drone Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/drone/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Fri, 29 Jan 2021 06:08:47 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 drone Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/drone/ 32 32 135956295 Mau Pakai Drone? Simak 5 Tips dari Sekolah TelusuRI https://telusuri.id/mau-pakai-drone-simak-5-tips-dari-sekolah-telusuri/ https://telusuri.id/mau-pakai-drone-simak-5-tips-dari-sekolah-telusuri/#respond Fri, 29 Jan 2021 06:10:59 +0000 https://telusuri.id/?p=26678 Beberapa waktu lalu aku mengikuti Sekolah TelusuRI yang diadakan oleh TelusuRI secara daring via Zoom dan disiarkan secara langsung melalui YouTube. Sekolah TelusuRI kali ini membuka kelas tentang “Aerial Videography 101” dengan mendatangkan seorang videografer,...

The post Mau Pakai Drone? Simak 5 Tips dari Sekolah TelusuRI appeared first on TelusuRI.

]]>
Beberapa waktu lalu aku mengikuti Sekolah TelusuRI yang diadakan oleh TelusuRI secara daring via Zoom dan disiarkan secara langsung melalui YouTube. Sekolah TelusuRI kali ini membuka kelas tentang “Aerial Videography 101” dengan mendatangkan seorang videografer, filmmaker, yang juga sekaligus founder dari Skygrapher, yakni Bram Aditya.

Selama berjalannya acara Bram Aditya berbicara seputar pengalamannya menerbangkan drone untuk kepentingan pembuatan video dokumentasi. Bagiku, acara yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu cukup memberikan bekal pengetahuan baru soal videografi dari sudut pandang pengambilan gambar lain menggunakan kamera udara.

Kelas dimulai dengan paparan Bram mengenai sejarah drone. Saya baru tahu, drone dibuat pertama kali tahun 1849 dengan kegunaan untuk membawa bom dalam situasi perang, dan masih terus berlanjut hingga tahun 1940 yakni saat perang dunia ke 2. Sampai akhirnya tahun 1970 drone berubah fungsi, tidak lagi untuk mengangkut bom melainkan sebagai pesawat pengintai saat perang. Hingga sekarang drone berfungsi untuk pengambilan gambar, pengecekan tambang, pemadam kebakaran, mapping, farming, delivery, bahkan taxi.

Makin kesini teknologi makin canggih ya? Bisa-bisa di masa mendatang udah nggak ada ‘tu yang pergi ke sawah, nggak ada yang jadi tukang ojek, antar makanan macam gofood, semua udah dilakuin sama teknologi ini.

Sebelum masuk ke materi lebih dalam Bram juga menjelaskan mengenai tipe-tipe drone sekaligus spesifikasinya meskipun tidak begitu lengkap. Ada Mavic air, Mavic Mini 2, Mavic Pro 2, Phantom Pro 2, Inspire 2, dan Matrice 600. 

“Saat ketemu klien, semua aksesoris drone dipasang aja semua biar klien makin percaya dan yakin sama kita. Meskipun nanti aksesorisnya nggak kepakai semua bahkan ada yang dilepas”, pesan Bram.

Meski Bram seorang filmmaker, ia sendiri mengatakan kalau ngedrone atau pengambilan video menggunakan drone sangat jarang dilakukan dalam pembuatan sebuah film. Biasanya gambar dari drone hanya digunakan sebagai “insert” atau sisipan saja.

Lalu, langkah awal yang harus dipahami oleh seseorang yang baru belajar adalah cara mengoperasikannya. Nah, untuk pembelian drone tentu sudah satu set dengan remote-nya dong, lalu gimana cara kerjanya?

Di Sekolah TelusuRI kemarin dijelaskan bahwa di remote drone terdapat dua tombol yang ada di kanan dan kiri. Untuk tombol kiri berfungsi untuk memutar drone dan menaik turunkan drone, sedangkan tombol yang kanan berfungsi untuk mengarahkan drone maju mundur dan geser kanan kiri. Selain fitur dasar tersebut, kamu juga harus membaca manual fitur dan cara penggunaannya supaya drone dapat digunakan dengan lebih maksimal.

Selain cara pengoprasian Bram  juga menjelaskan mengenai aturan-aturan dalam menerbangkan drone. Karena cara kerja drone harus diterbangakan, maka ketinggian yang dicapai tidak boleh lebih dari 120 meter di atas tanah atau bangunan untuk menghindari pertemuan dengan helikopter; tidak menerbangkan drone di area bandara dan objek vital (monas, istana negara, dubes, dll); pastikan drone selalu terlihat oleh mata, sehingga jika ingin mengambil gambar yang agak jauh lebih disarankan pilotnya yang pindah; hindari kerumunan dan terbang di atas tempat ibadah; pastikan drone berasa searah dan didepan kita menghadap, supaya tidak bingung saat mengoperasikannya; selalu terbang dengan observer, guna untuk memberitahu lingkungan sekitar drone; ikuti peraturan lokal, jika tidak diperbolehkan menggunakan drone jangan ngeyel, atau kamu harus mengurus surat izin terbang drone; dan tentunya pastikan drone terbang di tempang terbuka ya, supaya drone mendapatkan GPS.

