kecamatan Bondowoso. Letaknya sekitar satu kilometer dari alun-alun Bondowoso. Museum buka mulai pukul 09.00 sampai dengan 16.00 WIB. Biaya masuk gratis dan terdapat fasilitas memadai, seperti musala serta toilet.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Belajar Sejarah Perkeretaapian di Museum Kereta Api Bondowoso appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/belajar-sejarah-perkeretaapian-di-museum-kereta-api-bondowoso/feed/ 0 39330