curug Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/curug/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Tue, 11 Jan 2022 07:30:24 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 curug Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/curug/ 32 32 135956295 Curug Leuwi Hejo, Destinasi Air Terjun Hijau Toska di Bogor https://telusuri.id/curug-leuwi-hejo-destinasi-air-terjun-hijau-toska-di-bogor/ https://telusuri.id/curug-leuwi-hejo-destinasi-air-terjun-hijau-toska-di-bogor/#respond Tue, 11 Jan 2022 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=31986 Bogor memang tidak ada habisnya kalau membahas soal curug, dari yang paling populer sampai yang masih sepi, semua ada. Salah satu yang cukup populer yakni Curug Leuwi Hejo yang berlokasi di Kampung Wangan, Cileungsi, Karang...

The post Curug Leuwi Hejo, Destinasi Air Terjun Hijau Toska di Bogor appeared first on TelusuRI.

]]>
Bogor memang tidak ada habisnya kalau membahas soal curug, dari yang paling populer sampai yang masih sepi, semua ada. Salah satu yang cukup populer yakni Curug Leuwi Hejo yang berlokasi di Kampung Wangan, Cileungsi, Karang Tengah, di Sentul, Bogor. Pamor curug ini sempat ramai diperbincangkan di dunia maya karena airnya berwarna toska (jika tidak hujan, tentunya) dan banyak pesohor yang berkunjung.

Pada akhir pekan, biasanya warga Jabodetabek berbondong-bongong memadati kawasan Curug Leuwi Hejo untuk sekedar menghabiskan hari dan bersantai. Maklum, curug ini juga berhasil dikenal oleh foto-foto dari pegiat media sosial yang memamerkan kebeningan aliran airnya. Oleh karenanya, kalau berniat mencari waktu kunjungan terbaik, datang saja pada hari kerja (Senin-Jumat).

Menuju Curug Leuwi Hejo

Waktu tempuh dari Jakarta ke Curug Leuwi Hejo bisa menyita waktu hingga 2 jam pada hari biasa, atau sekitar tiga jam pada akhir pekan.  Dari Jakarta, jarak tempuh menuju Curug Leuwi Hejo sekitar 50 km, untuk yang menggunakan kendaraan pribadi, kalian bisa langsung menuju Jalan Raya Bogor kemudian menuju ke Jalan Mayor Oking dan sampai ke Citeureup, ikuti Jalan Raya Citeureup hingga sampai ke Jalan Raya Tajur Leuwi Bilik; dari sini nanti kita akan mendapati plang yang akan membawa ke Jalan Cibadak Sukamakmur dan Jalan Kecil Badak.

Alternatif lainnya, dari Jalan Raya Bogor menuju Jalan Alternatif Sentul, kemudian lurus menuju Jalan Raya Citaringgul dan patokan yang paling mudah adalah JungleLand Adventure Bogor lurus terus hingga menuju Jalan Raya Babakan. 

Curug Leuwi Hejo juga berdekatan dengan curug-curug lainnya seperti Curug Leuwi Barong, Curug Leuwi Cepet, Curug Cibaliung, dan Curug Ciburial. Bahkan untuk menuju tempat yang lebih sepi, pengunjung dapat menuju curug yang lebih jauh sedikit namun masih satu kawasan yaitu Curug Hordeng dan Curug Mariuk. Biaya masuk satu curug adalah Rp15.000 per orang. Namun perlu diperhatikan, kadang ada kalanya pengunjung ditarik pungutan liar sebelum masuk ke kawasan.

Bermain Air

Sebelum memasuki kawasan, pengunjung akan sedikit trekking melalui jalan setapak yang di kiri kanannya menawarkan pemandangan hutan asri. Pada musim hujan, trek ini menjadi penuh dengan genangan air. Begitu pula dengan Curug Leuwi Hejo, airnya pun tercampur dengan tanah dan berubah warna menjadi coklat. Pada musim kemarau, air di sini tetap mengalir dengan lancar dan jernih

Salah satu kegiatan yang mengasyikkan di kala bermain air terjun adalah menikmati guyuran air. Meskipun tidak terlalu tinggi, Curug Leuwi Hejo kucuran air terjun yang mengalir sangat menyegarkan badan. Meskipun terlihat tidak berbahaya, curug ini mempunyai kedalaman sekitar 1,5 meter hingga 2 meter sehingga pengunjung harus tetap berhati-hati saat berenang. Kalau tidak mau berenang, pengunjung bisa bermain air di pinggiran curug. Namun tetap harus  hati-hati saat melangkah karena batu-batu yang licin.