Bram juga memberikan 5 tips ala dirinya kepada seluruh peserta Sekolah TelusuRI, yaitu:

  1. Tidak perlu terbang terlalu tinggi karena semakin tinggi maka semakin nggak kelihatan pergerakan drone tersebut. Bram juga menyarankan untuk selalu terbang rendah dan pelan supaya bisa memantau pergerakan drone.
    Tidak perlu terbang terlalu kencang apalagi menggunakan mode speed karena jika drone sudah terbang kencang, maka agak susah dipelankan. Tapi, jika drone terbang pelan, kecepatannya bisa ditingkatkan. 
  2. Selalu menggunakan auto exposure biar nggak ribet dan hasil gambarnya bagus, kecuali jika video editornya yang meminta. Pahami juga semua fitur yang dipunyai oleh drone.
    Jangan membuat pergerakan kamera dan drone secara tiba-tiba karena akan bisa-bisa harus mengulangi pengambilan gambar dari awal. Dalam pengambilan gambar, paling tidak berikan durasi minimal 10 detik dengan posisi yang sama supaya bisa dipilih mana yang akan digunakan.
  3. Lakukan survei melalui Google Street, Google Maps, atau Instagram gunamelihat keadaan situasi lapangan dan menentukan ide konsep pengambilan gambar akan seperti apa. Pergerakan drone juga bisa direncanakan saat survei ini.
    Sebelum terbang cek bangunan sekitar apakah terdapat pohon, tiang, gedung, benang layangan, dan kabel listrik karena jika ada hambatan yang tidak terlihat akan berakibat fatal misalnya saja tabrakan drone dengan bangunan-bangunan tersebut.
  4. Banyak gunakan tripod mode, supaya pergerakan drone dapat lebih pelan dan hasil pengambilan gambar bisa smooth. Rubah RTH (Return To Home) menjadi remote jika take off dari perahu/pelabuhan karena mode RTH tidak berfungsi maksimal pada posisi ini.
    Perhatikan medan magnet di lokasi terbang karena jika banyak medan magnet akan menyebabkan drone terbalik ketika take off
  5. Belok kanan jika bertemu dengan objek terbang (misalnya pesawat, drone, helikopter, dll). Tapi, jika diserang burung, jangan langsung turun, melainkan naikkan lalu ke kanan kiri sambil turun pelan-pelan. 

Satu jam berlalu begitu cepat saat menyimak Bram di kelas “Aerial Videography 101”. Menurutku, materi-materi dasar pengambilan gambar menggunakan drone cukup bermanfaat bagi peserta yang sudah memiliki drone maupun yang belum.

Selain yang sudah kutulis, jika mau tau materi menarik dan lengkap yang dibagikan Bram Aditya, silahkan simak video yang sudah diunggah di kanal YouTube TelusuRI.


 Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI. Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Mau Pakai Drone? Simak 5 Tips dari Sekolah TelusuRI appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/mau-pakai-drone-simak-5-tips-dari-sekolah-telusuri/feed/ 0 26678
4 Spot Keren buat Menerbangkan Drone di sekitar Pekanbaru https://telusuri.id/menerbangkan-drone-di-sekitar-pekanbaru/ https://telusuri.id/menerbangkan-drone-di-sekitar-pekanbaru/#respond Wed, 30 May 2018 09:14:05 +0000 https://telusuri.id/?p=8942 David Assa, pilot drone yang karyanya sudah nyebar ke mana-mana, bagi-bagi info nih tentang spot-spot asyik buat menerbangkan drone di sekitar Pekanbaru. 1. Ulu Kasok, Kab. Kampar Spot ini terletak di Desa Pulau Gadang, Kecamatan...

The post 4 Spot Keren buat Menerbangkan Drone di sekitar Pekanbaru appeared first on TelusuRI.

]]>
David Assa, pilot drone yang karyanya sudah nyebar ke mana-mana, bagi-bagi info nih tentang spot-spot asyik buat menerbangkan drone di sekitar Pekanbaru.

1. Ulu Kasok, Kab. Kampar

Raja Ampatnya Riau/David Assa

Spot ini terletak di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar. Yang bikin lokasi ini asyik buat menerbangkan drone adalah pemandangannya yang dibilang mirip Raja Ampat.

Tapi, ini sebenarnya sebuah waduk buatan untuk mengairi PLTA Koto Panjang. Nah, di dalam waduk itu ada beberapa pulau yang dari atas, sekilas, tampak seperti pulau-pulau karang di Raja Ampat. Dari Pekanbaru ke Ulu Kasok hanya sekitar 1,5-2 jam perjalanan.

