gunung kidul Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/gunung-kidul/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Sat, 29 Jan 2022 12:01:07 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 gunung kidul Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/gunung-kidul/ 32 32 135956295 5 Pantai di Gunung Kidul yang Seru untuk ‘Camping’ https://telusuri.id/5-pantai-di-gunung-kidul-yang-seru-untuk-camping/ https://telusuri.id/5-pantai-di-gunung-kidul-yang-seru-untuk-camping/#respond Sat, 29 Jan 2022 12:01:04 +0000 https://telusuri.id/?p=32670 Jika kalian ingin merencanakan camping sekaligus melihat pemandangan laut, Gunung Kidul cocok menjadi pilihan utama. Salah satu kabupaten di Provinsi Yogyakarta ini menghadap langsung ke arah Samudera Hindia, menjadikannya tujuan orang-orang ketika mencari pantai yang...

The post 5 Pantai di Gunung Kidul yang Seru untuk ‘Camping’ appeared first on TelusuRI.

]]>
Jika kalian ingin merencanakan camping sekaligus melihat pemandangan laut, Gunung Kidul cocok menjadi pilihan utama. Salah satu kabupaten di Provinsi Yogyakarta ini menghadap langsung ke arah Samudera Hindia, menjadikannya tujuan orang-orang ketika mencari pantai yang bagus dan tidak ramai. Airnya berwarna biru dengan kedalaman bervariasi kisaran 200-2000 meter.  

Pantai di daerah selatan Pulau Jawa terkenal dengan ombak yang ganas dan legenda Ratu Pantai Selatan yang konon akan menculik siapapun yang memakai baju hijau ketika berada di pantai. Legenda ini turut mewarnai laut selatan Jawa sebagai tempat yang kaya; rumah bagi biota laut yang unik dan tempat budaya dan laut bersinergi saling melindungi.

Berikut lima rekomendasi pantai di Gunung Kidul yang dapat kamu jadikan sebagai pilihan lokasi berkemah!

Camping Gunung Kidul
Letaknya yang terpencil membuat Pantai Sedahan ini sepi dan cocok buat yang ingin mencari ketenangan via Flickr/JendelaKUncung

1. Pantai Sedahan

Suasananya sepi, ditambah garis pantai yang pendek, pantai ini sangat cocok untuk kamu yang mencari ketenangan. Jarak tempuh dari jalan raya juga lumayan jauh dan harus mendaki beberapa bukit kecil untuk mencapainya.

Ketika sampai, semua lelah bakal terbayar lunas, pemandangan pantai yang diapit oleh bukit, membuatnya sedikit terisolir dibanding pantai-pantai lainnya di Gunung Kidul. 

Waktu terbaik untuk mengunjunginya adalah saat musim kemarau .Sangat tidak disarankan mengunjungi pantai ini pada musim hujan karena air laut bisa pasang tiba-tiba dan dapat membuat pantai menjadi terendam air. 

Camping Gunung Kidul
Pantai Sadeng yang juga ramai sebagai dermaga via TEMPO/ Suyatmin

2. Pantai Sadeng

Pantai ini berada jauh di ujung timur Kabupaten Gunung Kidul, sedikit dekat dengan perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur. Pantai Sadeng cukup ramai karena merupakan sebuah pemukiman nelayan dan dermaga yang cukup maju di Gunung Kidul lengkap dengan terminal pengisian bahan bakar, koperasi, juga tempat pelelangan ikan.

Menurut sejarah, Sadeng dahulunya adalah muara sungai Bengawan Solo purba jutaan tahun lalu. Meskipun telah banyak berubah, yang dapat kita saksikan hingga sekarang dari sungai purba itu adalah hutan yang indah serta perbukitan kapur.

Pengunjung bisa berkemah di pantai sambil menikmati ikan segar, kumpulan kapal nelayan yang bersandar, serta pemandangan sore hari Samudera Hindia. Apabila membutuhkan bantuan, penduduk di sini juga sangat terbuka untuk menolong.