Aliran air yang hanya setinggi 3 meter sebenarnya termasuk kategori air terjun “ramah”  dan tidak berbahaya, oleh karena itu Curug Leuwi Hejo menjadi destinasi curug favorit di Bogor. Ditambah pemandangan Gunung Gede dan Pangrango dari kejauhan, menambah kesan curug ini berada di tempat terpencil. 

Ada banyak warung di sekitar lokasi curug menyediakan kudapan untuk kamu yang merasa haus dan lapar. Harganya terjangkau. Ada juga tempat MCK untuk keperluan “mendadak” atau sekedar berganti baju usai bermain air.

Fasilitas dan Sampah di Sekitar Curug

Sayangnya, sampah-sampah dari pengunjung bertebaran di sepanjang jalan menuju curug maupun di sekitar curug. Entah kenapa masih banyak pengunjung yang suka membuang sampah sembarangan, padahal sudah ada himbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Oleh karenanya, jangan lupa, setelah mengunjungi Curug Leuwi Hejo bersihkan sampah dan buang ke tempat yang seharusnya karena kebersihan adalah hal terkecil yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi.

Meskipun curug ini bagus, banyak pengunjung yang mengeluhkan pengelolaannya yang terkesan serampangan karena banyaknya pungutan liar selama menuju ke sana. Beberapa ulasan negatif pun datang dari pengguna Google Maps yang mengeluhkan kondisi tersebut. 

Mungkin ada momen-momen tertentu yang diincar para penarik liar ini, semisal momen akhir pekan atau libur panjang. Semoga kedepannya pengelola dan warga setempat berbenah untuk kualitas pelayanan yang lebih baik.

Curug Leuwi Hejo memang menjadi salah satu tujuan wisata alam yang diminati oleh kalangan muda dan keluarga, karena jaraknya yang relatif dekat dengan ibu kota membuatnya seringkali ramai pada akhir pekan. Leuwi Hejo juga berdekatan dengan curug-curug lainnya yang masih satu aliran air yang membuatnya bisa berpindah dari satu curug ke curug lainnya dengan mudah.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Curug Leuwi Hejo, Destinasi Air Terjun Hijau Toska di Bogor appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/curug-leuwi-hejo-destinasi-air-terjun-hijau-toska-di-bogor/feed/ 0 31986
Mengunjungi Air Terjun Curug Sawer di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango https://telusuri.id/air-terjun-curug-sawer-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/ https://telusuri.id/air-terjun-curug-sawer-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/#comments Mon, 04 Oct 2021 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=28767 Suka naik gunung, camping, atau menikmati guyuran air terjun? Kayanya tempat ini cocok bagi kamu deh! Curug Sawer merupakan air terjun yang terletak di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat....

The post Mengunjungi Air Terjun Curug Sawer di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango appeared first on TelusuRI.

]]>
Suka naik gunung, camping, atau menikmati guyuran air terjun? Kayanya tempat ini cocok bagi kamu deh! Curug Sawer merupakan air terjun yang terletak di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Curug ini merupakan salah satu wisata yang cukup terkenal karena suasananya yang asri dan sejuk, maka banyak stasiun televisi yang meliputnya. Selain itu, terdapat fasilitas untuk camping  baik secara individu ataupun kelompo.

Kawasan Curug Sawer juga merupakan salah satu area pendakian yang ditetapkan semenjak tahun 1980 dengan luas 21.975 hektar meliputi daerah Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Bila kamu berminat ke kawasan ini berikut hal-hal yang perlu kamu hadapi sebelum ke lokasi.

HTM Air Terjun Curug Sawer dan Situ Gunung Suspension Bridge

Kalau kamu ke sini, bisa borong wisata lho. Satu tiket masuk bisa digunakan untuk mengunjungi beberapa tempat sekaligus, termasuk ke wisata Curug Sawer. Berbicara tentang Curug Sawer, menurut masyarakat setempat, curug ini dulunya dianggap angker karena pernah dipakai sebagai tempat ritual. Ada pula yang bilang bahwa banyak hantu kawasan ini. Maka dari itu, warga setempat tidak berani ke curug tersebut.

Bukan tanpa sebab, ternyata masyarakat setempat berpikir demikian karena mereka meyakini legenda dibalik adanya curug ini. Dikisahkan, Curug Sawer bermula dari seorang yang dipercaya memiliki kesaktian tinggal di kaki gunung Ciremai, Kuningan Jawa Barat. Orang sakti ini seringkali melakukan ritual saweran di sekitar Sungai Cipada untuk mencari berkah. Bukan hanya itu, orang sakti ini juga melakukan pertapaan di daerah sekitaran air terjun hingga wafat.