2. Danau Buatan, Rumbai

menerbangkan drone di sekitar pekanbaru

Tampak atas Danau Buatan Rumbai/David Assa

Nama lain dari Danau Buatan di Rumbai ini adalah Danau Lembah Sari. Letaknya cuma terpaut sekitar 10 km dari Pusat Kota Pekanbaru.

Menurut David Assa, Danau Buatan jadi menarik untuk menerbangkan drone karena posisi matahari terbenam tepat berada di cakrawala danau. Selain itu, nggak ada pepohonan atau perbukitan yang menghalangi datangnya cahaya mahatari.

3. Sungai Siak, Pekanbaru

menerbangkan drone di sekitar pekanbaru

Bantaran Sungai Siak/David Assa

Bantaran Sungai Siak juga masuk dalam jajaran spot asyik buat menerbangkan drone di sekitar Pekanbaru. Aktivitas bongkar-muat kapal dan geliat masyarakat di pinggiran Sungai Siak menjadikan lokasi ini cocok untuk berburu momen.

Namun, buat David Assa, nilai lebih Sungai Siak justru ada pada, “sejarah yang panjang … yang patut terus di-explore melalui dunia fotografi.”

4. Pusat Kota Pekanbaru

menerbangkan drone di sekitar pekanbaru

Kota Pekanbaru/David Assa

Tapi, kalau kamu nggak mau pergi jauh-jauh dan maunya di Pusat Kota Pekanbaru aja, juga nggak apa-apa. Soalnya, dari atas, Pusat Kota Pekanbaru juga keren banget. Jalan Sudirmannya yang lurus dan pusat kotanya yang berblok-blok juga pasti jadi keren banget kalau dipotret dari udara.

Di tengah-tengah Kota Pekanbaru juga ada beberapa monumen (landmark) yang fotogenik. Salah satunya adalah patung berjudul Tari Zapin yang diresmikan tahun 2012 silam.

Kalau ogah ngedrone sendirian di Pekanbaru dan sekitarnya, kamu bisa kontak dua komunitas pilot drone di Pekanbaru, yakni Pilot Drone Riau (PDR) dan Riau Drones Landscaper (RDL). Selamat terbang!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 4 Spot Keren buat Menerbangkan Drone di sekitar Pekanbaru appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/menerbangkan-drone-di-sekitar-pekanbaru/feed/ 0 8942
Bram Aditya, Belajar “Terbang” dengan Drone Rakitan https://telusuri.id/bram-aditya-skygrapher/ https://telusuri.id/bram-aditya-skygrapher/#comments Thu, 12 Apr 2018 01:30:20 +0000 https://telusuri.id/?p=8026 Sebelum jadi pilot drone, Bram Aditya lebih dulu menjajal videografi dan filmmaking. Adalah perubahan teknologi yang membuat Bram tertarik membuat video dan film. Sekitar tahun 2010, ketika ia mulai menyukai dunia pengambilan gambar, teknologi pembuatan...

The post Bram Aditya, Belajar “Terbang” dengan Drone Rakitan appeared first on TelusuRI.

]]>
Sebelum jadi pilot drone, Bram Aditya lebih dulu menjajal videografi dan filmmaking. Adalah perubahan teknologi yang membuat Bram tertarik membuat video dan film. Sekitar tahun 2010, ketika ia mulai menyukai dunia pengambilan gambar, teknologi pembuatan video sedang berevolusi menjadi semakin sederhana.

Untuk merekam, seseorang tak perlu lagi repot-repot membawa kamera berukuran besar. Kamera DSLR Canon 550D atau kamera saku saja—menurut pengalaman Bram—sudah bisa mengambil gambar-gambar yang berpotensi menghasilkan decak kagum.

bram aditya

Mengambil montase aerial di sebuah pantai di Bali/Bram Aditya

Melihat karya-karya keren yang dihasilkannya, barangkali kamu menyangka Bram adalah lulusan sekolah perfilman. Keliru. Ia mengasah kemampuannya secara otodidak. Untuk memperkaya pengetahuan, ia menjalani kerja-lepas di beberapa rumah produksi film dokumenter.

Dulu menyewa drone untuk keperluan syuting

Tak ada yang bisa menebak ke mana jalan seseorang akan berujung. Bram Aditya merasakan sendiri hal itu. Pada akhirnya, dunia filmlah yang memperkenalkan Bram dengan drone dan fotografi/videografi aerial.

bram aditya

“Terbang” di Blitar/Bram Aditya

“Menurut saya action dan cerita ada di darat … drone hanya elemen pendukung dari suatu film,” Bram bercerita dalam wawancara via surel. Karena gambar-gambar dari udara hanya komplemen, Bram dulu lebih memilih untuk menggunakan jasa vendor-vendor videografi drone.

Estetika, bagaimanapun juga, tidak bisa berbohong. Lama-lama Bram menemukan bahwa montase-montase yang diambil vendor tersebut kurang memuaskan, “Dari framing, movement … kadang bahkan over-exposure.”  Sementara itu, permintaan klien terhadap gambar-gambar dari udara semakin meningkat. Jadi untuk menjaga kualitas, Bram menceburkan diri ke dalam dunia videografi aerial.

