balikpapan Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/balikpapan/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Wed, 27 Oct 2021 12:59:23 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 balikpapan Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/balikpapan/ 32 32 135956295 Menyusuri Hutan Lindung Sungai Wain di Balikpapan https://telusuri.id/menyusuri-hutan-lindung-sungai-wain-di-balikpapan/ https://telusuri.id/menyusuri-hutan-lindung-sungai-wain-di-balikpapan/#respond Thu, 19 Aug 2021 04:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=29907 Kalimantan dikenal sebagai kawasan yang punya banyak potensi alam dan hutannya. Sebagai kawasan yang memiliki banyak hutan asli tentu membuat Kalimantan bisa disebut sebagai paru-paru dunia. Inilah yang menjadi alasan mengapa saya ingin sekali menyusuri salah...

The post Menyusuri Hutan Lindung Sungai Wain di Balikpapan appeared first on TelusuRI.

]]>
Kalimantan dikenal sebagai kawasan yang punya banyak potensi alam dan hutannya. Sebagai kawasan yang memiliki banyak hutan asli tentu membuat Kalimantan bisa disebut sebagai paru-paru dunia. Inilah yang menjadi alasan mengapa saya ingin sekali menyusuri salah satu hutan asli Kalimantan yang lokasinya tak jauh dari pusat kota. Tempat yang ingin saya tuju ini adalah Hutan Lindung Sungai Wain yang berada sekitar 15 kilometer saja dari Kota Balikpapan. 

Kawasan ini berada di Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara dan sebagian di Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Bagi saya, menikmati suasana alam liar sangatlah menyenangkan seperti berpetualang dalam hamparan hutan yang masih alami. 

Memasuki Hutan Lindung Sungai Wain

Hutan lindung ini bisa diakses menggunakan berbagai jenis kendaraan dan kebetulan saya dipinjami motor oleh rekan saya yang tinggal di Balikpapan. Setelah menghabiskan beberapa menit perjalanan, tibalah saya di depan basecamp untuk mendaftarkan diri dan memilih paket ekowisata yang saya inginkan. 

Saya berangkat berdua dengan teman saya, sempat lirik sana dan sini untuk mencari info, kemudian ditawari oleh kelompok lain yang ingin masuk ke dalam hutan juga. Saya pikir bergabung dalam kelompoknya juga bisa meringankan biaya kami untuk mendapatkan paket masuk ke hutan lindung beserta dengan pemandu.

Total sekitar delapan orang yang akan masuk ke dalam hutan ditambah satu orang pemandu lokal.

Ketika kaki melangkah memasuki hutan, suara serangga dengan frekuensi tinggi menyambut kedatangan kami, sesekali juga ada suara burung yang seakan bernyanyi gembira di antara dahan pepohonan. Terlihat pohon-pohon besar menjulang tinggi berdiri kokoh dan lebat, pohon ini menjadi penyeimbang bagi kelangsungan hidup alam dan manusia yang hidup di sekitarnya.

Hutan Lindung Sungai Wain Balikpapan adalah salah satu hutan Kalimantan yang masih tergolong alami dan masih asli karena di kawasan ini kami masih menjumpai pohon-pohon dengan ukuran besar yang diperkirakan sudah usia puluhan hingga ratusan tahun. Terlebih lagi, hutan lindung ini memiliki sebutan lain yaitu virgin forest yang menyimpan keanekaragaman hayati berbagai flora dan fauna endemik di dalamnya. 

Saya melihat salah satu jenis akar-akaran di hutan ini yang dikenal dengan nama kayu bajakah yang beberapa tahun belakangan dikenal sebagai tanaman obat untuk berbagai penyakit. 

Saat mulai masuk ke dalam hutan, terlihat berbagai jenis pohon kayu besar seperti bangkirai, meranti dan ulin yang merupakan pohon kayu khas Kalimantan yang tidak ada di daerah lain. 

Terlihat juga di depan kami ada sebuah pohon meranti yang berlubang. Menurut pemandu kami, lubang ini dibuat oleh beruang madu ketika mengambil madu dari lebah liar penghuni hutan. Di sela-sela batang pepohonan, kami juga sering melihat resin atau getah damar yang menjadi hasil alam non-kayu dari hutan Kalimantan. 

