Siti Farikhatul Jannah, Penulis di TelusuRI https://telusuri.id/penulis/sitifarikha/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Thu, 23 Dec 2021 06:53:22 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Siti Farikhatul Jannah, Penulis di TelusuRI https://telusuri.id/penulis/sitifarikha/ 32 32 135956295 Mendadak Nonton Ketoprak https://telusuri.id/mendadak-nonton-ketoprak/ https://telusuri.id/mendadak-nonton-ketoprak/#respond Thu, 23 Dec 2021 10:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=31781 Libur kenaikan kelas adalah hal yang paling ditunggu oleh semua pelajar, termasuk saya. Masa-masa liburan menjadi masa yang menyenangkan karena pada saat ini saya dapat mereset otak dari banyaknya tugas sekolah. Seperti biasa, saya akan...

The post Mendadak Nonton Ketoprak appeared first on TelusuRI.

]]>
Libur kenaikan kelas adalah hal yang paling ditunggu oleh semua pelajar, termasuk saya. Masa-masa liburan menjadi masa yang menyenangkan karena pada saat ini saya dapat mereset otak dari banyaknya tugas sekolah. Seperti biasa, saya akan menghabiskan waktu liburan saya di desa tempat kakek tinggal. Suasana yang tentram, sunyi, dan damai.

Malam itu suasana sangat cerah, bulan purnama bersinar dengan terang, dan bintang yang bertebaran menambah kesan indah di langit. Keluarga saya seperti biasa akan berkumpul selepas makan malam, menceritakan hal-hal apa saja yang dilewati hari ini. Paman saya memberitahu bahwa hari ini ada pertunjukan ketoprak di desa tetangga. Saya yang mengetahui hal itu sangat antusias karena di kota besar belum pernah ada pertunjukkan ini.

Pertunjukan Ketoprak
Pementasan Kelompok Ketoprak Kelana Bhakti Budaya

Melihat saya sangat antusias membuat paman pasrah dan akhirnya mengajak saya dan abang menonton pertunjukkan tersebut. Kami mengendarai sepeda motor untuk bisa sampai di desa tersebut, jarak desa tersebut cukup jauh dari desa kami.

Sepanjang perjalanan, jalan raya ramai oleh truk dan mobil. Hingga akhirnya kami tiba memasuki kawasan desa, gapura desa menyambut kami. Hamparan sawah luas terlihat di sisi kanan dan kiri. Jalanan lengang, tampak sepi serta gelap membuat kami harus ekstra hati-hati saat berkendara. Tak lupa suara jangkrik dan hewan malam lainnya menemani perjalanan kami.

Lalu, tibalah kami di tempat penyelenggaraan ajang seni tersebut. Suasana sangat ramai karena banyak warga dari desa lain yang ikut menyaksikan. Kata paman pertunjukan ketoprak seperti ini sangat jarang terjadi, mungkin hanya pada saat terdapat acara pernikahan atau khitanan yang dilaksanakan salah satu warga, ataupun saat acara adat seperti sedekah bumi dan sedekah laut.

Panggung yang digunakan sangat besar dengan hiasan latar dibuat semirip mungkin dengan tempat kejadian aslinya seperti sungai, rumah, hutan, dll. Tema yang diangkat dalam cerita ketoprak biasanya diambil dari cerita legenda ataupun cerita fiksi. Ketoprak kali ini menceritakan kisah legenda yang sudah tidak asing lagi bagi beberapa masyarakat jawa, yaitu kisah Jaka Tarub dan 7 Bidadari. 

Pertunjukan Ketoprak
Pementasan Kelompok Ketoprak Kelana Bhakti Budaya via TEMPO/Pius Erlangga

Kisah ini menceritakan tentang seorang pemuda dari sebuah desa bernama Desa Tarub yang melihat 7 bidadari sedang mandi di sungai. Dia pun mencuri salah satu selendang dari bidadari tersebut sehingga bidadari yang dicuri selendangnya tidak bisa kembali ke kahyangan. Nawang Wulan namanya, yang berakhir tinggal di bumi dan menjadi istri Jaka tarub. Bertahun-tahun berlalu hingga Nawang Wulan menemukan selendangnya di lumbung padi rumahnya dan memutuskan untuk kembali ke kahyangan.