Dari drone rakitan sampai Yuneec Typhoon H520

“Saya tipikal orang yang peralatannya minim jika buat film, karena tool yang saya punya biasanya pun saya beli dengan harga-harga murah,” ungkapnya. “Contohnya, lensa pribadi saya hanya punya lensa kit 16-50, lensa manual fix 35mm, dan lensa zoom 70-300. Jadi jika kalian selalu kira saya menggunakan lensa-lesa mahal, salah, karena harga-harga lensa tersebut hanya satu juta masing-masing. Murah, ‘kan?”

Barangkali ini memang bawaan Bram. Dari caranya memilih alat untuk berkarya, jelas sekali yang ia cari adalah substansi. Oleh sebab itu ia tak terlalu ambil pusing soal peralatan. Jadi wajar saja saat mulai menggunakan drone tahun 2014, ia tidak langsung membeli alat yang mahal. Ia belajar terbang dengan drone rakitan.

Sekarang, setelah tiga tahun lebih berkutat dengan drone, Bram menambatkan hati pada Yuneec Typhoon H520 yang sesuai dengan kebutuhannya.

“Buat saya semua drone sama saja. Hanya yang membedakan, drone saya kameranya bisa 360 derajat muternya, bisa sangat lambat jalannya walaupun saya gas full, dan semua bisa sangat cepat jalannya dengan mengubah tuas (on the fly). Kelebihan lainnya yang saya suka adalah baling-balingnya enam. Saya merasa lebih aman, karena jika terjadi masalah di dua baling-baling, masih aman dan bisa terbang.”

Beberapa kali “kecelakaan”

Menerbangkan drone itu tidak gampang, dan perlu proses. Untuk menjadi pilot drone yang diperhitungkan, Bram Aditya telah melewati jalan-jalan yang berliku, menanjak, dan penuh batu-batu runcing.

Setidaknya, ada dua “kecelakaan” drone yang paling diingat Bram. Kejadian pertama adalah ketika drone yang diterbangkannya tiba-tiba mengalami kerusakan GPS sehingga menjadi tak terkontrol. Akibatnya, drone itu menabrak Hotel Borobudur Jakarta. “Kameranya masuk ke lantai 5, drone-nya jatuh ke lobby,” kenang Bram. Tentu saja ia harus merogoh dompet untuk mengganti biaya sewa kamar, kerusakan karpet, korden, dan kaca jendela.

Di Bali, drone-nya pernah jatuh saat mengambil gambar kemacetan jalan. “Boom! Drone jatuh dari atas nyerempet kap mobil. Ya, sama seperti kejadian di Hotel Borobudur, saya harus ganti.”

Menjadi salah seorang “co-founder” SkyGrapher.id

Tapi insiden-insiden itu tidak membuat Bram ciut nyali. Jika saja Bram memutuskan untuk gantung konsol, barangkali SkyGrapher, komunitas penerbang drone terbesar di Indonesia, akan punya cerita yang berbeda.

Pertengahan 2016, beberapa enthusiast drone berkumpul—Andre djohan, Anton Chandra, Aboenk, Ricky Febrianto, Kevin Bewok. Mereka pun sepakat untuk membentuk sebuah komunitas fotografer dan videografer aerial.

skygrapher goes to krakatau

Menikmati dunia bawah laut Lampung/SkyGrapher.id

Meskipun tak sempat hadir pada pertemuan perdana itu, beberapa hari setelahnya Andre Djohan menghubungi Bram untuk mengajaknya bergabung dengan komunitas baru itu. Tertarik, ia pun bergabung dengan para pilot drone itu dalam SkyGrapher. Bahkan ia jadi salah seorang co-founder portal SkyGrapher.id. Sampai sekarang, Bram Aditya masih aktif di sana. Baru-baru ini, ia bersama anak-anak SkyGrapher lainnya hunting bareng ke perairan Anak Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Bram Aditya, Belajar “Terbang” dengan Drone Rakitan appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/bram-aditya-skygrapher/feed/ 6 8026
7 Foto Aerial Keren yang Diambil pas “Sunrise” https://telusuri.id/7-hasil-foto-drone-keren-waktu-sunrise/ https://telusuri.id/7-hasil-foto-drone-keren-waktu-sunrise/#comments Sat, 24 Mar 2018 02:30:55 +0000 https://telusuri.id/?p=7525 Tulisan ini kolaborasi antara SkyGrapher dan TelusuRI Motret momen sunrise mungkin sudah jadi hal biasa. Tapi, motret momen matahari terbit pakai drone belum banyak yang bisa. Buktinya apa? Coba saja ketik “sunrise” di kolom pencarian portal konten...

The post 7 Foto Aerial Keren yang Diambil pas “Sunrise” appeared first on TelusuRI.