Sungai Wain Balikpapan
Sungai Wain via Flickr/Gabriella Fredriksson

Keanekaragaman Flora dan Fauna

Ada banyak burung-burung endemik Kalimantan yang terselamatkan dengan adanya hutan lindung ini. Setidaknya ada sekitar 227 spesies burung mulai dari burung tiung, burung pelatuk, bahkan burung enggang yang masih sering terlihat terutama saat musim buah tiba. 

Hutan Lindung Sungai Wain juga menjadi tempat berkembang biak 23 spesies reptil dan 73 spesies serangga. Hewan-hewan melata juga sering menampakkan diri saat kami berjalan di antara pepohonan, kami pun perlu ekstra waspada untuk melangkahkan kaki.

Ketika jauh memasuki dalam hutannya terlihat beberapa jenis bunga anggrek yang sedang mekar, bahkan kebanyakan belum pernah saya lihat sebelumnya. 

Menurut informasi dari guidenya, setidaknya sudah teridentifikasi sebanyak 33 spesies bunga anggrek dan 3 spesies kantong semar yang hidup di kawasan ini. Ada juga beberapa jenis jamur yang mungkin tidak semua daerah memilikinya. 

Ekosistem yang masih bertahan di Sungai Wain menjadikan wilayah ini sebagai daerah resapan dan tumpuan sebagian kebutuhan air di Kota Balikpapan. 

Kelangsungan hutan lindung ini sangat bergantung pada upaya pelestarian hutannya. Maka dari itu banyak upaya yang sudah dilakukan untuk melindungi kawasan ini seiring perkembangan kawasan permukiman yang semakin padat. 

Lebih Mudah Mengetahui Informasi Flora di Sungai Wain

Hutan Lindung Sungai Wain memiliki potensi yang besar sebagai kawasan untuk ekowisata dan edukasi, eksplorasi tanaman obat, sampai hasil hutan bukan kayunya yang melimpah. 

Keanekaragaman flora dan fauna yang berdiam di hutan lindung ini juga sudah lama menjadi pusat penelitian bidang botani dan hewani. 

Tempat untuk menggali informasi dan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan liar yang ada di dalamnya. Hal ini terbukti ketika kami sering berpapasan dengan peneliti baik dari lokal maupun luar negeri untuk melakukan riset. 

Kami juga sering melihat ada QR barcode yang tertempel di batang pohon atau tanaman, jika ingin tahu informasi tentang pohon tersebut tinggal scan menggunakan smartphone dan akan terhubung langsung dengan situs herbarium-wanariset.or.id

Kami jadi lebih mudah mengetahui setiap tanaman atau pohon yang hidup di kawasan ini. Dibandingkan dengan cara lama yaitu dengan memaku plang nama di setiap pohonnya tentu akan lebih mengganggu pertumbuhan tanaman atau pohon tersebut.

Tak hanya penelitian tentang tumbuhan saja, namun juga hewan yang mendiami Hutan Lindung Sungai Wain ini juga ikut diidentifikasi. 

Kami menjumpai beberapa peneliti yang akan memasang kamera pengintai untuk memantau aktivitas dan jenis hewan yang melintas seperti babi, macan dahan, beruang, rusa, kancil, bahkan orangutan.

Menurut pemandu kami, kawasan ini juga sering didatangi oleh fotografer flora atau fauna. Keindahan yang ditampilkan serta keunikan tersendiri dari setiap spesies memang punya daya tarik tersendiri.

Saat akhir pekan atau hari libur, Hutan Lindung Sungai Wain kerap didatangi fotografer baik secara perorangan maupun kelompok. Kawasan ini mereka tuju karena mudah mengabadikan flora dan fauna yang ada di hutan Kalimantan. Mereka juga tidak segan untuk berlama-lama, bahkan sampai terjaga saat malam hari tiba. 

Hewan-hewan pemalu saat siang hari lebih sering terlihat beraktivitas saat malam hari. Dengan berpakaian kamuflase mereka bersembunyi dan mengabadikan momen saat mereka keluar dari sarangnya. Berbagai burung-burung malam pun juga banyak yang beraktivitas saat malam hari kata sang pemandu.