Camping Gunung Kidul
Namanya Jungwok seperti nama suatu pantai di Korea tapi sebenarnya ini ada di Gunung Kidul via Flickr/Aditya Wicaksono

3. Pantai Jungwok

Kalau mendengar namanya, Jungwok terdengar seperti salah satu pantai yang ada di Korea. Percayalah, pantai ini asli Gunung Kidul! Area pantai cukup luas, mampu menampung banyak pengunjung. Dengan area bukit sekelilingnya, tempat berkemahnya pun jadi lebih variatif. 

Di sini kita bisa memilih untuk berkemah di atas bukit atau di pantai. Dua-duanya memiliki sudut pandang yang berbeda untuk menyajikan Samudera Hindia. Karena pantai ini berdekatan dengan pantai-pantai lainnya seperti Wedi Ombo, Watu Lawang, Botorubuh sehingga distribusi pengunjung lebih merata.

Camping Gunung Kidul
Wediombo mempunyai sudut pandang yang luas, cocok untuk menikmati matahari terbenam via TEMPO/Rahmat Setiadi

4. Pantai Wediombo

Pantai Wediombo, salah satu yang paling ramai dikunjungi di Gunung Kidul karena akses dari jalan raya ke pantai sangat dekat dibanding pantai-pantai lainnya di Gunung Kidul. Warung dan segala macam fasilitas juga mudah ditemui di sini. Garis pantainya cukup luas untuk dijelajahi dari ujung ke ujung. Banyak batu-batu karang yang dapat dijadikan pijakan dan dijadikan sudut foto menarik, bahkan ada yang membentuk kolam hingga kita bisa berenang di dalamnya!

Pantai di sini sedikit lebih dangkal dibanding pantai lainnya yang berdekatan tapi tetap saja tidak disarankan untuk berenang, karena arusnya yang deras dan dapat menarik pengunjung yang mencoba berenang terlalu jauh. 

Camping Gunung Kidul
Pantai yang menjadi tujuan utama snorkeling di Gunung Kidul via Flickr/Asmara Dewo

5. Pantai Nglambor

Pantai Nglambor adalah tujuan utama destinasi snorkeling di daerah Gunung Kidul, juga menjadi wilayah konservasi beberapa jenis biota laut serta terumbu karang. Untuk ukuran pantai selatan, kawasan pantai termasuk dangkal daripada yang lain, sehingga sangat cocok untuk melakukan snorkeling. Masyarakat di sini sangat menjaga kelestarian bawah laut, adanya tradisi ngalangi yaitu melarang penangkapan ikan kecuali sekali dalam setahun. Oleh sebab itu, kelestarian pantai selalu terjaga dari tahun ke tahun.

Nah, itu tadi merupakan pantai-pantai di Gunung Kidul yang TelusuRI  rekomendasikan untuk camping. Pastikan cuaca mendukung sebelum pergi agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan pantai juga, ya!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 5 Pantai di Gunung Kidul yang Seru untuk ‘Camping’ appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/5-pantai-di-gunung-kidul-yang-seru-untuk-camping/feed/ 0 32670
Pantai Sundak dan Kemping Tanpa Rencana https://telusuri.id/pantai-sundak-dan-camping-tanpa-rencana/ https://telusuri.id/pantai-sundak-dan-camping-tanpa-rencana/#respond Sat, 04 Sep 2021 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=29019 Sekiranya tengah hari, matahari terik, dan suara-suara kendaraan yang amat mengganggu gendang telinga. Kepala terasa pening, rasanya gelisah, bosan, semua yang dilakukan di kamar kos amat membosankan. Maklum mahasiswa yang tiap hari berhadapan dengan laptop....

The post Pantai Sundak dan Kemping Tanpa Rencana appeared first on TelusuRI.

]]>
Sekiranya tengah hari, matahari terik, dan suara-suara kendaraan yang amat mengganggu gendang telinga. Kepala terasa pening, rasanya gelisah, bosan, semua yang dilakukan di kamar kos amat membosankan. Maklum mahasiswa yang tiap hari berhadapan dengan laptop. Kuliah. Kuliah online, bosan bukan?

Saya tentu harus jujur sangat bosan. Siapa coba yang tak bosan menghadapi tugas-tugas yang ruwetnya minta ampun, apalagi kalau materinya sulit dipahami, ampun dah. Canda.