]]>
Tulisan ini kolaborasi antara SkyGrapher dan TelusuRI


Motret momen sunrise mungkin sudah jadi hal biasa. Tapi, motret momen matahari terbit pakai drone belum banyak yang bisa. Buktinya apa? Coba saja ketik “sunrise” di kolom pencarian portal konten drone yang kece, SkyGrapher.id. Foto pas matahari terbit belum terlalu banyak yang mengunggah.

Nah, dari yang sedikit itu, TelusuRI bakal mengompilasi 7 foto drone terkeren di SkyGrapher.id yang diambil pas momen matahari terbit.

Jembatan Siak III, Pekanbaru

hasil foto drone

Matahari terbit di Jembatan Siak III via SkyGrapher.id/AnWi Zahid

Untuk mendapatkan hasil foto drone keren pas sunrise, AnWi Zahid main ke Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah. Panjang ya namanya? Makanya orang-orang lebih suka menyebutnya Jembatan Siak III.

Jembatan yang berada di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, ini diresmikan Rusli Zainal pada 8 Desember 2011 demi menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau tahun 2012 lalu.

Kebun Teh Cukul, Pangalengan

hasil foto drone

Menyambut matahari pagi di Perkebunan Teh Cukul via SkyGrapher.id/Tedi Hidayat

Hasil foto drone Tedi Hidayat ini bakal bikin kamu menganga. Ia sengaja datang pagi-pagi menembus hawa dingin Jawa Barat hanya demi mengabadikan momen matahari terbit di Perkebunan Teh Cukul, Pangalengan, Jawa Barat.

Yang bikin foto ini istimewa adalah pemandangannya kebun teh yang disaput cahaya miring keemasan dan masih diselimuti kabut. View­-nya nggak kalah sama pemandangan Punthuk Setumbu pas sunrise.

Tebing Keraton, Bandung Barat

hasil foto drone

Kabut di lembah Tebing Keraton via SkyGrapher.id/Zie Bunsu

Zie Bunsu mesti menahan dingin buat dapat hasil foto drone seperti yang kamu lihat di atas. Selain berhasil menangkap gradasi warna khas matahari terbit, ia juga mengabadikan momen saat kabut sedang berlarian karena kegep matahari yang nongol dari timur.

Kalau mau ngambil foto kayak gini, bawa aja drone kesayanganmu ke Tebing Keraton, Ciburial, Kabupaten Bandung Barat. Jangan lupa pakai jaket.

Cileunyi Kulon, Bandung

hasil foto drone

Matahari terbit di Cileunyi Kulon via SkyGrapher.id/Zie Bunsu

Zie Bunsu sepertinya senang hunting foto aerial di tempat-tempat yang belum banyak diketahui orang. Hasil foto drone yang keren ini didapatkannya waktu terbang di sebuah bukit di Cileunyi Kulon, Bandung.

Lihat foto ini sambil dengerin lagu “Negeri di Awan” pasti bakal bikin kamu pengen angkat ransel dan buru-buru naik gunung!

Sawah dan rel kereta, Ciamis

hasil foto drone

Suasana pagi di persawahan Ciamis via SkyGrapher.id/Febri Kurniawan

Hasil foto drone Febri Kurniawan ini nggak cuma menawan, tapi juga mengingatkan kita semua bahwa Indonesia ini negara agraris. Dia menerbangkan drone-nya di sebuah areal persawahan di Ciamis, Jawa Barat, yang dilintasi oleh jalur kereta api.

Pilot drone yang satu ini nggak ragu-ragu mengarahkan kamera ke arah matahari terbit yang sedang membelai cakrawala dengan sinar keemasannya yang lembut.

Spot Riyadi, Prambanan

hasil foto drone

“Sunrise” di Spot Riyadi via SkyGrapher.id/Fajar Hengki Wijaya

Foto sunrise di Spot Riyadi, Prambanan, ini diambil sama Fajar Hengki Wijaya. Dari sana, kamu bisa melihat Candi Prambanan dan Candi Sojiwan yang masih diselimuti kabut dengan latar Gunung Merapi. Lebih jauh lagi, ada Gunung Sumbing.

Spot Riyadi berada di perbukitan di sebelah selatan Candi Prambanan, di Dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Kalau dari arah Kota Jogja, di perempatan sebelum Candi Prambanan, kamu mesti belok kanan ke arah selatan.

Ranu Grati, Pasuruan

hasil foto drone

Danau Grati yang tenang menyambut matahari via SkyGrapher.id/Fajar Hengki Wijaya

Motret itu ternyata memang nggak cuma soal peralatan, tapi juga kejelian mencari momen. Pulang dari Ranu Grati pagi-pagi, Fajar Hengki Wijaya membawa pulang hasil foto drone yang keren banget.

Dari udara, ia memotret Ranu Grati yang pagi itu masih tenang banget. Jermal-jermal kecil masih sepi karena memang belum ada yang beraktivitas. Semua seolah berlutut menyambut kehadiran sang mentari.