Kami melanjutkan perjalanan dengan melewati sungai, trekking ke tempat yang lebih tinggi, hingga menembus ke bagian hutan yang lebih dalam.

Tantangan Hutan Lindung Sungai Wain di Masa Depan

Saat perjalanan, pemandu kami juga menyampaikan jika Hutan Lindung Sungai Wain ini semakin hari semakin mendapatkan banyak tantangan yang bermunculan. Mulai dari industri dan permukiman yang sekarang hanya berjarak 2 – 3 kilometer saja dari hutan lindung. Pembangunan yang semakin pesat tentu semakin menghimpit kawasan hutan serta keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. 

Hutan Lindung Sungai Wain ini juga tidak lepas dari ancaman seperti kebakaran hutan, penebangan liar yang tidak bertanggung jawab, perubahan hutan, serta okupasi lahan. Maka dari itu kawasan ini juga lebih dikembangkan sebagai ekowisata untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas akan pentingnya hutan untuk kehidupan masa depan. 

Ekowisata ini berupa kegiatan-kegiatan wisata yang berwawasan lingkungan dengan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya, ekonomi, serta aspek edukasi.

Kami melanjutkan perjalanan hingga kembali ke titik asal saat kami berangkat tadi. 

Dari pengalaman hari ini, saya menjadi lebih sadar bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa akan hutan dan seisinya. Namun disisi lain juga ada kekhawatiran jika kawasan hutan-hutan ini semakin berkurang akibat pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Semoga saja banyak generasi sekarang dan di masa depan yang peduli untuk menjaga alam dan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Menyusuri Hutan Lindung Sungai Wain di Balikpapan appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/menyusuri-hutan-lindung-sungai-wain-di-balikpapan/feed/ 0 29907
Mengintip Kuliner Indonesia di Balikpapan https://telusuri.id/kuliner-di-balikpapan/ https://telusuri.id/kuliner-di-balikpapan/#respond Thu, 16 Mar 2017 18:43:42 +0000 http://telusuri.org/dev/?p=788 Biasanya apa yang terbersit ketika nama Balikpapan disebut? Kalau saya tanyakan itu pada teman-teman, biasanya yang muncul adalah kata laut, hutan, multi-etnis. Dan tahukah kamu bahwa ketiga hal tersebut berpengaruh besar pada ciri kuliner di...

The post Mengintip Kuliner Indonesia di Balikpapan appeared first on TelusuRI.

]]>
Biasanya apa yang terbersit ketika nama Balikpapan disebut? Kalau saya tanyakan itu pada teman-teman, biasanya yang muncul adalah kata laut, hutan, multi-etnis. Dan tahukah kamu bahwa ketiga hal tersebut berpengaruh besar pada ciri kuliner di Balikpapan.

Kota Balikpapan terletak di pesisir timur Kalimantan, sehingga kita bisa melihat dan menikmati pantainya kapan saja. Saya menyebut Balikpapan itu Kota Vila alias vinggir laut. Wisata laut dan pantai memang mendominasi di sini. Karena itu pula kulinernya sangat erat kaitannya dengan hasil laut dan sentra kulinernya pun banyak yang berada di pinggir laut.

Kepiting

Siapa yang tak suka binatang bercangkang dan bercapit ini. Jenis kepiting sebenarnya bermacam-macam. Di Balikpapan yang terkenal untuk disantap adalah kepiting soka dan kepiting kenari. Tempat kulinernya ada di RM Dandito dan RM Kepiting Kenari. Olahannya juga macam-macam, tidak lagi hanya sekadar diolah dengan lada hitam dan saus istimewa. Bahkan sekarang sudah peyek kepiting yang terkenal yang menjadi khas Balikpapan. Selain yang sudah disebutkan tadi masih banyak lagi olahan kepiting lainnya yang dijamin menggoyangkan lidah.

Bandeng Tanpa Duri

Ikan yang sepanjang hidupnya pindah-pindah dari laut, tempat-tempat berair payau, dan kembali ke laut lagi kalau sudah dewasa ini jadi oleh-oleh khas Balikpapan yang sayang untuk dilewatkan. Eh, tapi bandeng tanpa duri di sini tidak sama dengan bandeng yang dimasak dengan uap air bertekanan tinggi itu. Bandeng tanpa duri adalah hasil cabut duri alias hasil mempreteli tulang ikan bandeng.