Dari upacara yang sering dilakukannya inilah, nama Curug Sawer tercetus. Namun, ketika kamu bertanya kepada pengelola curug ini ternyata Curug Sawer diambil dari curahan air terjun yang mengalir sangat deras, sehingga cipratan dari air tersebut tersebar kemana mana atau dalam Bahasa Sunda (sawer).

Situgunung glamping/Riri Safitri

Bisa hiking dadakan, seperti tahu bulat!

Bagi kamu yang tidak suka olahraga atau nggak sempat melakukan aktivitas ini, perjalanan ke Curug Sawer akan sangat cocok. Untuk menuju ke sana, kamu harus berjalan kaki terlebih dulu. Melewati jalan setapak, agak terjal, dan naik turun. Jadi, meski kamu ke sini hanya untuk berfoto saja, pastikan untuk tidak salah kostum ya. Kenakan alas kaki yang ringan dan aman untuk dibawa jalan di atas medan yang cukup menantang.

Meski berjalan kaki cukup jauh, tapi tenang aja, suasana sepanjang perjalanan sangat menyenangkan. Penuh dengan tumbuhan hijau yang sangat menyegarkan.

Bertemu aneka ragam flora dan fauna

Selain menikmati pemandangan alam, kalau beruntung kita akan menemukan satwa yang hidup di kawasan ini. Menurut petugas, kurang lebih ada 250 spesies burung dan 100 jenis mamalia. Sebagian satwa ini bahkan bisa dibilang sudah langka, seperti owa Jawa, macan tutul, lutung surili, dan elang Jawa.

Curug Sawer/Riri Safitri

Dari camping, menyewa penginapan, hingga fasilitas pendukung lain

Kamu suka camping? Kalau iya, kawasan ini memfasilitasinya dengan cukup baik. Walaupun kamu tidak bawa tenda sendiri, kamu bisa menyewanya pada petugas. Atau bagi kamu ingin menyewa penginapan juga ada.

Di sini juga tersedia banyak warung. Mie rebus, aneka minuman, dan makanan lainnya dapat dengan mudah ditemukan. Kalau nggak bawa bekal, nggak perlu khawatir. Fasilitas pendukung lain juga termasuk lengkap. Ada musala, toilet umum, tong sampah, dan pusat informasi.

Tiba di lokasi hanya dalam 30 menit

Hal yang sudah kamu tunggu-tunggu telah tiba! Saatnya bermain air. Air terjun yang mempunyai tinggi kurang lebih 35 meter ini membentuk kubangan kolam dimana kedalamannya mencapai kurang lebih 10 meter. Namun, untuk alasan keamanan, pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang atau mandi dibawah air terjun ini. Walaupun begitu kamu masih bisa kok, bermain air di tepiannya yang membentuk sebuah sungai kecil. Segar sekali pokoknya!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Mengunjungi Air Terjun Curug Sawer di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/air-terjun-curug-sawer-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/feed/ 1 28767
Curug Malela, Niagara Mini di Jawa Barat https://telusuri.id/curug-malela-niagara-mini-di-jawa-barat/ https://telusuri.id/curug-malela-niagara-mini-di-jawa-barat/#respond Sat, 19 Dec 2020 08:44:29 +0000 https://telusuri.id/?p=25969 Curug Malela merupakan bagian dari aliran Sungai Cidadap yang mengalir di sela-sela batuan keras sisa-sisa gunung api purba.

The post Curug Malela, Niagara Mini di Jawa Barat appeared first on TelusuRI.

]]>
Semilir angin pegunungan berhembus membuat pucuk daun pepohonan menari-nari sewaktu kami bertiga sampai ke pelataran parkir kawasan Curug Malela, di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat setelah menempuh perjalanan hampir empat jam dari Kota Bandung.

Suasana masih tampak lengang pagi menjelang siang hari itu. Setelah melepas lelah di sebuah warung sederhana, yang dikelola oleh salah seorang penduduk setempat, kami pun mulai melangkahkan kaki menyusuri jalan setapak yang menurun. Beberapa kali kami harus melangkah perlahan karena jalan yang kami lalui agak berlumpur dan menjadikan kondisi sedikit licin. 

Langit membiru. Tatkala berada pada ketinggian tertentu, kami melihat dengan jelas hamparan petak-petak sawah yang sangat khas. Dan nun jauh di bawah sana, terlihat aliran air terjun, yang menggoda kami untuk segera mendekatinya.

Saat tengah menuruni jalan setapak, kami sempat bertemu dengan sekelompok pesepeda yang sedang beristirahat. Mereka hendak pula menuju Curug Malela menggunakan sepeda jenis MTB. 