Gimana? Keren-keren ‘kan foto-foto sunrise di atas? Terus, kamu paling suka yang mana?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 7 Foto Aerial Keren yang Diambil pas “Sunrise” appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/7-hasil-foto-drone-keren-waktu-sunrise/feed/ 4 7525
Ayo Pamerkan Indonesia lewat SkyGrapher DJI Wonderful Indonesia Aerial Photo Competition! https://telusuri.id/kompetisi-pilot-drone-dji-skygrapher/ https://telusuri.id/kompetisi-pilot-drone-dji-skygrapher/#respond Tue, 12 Sep 2017 17:15:33 +0000 http://telusuri.org/?p=2098 Kamu sudah lama jadi “pilot” drone. Pertama-tama kamu antusias, trus lama-lama bosen: “Ah, gini aja ternyata. Mending jual drone, terus beli mirrorless biar kayak orang-orang.” Tunggu dulu, jangan buru-buru dilego dronemu. Mungkin itu artinya kamu...

The post Ayo Pamerkan Indonesia lewat SkyGrapher DJI Wonderful Indonesia Aerial Photo Competition! appeared first on TelusuRI.

]]>
Kamu sudah lama jadi “pilot” drone. Pertama-tama kamu antusias, trus lama-lama bosen: “Ah, gini aja ternyata. Mending jual drone, terus beli mirrorless biar kayak orang-orang.” Tunggu dulu, jangan buru-buru dilego dronemu. Mungkin itu artinya kamu perlu tantangan, kamu butuh sesuatu untuk diraih. Kamu perlu ikut kompetisi.

Nah, ini ada kabar gembira dari SkyGrapher.id, kanal fotografi aerial tempat para pilot drone bisa memamerkan karya. Bekerja sama dengan DJI, Wellcomm, Surabaya Hobby, RCHobby Jakarta, dan PlazaKamera.com, SkyGrapher.id mengadakan lomba fotografi aerial bertajuk “Wonderful Indonesia.”

Kompetisi ini menantang para pilot drone buat memotret segala pesona yang disimpan oleh Indonesia. Kamu bisa kirim foto udara yang terkait dengan keindahan alam Indonesia atau pun seni, budaya, serta adat yang dimiliki oleh kelompok-kelompok budaya seantero Tanah Air.

Kalau belum punya stok foto dan mau traveling dulu ke destinasi-destinasi ciamik seperti Bali buat cari gambar yang terbaik, nggak perlu khawatir. Kompetisi ini berlangsung lumayan lama, dari 5 September sampai 31 Oktober 2017. Enaknya lagi, kompetisi ini gratis. Kamu cuma perlu mendaftarkan diri di SkyGrapher.id/event.

Istimewanya lagi, dengan ikutan acara ini kamu bisa dapat pengalaman baru sebab karyamu akan dinilai oleh fotografer senior yang namanya pasti sudah kamu kenal, yaitu Arbain Rambey, bersama empat juri lain yang nggak kalah ngetop di dunia fotografi Indonesia. Dan kalau jadi juara, kamu bisa bawa pulang DJI Phantom 4 Pro+ (Juara I), DJI Mavic Pro (Juara II), dan DJI Osmo (Juara III). Hadiah harapannya juga lumayan: Rp 3 Juta (Harapan I), Rp 2 juta (Harapan II), dan Rp 1 juta (Harapan III).

Kompetisi pilot drone dji skygrapher

Poster kompetisi via skygrapher.id

Syarat dan ketentuan

  1. Submit foto antara 5 September – 31 Oktober 2017 di www.skygrapher.id/event/3
  2. Peserta adalah WNI atau WNA
  3. Follow Instagram
    @sky.grapher
    @DJIglobal
    @WellcommShop
    @SurabayaHobby
    @RCHobbyJakarta
    @PlazaKamera
    Join Facebook Group fb.com/groups/skygrapher
  4. Objek foto adalah keindahan alam Indonesia, seni dan budaya serta adat yang berada di wilayah Indonesia
  5. Pilot drone harus mengisi semua kolom keterangan pada saat upload
  6. Foto tanpa watermark dan editing hanya sebatas cropping, brightness, contrast, burn/dodge.
  7. Bebas menggunakan merk dan drone apapun
  8. Bagikan link di akun Facebook pribadi
  9. Maksimal upload 10 foto dengan destinasi yang berbeda
  10. Foto yang diupload tidak boleh melanggar hukum
  11. Para pemenang akan diminta file hi-res untuk keperluan SkyGrapher dan para sponsor
  12. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat
  13. Peserta tidak boleh memiliki lebih dari 1 akun
  14. Foto belum pernah memenangkan lomba ataupun tidak sedang diikutkan lomba yang lain
  15. Panitia dibebaskan dari segala bentuk tuntutan pihak ke-3 jika timbul masalah di kemudian hari
  16. Panitia berhak mendiskualifikasi peserta dengan atau tanpa pemberitahuan apabila ditengarai melakukan kecurangan

Tunggu apa lagi? Buruan daftar!