Pertunjukan malam itu mengemas cerita dengan sangat apik, dengan dibumbui dagelan-dagelan Jawa yang mengundang gelak tawa penonton. Suara gamelan menjadi pengiring pertunjukan tersebut. Kurang lengkap rasanya jika menonton tanpa ditemani jagung bakar dan segelas teh hangat. Saya pun membeli dua barang tersebut terlebih dahulu. Setelahnya kami mencari tempat duduk di bangku kosong yang berada di bagian belakang karena di bagian depan sudah penuh sekali. Tak masalah dapat tempat duduk di belakang yang penting bisa melihatnya dengan gratis. 

Akhirnya pertunjukan selesai pada pukul 5 pagi. Mata ini terasa begitu berat, rasa kantuk menggelayuti. Tetapi, kami harus bertahan hingga hingga tiba di rumah kakek. Langit mulai terlihat terang, cahaya fajar mengiringi kami di sepanjang perjalanan. Sudah tidak ada lagi suara hewan-hewan malam. Hamparan sawah mulai terlihat keindahannya. Hawa dingin serta embun yang menetes menambah kesan nyaman bagi saya. 

Memasuki kawasan jalan raya sudah terlihat banyak kendaraan berlalu lalang, wajar saja jalan pantura tidak pernah sepi oleh pengendara yang lewat. Akhirnya tibalah kami di rumah kakek. Kami langsung bersih-bersih dan melakukan sholat berjamaah. Selepas itu kami pergi ke kamar masing-masing untuk tidur. Saya berharap saya dapat melihat ketoprak lagi kedepannya dan seni pertunjukkan ini masih dilestarikan sehingga bisa dikenalkan kepada generasi selanjutnya.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu
!

The post Mendadak Nonton Ketoprak appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/mendadak-nonton-ketoprak/feed/ 0 31781
Sore-Sore di Pantai Karang Jahe https://telusuri.id/sore-sore-di-pantai-karang-jahe/ https://telusuri.id/sore-sore-di-pantai-karang-jahe/#respond Mon, 30 Aug 2021 10:51:07 +0000 https://telusuri.id/?p=30306 Libur semester akhirnya tiba. Liburan ini, saya gunakan untuk berlibur bersama sepupu. Setelah berdiskusi ingin berlibur kemana, akhirnya kami sepakat untuk menuju ke Kota Rembang yang terkenal akan keindahan pantainya. Apalagi kota itu dekat dengan...

The post Sore-Sore di Pantai Karang Jahe appeared first on TelusuRI.

]]>
Libur semester akhirnya tiba. Liburan ini, saya gunakan untuk berlibur bersama sepupu. Setelah berdiskusi ingin berlibur kemana, akhirnya kami sepakat untuk menuju ke Kota Rembang yang terkenal akan keindahan pantainya. Apalagi kota itu dekat dengan rumah saudara kami sehingga kami tidak capek jika harus bolak-balik.

Suasana liburan sangat terasa ketika di perjalanan. Awalnya jalan ramai karena truk dan bus antarkota, kini semakin padat karena kendaraan pribadi lebih banyak yang melintas. Setelah 4 jam melewati kemacetan jalan pantura akhirnya kami tiba di Rembang.

Kota Rembang merupakan salah satu kota yang banyak sekali wisata alam. Pantai-pantai di sini cukup banyak. Wajar, karena Rembang berada di sisi Pantai Utara Jawa.

Karena tidak ingin terlalu jauh dari jalur ke rumah saudara, akhirnya kami memilih untuk pergi ke Pantai Karang Jahe. Pantai Karang Jahe sendiri berada di desa Jetak Belah, Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.

Pantai Karang Jahe biasa disebut dengan pantai seribu pohon cemara oleh masyarakat sekitar karena pencegahan abrasi di pantai ini tidak menggunakan pohon bakau melainkan menggunakan pohon cemara.