Kamu pasti tahu ‘kan kalau ikan Bandeng itu banyak banget durinya, bikin males masak. Nah, cabut duri adalah teknik mencabuti satu per satu tulang ikan bandeng dengan cara mempelajari anatomi bandeng. Huaaa, apa nggak capek tuh? Awalnya memang butuh kesabaran dan memakan waktu. Tapi, makin sering melakukannya akan melahirkan kemahiran. Tapi tenang, selaku konsumen pastinya kita tidak diminta untuk mencabut duri ikan bandeng. Cukup nikmati saja kerenyahan dan kegurihan ikan bandeng tanpa duri yang nggak pake lama kalau dipesan di RM Torani Balikpapan.

Aneka Seafood

Tidak hanya kepiting dan bandeng yang jadi ciri khas kuliner di Balikpapan. RM bertema seafood juga merajai kota ini. Duduk-duduk memandangi sunset sembari menikmati udang goreng atau ikan bawal sering jadi incaran wisatawan lokal bahkan asing. Termasuk saya, penduduk lokalnya.

Satu lagi yang seru di Balikpapan adalah keberagaman etnisnya. Di kota ini, hampir semua etnis dan ras ada. Saya malah bertanya-tanya suku apa yang belum ada di Balikpapan, ya? Karena itulah Balikpaan dikenal sebagai kota yang heterogen dan, oleh sebab itu, kuliner di Balikpapan yang menjadi khasnya pun amat sangat beragam.

Tumpeng Nasi Kuning di Resto masakan Jawa Dapur Solo di kawasan Sunter, Jakarta, Kamis, 10 Mei 2012 via TEMPO/Arnold Simanjuntak

Nasi Kuning

Dulu sekali, mungkin nasi kuning hanya ada saat acara tertentu atau istimewa saja. Namun sekarang di Balikpapan kita bisa makan nasi kuning setiap hari. Setiap pagi atau setiap sarapan. Tidak perlu repot-repot mendatangi RM khusus untuk menikmatinya. Setiap pagi penjual nasi kuning bertebaran di pinggir jalan. Bahkan sekarang ada nasi kuning malam, yang biasanya buka dari pukul 9 malam hingga subuh. Wah, saya pikir mungkin setelah ini ada nasi kuning 24 jam.

kuliner khas banjarmasin

Segarnya sepiring soto banjar/masclink_kulineran

Soto Banjar

Tahukah kamu bahwa soto dan sop bagi orang Balikpapan itu berbeda? Soto harus memakai ketupat atau lontong, sedangkan sop pastilah memakai nasi. Keberadaan soto dan lontong ini sangat dipengaruho oleh kebudayaan Banjar karena banyak sekali orang-orang Banjar tinggal di Balikpapan. Makanan khas Banjar sendiri menjadi khas pula di Balikpapan, yaitu soto banjar. Warung soto banjar yang terkenal di Balikpapan adalah Soto Banjar Kuin. Soto banjar merupakan potongan ketupat berkuah daging ayam kampung dengan suwirannya, telur rebus, perkedel kentang, soun, taburan bawang merah, dan seledri. Saya suka sekali menikmatinya, terutama di saat cuaca dingin begini. Tapi ingat, kalau mau pesan tanpa ketupat atau mau diganti nasi saja, namanya berubah lho bukan lagi soto banjar, tapi sop banjar.

Coto Makassar

Ini dia! Soto paling istimewa se-Indonesia. Yang paling fenomenal di antara ragam soto mana pun. Kalau soto banjar maunya pakai ketupat, soto yang lain maunya pakai santan, dan ada pula yang pakai kecambah, soto ini lain. Cuma soto ini yang maunya pakai “C.” Ya, huruf C, bukan S. Dan itulah yang membuatnya jadi berbeda—coto. Bercanda.

Coto makassar, sama seperti soto banjar, sangat erat kaitannya dengan keberadaan etnis bugis di Balikpapan. Kuliner ini pun juga menjadi ciri khas Kota Balikpapan yang dinikmati tak hanya oleh wisatawan namun juga penduduk lokal seperti saya. Di Balikpapan sendiri ada singkata CM (coto makassar). Tempat-tempat menyantap coto makassar yang direkomendasikan antara lain CM Klandasan, CM H. Judding, H. Isna, dan RM Nurjaya-Miki.