The post Ayo Pamerkan Indonesia lewat SkyGrapher DJI Wonderful Indonesia Aerial Photo Competition! appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/kompetisi-pilot-drone-dji-skygrapher/feed/ 0 2226
“Dos and “Don’ts” dalam Fotografi Drone https://telusuri.id/fotografi-drone/ https://telusuri.id/fotografi-drone/#respond Wed, 29 Mar 2017 16:51:29 +0000 http://telusuri.org/dev/?p=746 Menerbangkan drone barangkali memang seru. Tapi di balik segala keseruannya, seorang penerbang drone pasti juga deg-degan setiap kali terbang; ini adalah hobi mahal. Kesalahan sedikit saja dalam bermanuver di udara barangkali akan berakibat fatal. Jika...

The post “Dos and “Don’ts” dalam Fotografi Drone appeared first on TelusuRI.

]]>
Menerbangkan drone barangkali memang seru. Tapi di balik segala keseruannya, seorang penerbang drone pasti juga deg-degan setiap kali terbang; ini adalah hobi mahal. Kesalahan sedikit saja dalam bermanuver di udara barangkali akan berakibat fatal. Jika sebelumnya TelusuRI memberikan “5 Tips Biar Main Drone Makin Asyik,” sekarang coba simak Dos and Dont’s dalam fotografi drone yang juga TelusuRI dapat dari Rendy Cipta Muliawan.

1. Selalu perhatikan performa perangkat fotografi drone

Penting untuk secara rutin memeriksa keseluruhan bagian drone, dari yang kecil-kecil seperti baut hingga propeller alias baling-baling. Perhatikan detail, misalnya jika ada bagian yang longgar, sebab seringkali permasalahan muncul justru dari hal-hal kecil seperti itu. Selain itu, hindari juga untuk memaksa drone terbang secara maraton. Berikan jeda waktu sesaat supaya suhu komponen-komponen drone menjadi dingin kembali. Agar terhindar dari gangguan sinyal akibat interferensi dari luar, rutinlah mengkalibrasi dronemu.

Bukit Campuhan Ubud/Syukron

2. Pahami regulasi tentang drone dari pemerintah ataupun lokal

Penggunaan drone mulai dianggap serius oleh beberapa negara—ingat kejadian seorang napi di Penjara Dartmoor yang menyelundupkan barang ke penjara dengan drone? Jangan nekat, deh, menerbangkan drone di daerah-daerah terlarang seperti di kawasan kenegaraan, zona militer, atau bandara. Supaya lebih aman, cari tahu wilayah-wilayah di mana kamu bisa melakukan fotografi drone dan diperbolehkan terbang. Fly Safe!

3. Keselamatan adalah hal mutlak

Salah satu hal yang bisa menyelamatkanmu ketika dihadapkan pada situasi yang tidak terduga adalah sikap disiplin. Biasakanlah untuk memiliki alur kerja yang teratur, sebab selain alasan keselamatan, disiplin adalah sebuah kualitas penting untuk dimiliki oleh seseorang. Hindari terbang di atas kerumunan orang dan jalan raya. Perhatikan lingkungan sekitar dan lakukan observasi lapangan sebelum melakukan pengambilan gambar. Pastikan tidak ada benda yang menghalangi pandangan terhadap drone seperti gedung, pohon, serta kabel listrik.

4. Tanggap dan tenang

Karena semua benda yang terbang melawan hukum gravitasi, akan selalu ada kemungkinan bagi drone untuk mengalami kecelakaan. Namun jangan jadikan itu sebagai alasan untuk tidak waspada dan berpuas diri. Semakin tinggi jam terbangmu, akan semakin mahir pula kamu menerbangkan drone, dan semakin jago pula kamu mengantisipasi atau menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang mungkin muncul saat dronemu melayang-layang di udara—kamu jadi semakin tanggap. Salah satu hal yang akan memperburuk keadaan saat masalah menerjang adalah rasa panik. Tapi tenang saja, semakin sering kamu menerbangkan drone, semakin banyak jam terbangmu, rasa panik itu lama-kelamaan akan hilang.

fotografi drone di Kilometer Nol Yogyakarta

Kilometer Nol Yogyakarta/Syukron

5. Jalin relasi dengan sesama pengguna drone

Salah satu caranya adalah bergabung dengan komunitas drone. Semakin banyak kamu berinteraksi dengan sesama penerbang drone, semakin banyak pula cerita-cerita yang kamu dapat dari pengalaman-pengalaman orang lain menerbangkan drone. Maka akan semakin kaya pula ilmu drone kamu. Suatu saat mungkin saja pengalaman mereka akan bisa kamu pakai dalam menyelesaikan permasalahan yang kamu hadapi. Selain itu, kalau sewaktu-waktu kamu berada dalam keadaan darurat, akan semakin mudah pula bagimu untuk mendapatkan bantuan kapan pun dan di mana pun.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post “Dos and “Don’ts” dalam Fotografi Drone appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/fotografi-drone/feed/ 0 746
5 Tips Biar Main Drone Makin Asyik https://telusuri.id/5-tips-biar-main-drone/ https://telusuri.id/5-tips-biar-main-drone/#comments Sat, 25 Mar 2017 17:05:06 +0000 http://telusuri.org/dev/?p=753 Ada yang bilang menerbangkan drone bikin ketagihan. Bagaimana nggak ketagihan kalau dengan main drone kamu bisa melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, dari atas, tanpa harus naik pesawat terbang. Cukup cari tempat agak lapang...