Setelah hampir empat puluh lima menit merayapi jalan menurun yang berkelok-kelok, akhirnya kami sampai juga ke areal Curug Malela. Beberapa muda-mudi tampak sedang asyik berfoto ria dengan latar belakang curug alias air terjun yang airnya tampak seputih kapas. 

Gunung Kendeng

Berdasarkan pada lokasi dan aliran airnya, Curug Malela merupakan bagian dari aliran Sungai Cidadap yang mengalir di sela-sela batuan keras sisa-sisa gunung api purba. Sumber airnya berasal dari kawasan Gunung Kendeng, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Nama Malela kemungkinan besar diambil dari nama salah satu tokoh kerajaan di Tanah Pasundan yang hidup pada abad ke-14, yakni Prabu Resi Tajimalela. Konon, jasad Prabu Tajimalela dimakamkan di puncak sebuah bukit tidak jauh dari curug ini.

Curug Malela by DJOKO SUBINARTO

Curug Malela. Foto: Djoko Subinarto

Curug Malela memiliki ketinggian sekitar 60 meter dan lebar sekitar 70 meter. Struktur Curug Malela yang menyerupai struktur Air Terjun Niagara menjadikan Curug Malela kerap dijuluki sebagai Niagara mini. Ke arah hilir dari Curug Malela, kita bisa temui curug lain yaitu Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir dan Curug Pameungpeuk.

Curug Malela merupakan salah satu air terjun terbesar di Jawa Barat dan menjadi salah satu program unggulan destinasi wisata di provinsi bermotto “Gemah Ripah Repeh Rapih” ini. Berada di Curug Malela, kami manfaatkan untuk berpose heboh-hebohnya. Kami bergiliran memotret dan dipotret. 

Puas berpose dan menikmati dari dekat keelokan Curug Malela, tiba waktunya kini kami harus kembali ke area parkir. Tentu saja, bagi kami yang tergolong remako (remaja kolot), lumayan berat rutenya lantaran terus menanjak. Namun, dengan modal semangat alon-alon waton kelakon, akhirnya sampai juga ke pelataran parkir.

Kami kemudian kembali melepas penat di warung tempat kami pertama kali beristirahat yang suasananya terlihat semakin ramai dipenuhi para pengunjung, baik yang hendak menuju Curug Malela maupun yang baru saja pulang dari Curug Malela.

Lokasi penyulingan by DJOKO SUBINARTO

Penyulingan minyak sereh wangi. Foto: Djoko Subinarto

Di saat kami tengah mengaso itu, salah seorang kenalan kawan kami, yang merupakan warga setempat, menawari kami untuk jalan-jalan ke Kampung Manglid, yang lokasinya tidak begitu jauh dari Curug Malela, untuk melihat proses pembuatan sereh wangi dan gula aren.

Karena hari belum begitu sore, tawaran itu pun langsung kami terima. Kami segera menuju tempat parkir dan kemudian ngacir menunggangi sepeda motor masing-masing menuju Kampung Manglid.

Yang pertama kami kunjungi adalah lokasi penyulingan minyak sereh. Di sini kami menyaksikan bagaimana sereh-sereh disuling sehingga menghasilkan minyak yang beraroma khas. Selama ini, minyak sereh dari Kampung Manglid dijual bukan hanya untuk memenuhi pasar domestik, tetapi juga untuk memenuhi pasar mancanegara.

Membuat gula aren by DJOKO SUBINARTO

Proses pembuatan gula aren. Foto: Djoko Subinarto

Selesai melihat-lihat penyulingan minyak sereh, kami melaju lagi ke lokasi lain untuk melihat proses pembuatan gula aren. Di sini, bukan saja kami bisa menyaksikan penduduk mengambil air nira dari pohon aren, tetapi juga sempat mencicipi langsung segar dan manisnya air nira.

Tidak itu saja. Kami pun sempat menyaksikan bagaimana air nira itu dimasak dalam wajan besar hingga mendidih sebelum dimasukkan ke dalam cetakan bambu untuk akhirnya menjadi gula aren.

Di ujung kunjungan, sembari pamitan kepada keluarga pembuat gula aren, kami sengaja membeli beberapa gandu gula aren sebagai oleh-oleh buat orang di rumah. Kami sempat ditawari untuk bermalam di rumah keluarga tersebut, namun tawaran itu kami tolak lantaran tidak membawa perlengkapan apa pun untuk menginap.

Diiringi tergelincirnya sang surya ke arah barat dengan sorot sinarnya yang keemasan, sepeda motor kami melaju beriringan ke arah timur untuk merayapi kembali jalan yang sebelumnya telah sempat kami lewati pagi hari.

Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Curug Malela, Niagara Mini di Jawa Barat appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/curug-malela-niagara-mini-di-jawa-barat/feed/ 0 25969