Gudeg

Seantero Indonesia pasti sudah tahu gudeg berasal dari mana. Yap, benar sekali, Jogja. Bukan Balikpapan. Tapi kuliner yang satu ini laris manis di Balikpapan. Salah satunya ada Gudeg Pawon Bunda’qu. Biar kata penjualnya asli Balikpapan, rasa gudegnya semanis orang Jogja. Kuliner ini juga jadi incaran orang Balikpapan.

Bubur ayam samarinda/Duta Seto

Bubur Ayam Samarinda

“Hah, bubur berkuah?” Begitu kata teman saya ketika pertama kali tahu bubur ayam samarinda. Dalam benaknya, bubur hanya nasi lunak yang punya cita rasa. Memang yang membedakan bubur ayam samarinda dengan bubur ayam lain adalah kuahnya yang sebenarnya hampir mirip dengan soto banjar. Bedanya, bubur ayam samarinda ditambah taburan tomat segar dan hati goreng. Kenikmatan bubur ayam samarinda bisa dirasakan di daerah Gunung Sari, Balikpapan.

Bubur Ayam Bandung

Kalau tadi audah disebutkan bahwa bubur ayam samarinda berkuah, bubur ayam yang ini tidak. Rasa buburnya sudah gurih dan ditambahi taburan kedelai goreng yang menurut saya unik dan menggugah selera. Bubur ayam bandung yang terkenal di Balikpapan antara lain Bubur Ayam Bandung Sawargi, RM Lembur Kuring Kang Rudy, Bubur Ayam Bandung Nusasari milik Kang Hudun.

Ngomongin masakan berat sudah. Gimana kalau kita lanjut ngobrolin makanan pendamping lembur. Eh, maksudnya snack dan kudapan gitu.

Amplang

Ada yang mau makan kuku macan? Jangan merinding dulu. Kuku macan yang ini nggak-pakai-seram-tapi-pakai-garam. Namanya kuku macan, karena bentuknya seperti kuku yang lebih besar dari kuku biasa. Tapi sebenarnya ini adalah amplang, kudapan renyah gurih layaknya kerupuk, dengan tekstur lebih tebal dan bercampur rasa ikan. Setahu saya ikan yang dipakai dalah tenggiri, belida/pipih, namun ada pula yang menggunakan ikan bandeng yang rasanya tetap sama nikmatnya.

Bingka

Tahu kue lumpur? Yah, kira-kira mirip seperti itulah kue bingka ini. Bingka yang terkenal di Balikpapan adalah bingka kentang.

pasar wadai

Kue lapis dan amparan tatak/Endah Wulandari

Hamparan Tatak

Disebut juga “amparan tatak,” kue ini adalah sejenis kue basah layaknya bingka atau kue talam. Saya kira penyebutannya karena dihampar dan ditatak (dipotong) karena memang demikianlah cara menyajikannya. Kue ini campuran tepung dan pisang yang diolah sedemikian rupa hingga rasanya manis dan lembut. Konon, hanya suku Banjar yang mampu memasak amparan tatak yang enak. Makanan ini seringkali dijual bersama-sama dengan kue sari muka lakatan, sari pengantin, putri salat dan rangka susun. Semuanya disajikan dengan cara yang sama, dan sekali coba rasanya yang lembut manis itu. Susah untuk tidak mencomotnya lagi.

Pisang Gapit

Pisang gapit adalah pisang yang dijepit kemudian dibakar, lalu diberi saos gula merah dan santan kental gurih yang sudah ditaburi potongan nangka masak. Enak nian rasanya.

Nah, itu dia aneka khas kuliner di Balikpapan. Sangat amat beragam bukan? Saya tentu bersyukur tinggal di kota dengan kuliner yang beragam. Semua ini dapat kita nikmati bila di Balikpapan. Coba saja mampir dan telusuri kota ini.

The post Mengintip Kuliner Indonesia di Balikpapan appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/kuliner-di-balikpapan/feed/ 0 788