The post 5 Tips Biar Main Drone Makin Asyik appeared first on TelusuRI.

]]>
Ada yang bilang menerbangkan drone bikin ketagihan. Bagaimana nggak ketagihan kalau dengan main drone kamu bisa melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, dari atas, tanpa harus naik pesawat terbang. Cukup cari tempat agak lapang untuk take-off, pasang kacamata ray-ban, dan—voila!—kamu melayang-layang di udara. Ngedrone sambil jalan-jalan, yang akan kamu bawa pulang adalah foto-foto indah yang unik. Buat kamu yang suka main drone drone, tak ada salahnya untuk menyimak 5 tips biar menerbangkan drone lebih asyik yang TelusuRI dapat dari Rendy Cipta Muliawan, “pilot” drone yang sudah melanglang buana mengambil foto dan video dari udara.

1. Perbanyak jam terbang dan latihan secara rutin saat main drone

Ingat pepatah alah bisa karena terbiasa? Ungkapan ini bisa pula diterapkan pada aktivitas menerbangkan drone. Tak perlu khawatir kalau pada penerbangan pertama atau kedua kamu masih belum terlalu menguasai quadcopter itu. Semakin sering kamu terbang, semakin kamu mengenal karakter perangkat aerial-mu, semakin mahir pula kamu melakukan manuver-manuver di udara. Dan lama-lama kamu akan menjadi penerbang drone yang gesit, yang akan mampu mengatasi segala permasalahan yang mungkin muncul ketika kamu mengudara—misalnya ketika baterai tiba-tiba ngedrop dan kamu harus melakukan pendaratan darurat.

Bandung dari udara/Syukron

2. Kenali karakter kamera pada perangkat drone

Apapun tujuanmu main drone, aktivitas ini pasti ada hubungannya dengan mengambil gambar atau video. Nah, setiap kamera untuk drone yang beredar di pasaran memiliki karakter yang berbeda-beda pula—sensor, kualitas lensa, image encoding, dll. Efek dari perbedaan itu akan terasa pada kualitas dan resolusi foto yang dihasilkan. Sesuaikan kameranya dengan kebutuhanmu. Dan jangan lupa untuk mempelajari pengaturannya agar kamu bisa mendapatkan gambar atau video yang sesuai dengan yang kamu harapkan.

3. Pahami teknik dasar fotografi

Bagaimanapun juga aerial photography atau fotografi udara adalah pengembangan dari—tentu saja—fotografi. Dari segi teknis, tetap saja menggunakan hukum-hukum dasar fotografi. Segitiga ISO, speed, dan aperture alias bukaan jangan dilupakan. Dari segi komposisi, untuk membuat sebuah visual yang bercerita penerapan rule of thirds akan sangat berpengaruh. Tapi, bedanya dari “fotografi darat,” fotografi aerial akan selalu menghadirkan sisi high angle.

Stasiun Tugu Yogyakarta/Syukron

4. Cahaya adalah segalanya

Fotografi dan cahaya adalah dua sahabat yang tak bisa dipisahkan. Untuk mendapatkan gambar yang menarik, seorang fotografer udara harus jeli memanfaatkan cahaya. Jadi ketahuilah waktu-waktu terbaik untuk pengambilan gambar, biasanya pagi atau sore ketika cahaya jatuh dari samping sehingga objek menjadi lebih menarik dengan kontras dan warna yang cukup dramatis. Fotografer biasanya tergila-gila pada golden hour atau magic hour, yaitu beberapa saat setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam ketika cahaya bersinar jingga keemasan atau kemerah-merahan.

5. Perbanyak referensi fotografi aerial

Meskipun media sosial cukup efektif untuk mencari referensi fotografi aerial, tak ada salahnya untuk “berguru” pada media konvensional seperti majalah National Geographic. Ada juga beberapa film yang menarik yang akan memberikanmu sudut pandang baru, seperti Baraka dan Samsara. Kalau dalam menulis ada pepatah “you write what you read,” dalam fotografi udara semestinya pepatahnya menjadi: “you capture what you saw.” Perbanyaklah referensi, sebab semakin banyak pengetahuan yang kamu punya dan foto atau video aerial yang kamu lihat, semakin mulus pula jalanmu untuk menemukan cara yang pas untuk mengambil gambar. Referensi akan membantu membentuk karakter fotomu dan pada akhirnya akan mempengaruhi caramu dalam membuat visual yang bercerita. Save flight!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 5 Tips Biar Main Drone Makin Asyik appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/5-tips-biar-main-drone/feed/ 1 753