Kami memilih pantai ini karena aksesnya cukup mudah, berada di di jalur Pantura. Dari pusat kota, kami hanya perlu menempuh jarak sekitar 9 km.

Semilir angin pantai menyapa kami ketika tiba di sana. Matahari sore terasa masih sangat menyengat di kulit. Kami pun segera membayar parkir dan masuk ke area pantai. Tujuan pertama kami yaitu warung. Kami segera memesan makanan karena perut terasa berdendang.

Pantai Karang Jahe
Pantai Karang Jahe via Flickr/Niammuddin M

Warung-warung di sini menyediakan tikar, kita bisa makan sembari duduk lesehan di pinggir pantai, di bawah pohon cemara. Suasananya jauh lebih menyenangkan ketimbang makan di dalam warung.Suara deburan ombak, pemandangan pantai yang dapat dilihat secara langsung menjadi kawan untuk menyantap makanan.

Warung-warung menjual beraneka jenis makanan seperti bakso, soto, mie rebus/goreng, dll. Selain makanan berat, juga tersedia snack dan gorengan yang bisa disantap untuk mengganjal perut selama sementara waktu. Tak ketinggalan, minuman yang sangat cocok banget disantap saat di pantai, apalagi kalau bukan kelapa muda.

Kami berdua memilih bakso dan es kelapa muda sebagai menu makanan kali ini. Tak lupa keripik rempeyek dan gorengan menjadi pasangannya.

Selesai makan kami menyusuri pantai pasir putih ini dengan santai. Sembari menunggu sunset kami berswafoto dengan latar belakang pohon cemara dan juga deburan ombak. Hamparan pasir putih yang luas membuat kami tidak merasa berdesakan dengan pengunjung yang lain ketika berfoto.

Sebenarnya, di sini juga ada beberapa spot foto yang disediakan, tetapi jika ingin berfoto di spot-spot foto ini pengunjung harus mengantri untuk bergantian dengan pengunjung lain, begitu juga kami berdua.

Selesai berfoto, kami memutuskan untuk menyewa ATV karena ingin mencoba bagaimana rasanya keliling pantai menggunakan kendaraan itu. Ternyata menggunakan ATV sebagai alat transportasi mengelilingi pantai adalah sesuatu yang sangat mengasyikkan. Ada sensasi sendiri saat mencobanya. Harga yang ditawarkan pun relatif murah sehingga tidak terlalu mengocek kantong.

Sekitar 15 menit kami selesai dan mencoba untuk menaiki perahu wisata menuju karang  gosong. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30 maka dari itu kami memutuskan mencoba menaiki perahu wisata juga. Tersedia berbagai rute, salah satu tujuan lain juga yang bisa dipilih yaitu menuju ke Pantai Karang Siwalan.

Saatperjalanan, kami dapat menikmati keindahan pantai ini dan melihat pemandangan orang-orang di tepi pantai yang semakin lama semakin mengecil hingga akhirnya menghilang dari pandangan. Selain itu kami juga bisa melihat karang-karang yang ada di dalam laut karena air laut yang jernih. Selang beberapa menit kami pun sampai di Karang Siwalan, sayangnya perahu yang kami tumpangi tidak berhenti tetapi hanya melewati saja lalu putar balik karena kami harus kembali ke Karang Jahe sebelum matahari terbenam. Agak kecewa sebenarnya, tetapi tak apa daripada kami kemalaman di laut.

Sesampainya di Pantai Karang Jahe, kami segera mencari tempat yang pas untuk menikmati matahari terbenam yang begitu indah. Sungguh berkesan liburan kali ini. Sungguh indah ciptaan-Nya, semoga tempat ini selalu seperti ini dan semoga manusia yang datang ke sini selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak tercemari. Dan semoga budidaya pohon cemara di pantai ini rutin dilakukan untuk mencegah abrasi.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Sore-Sore di Pantai Karang Jahe appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/sore-sore-di-pantai-karang-jahe/feed/ 0 30306