Saya menghubungi seorang kawan lewat WhatsApp. Siang itu. Pesan terkirim, centang dua. Beberapa menit kutunggu, setengah jam, belum ada balasan. Setelah satu jam, masih sama juga, dua jam lewat kiranya, “Ayo, gas,” balasnya.

Menyiapkan tas, sepasang pakaian ganti, kompor portable, dan wajan kecil, untuk masak. Saya berangkat menjemput kawan yang baru saja ajak. Ada beberapa kawan lain di sana. Kami ajak beberapa kawan itu untuk ikut. Mereka sepakat mau ikut.

Satu dua hal yang harus disiapkan adalah tujuan. Mau kemanapun, yang harus jelas ya tujuan. Karena camping yang diadakan, tanpa direncanakan sebelumnya, hanya berselang beberapa jam saja, karena pengen saja, tempat memang belum kami tentu. Di sinilah memakan cukup waktu lama. Kami membuka Google dan Google Maps. Pilih-pilih tempat mana yang sekiranya cocok. Tapi, mungkin satu jam, tidak ada hasil pantai mana yang mau dituju.

Beberapa teman yang kami ajak akan menyusul pagi hari. Karena tidak mau ambil pusing, jadi kami tetap berangkat berdua saja. Kami kemudian mampir di salah satu tempat penyewaan alat-alat outdoor. Satu tenda dan dua matras kami angkut. Awalnya kami tidak ingin menyewa tenda, sebab beberapa hari ini sering hujan kami pikir benda ini akan diperlukan.

Pantai Sundak jadi pilihan

Papan alamat/Janika Irawan

“Jalan saja, entar tak cari pantai sembari di motor,” ujar saya pada seorang kawan. Kebetulan saya bonceng.

Mencari-cari di Google, banyak pantai yang terlihat cukup menarik di Gunung Kidul—dipinggir pantai banyak warung yang menjajakan makan-makanan, yang tak akan kesusahan saat perut terasa lapar, tenda-tenda bercokol di sisi pinggir pantai, bukit-bukit, menjadi sangat kelihat apik di layar gawai saya yang sudah butut ini.

Sebab pertimbangan, tempat: tidak terlampau jauh, saya langsung membuka Maps, Google Maps maksudnya. Toh, dalam aplikasi ini lengkap menyajikan informasi tempat hingga foto lokasi. Klik ini, klik itu, klik lagi, hampir semua pantai yang ada di Gunung Kidul saya kunjungi, tentu lewat Google Maps. Saya tetap bingung pilih yang mana, masing-masing menarik dan indah. Ada yang asri sepi pengunjung, ada pula yang ramai dan sering jadi destinasi keluarga.

Tribun mengarah ke pantai/Janika Irawan

Tentu, buat camping kami harus memilih yang sepi, terpencil bahkan. Tapi tetap yang sedikit dekat. Sundak, ya, pantai Sundak. Itulah pilihan saya dan kawan waktu itu. Tepatnya saya sendiri yang pilih. Maps langsung saya aktifkan rutenya melalui panduan teknologi yang cukup cerdas itu. Teknologi yang amat membantu.

Pantai Sundak. Sekiranya dua jam lebih sedikit dari pusat Kota Yogyakarta, terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Akses jalan ke pantai Sundak, dan mayoritas pantai Gunung Kidul sudah sangat baik. Aspal mulus. Ada yang parkir motor atau mobil langsung di tepi pantai, ada pula yang sedikit jauh, butuh jalan kaki sedikit ekstra. Tapi untuk Sundak, memang sangat bersahabat, tak perlu jalan kaki jauh-jauh, hanya beberapa meter saja.

Bermalam Di Pantai Sundak

Berangkat pukul 15.45—lebih atau kurang sedikit—dari Jogja, pukul 18.00 kami baru sampai. Sudah gelap, dan angin-angin pantai cukup syahdu. Gemuruh ombak yang cukup pelan dan bersahabat layak alunan nada-nada. Kami memarkirkan motor. Biaya parkir satu motor Rp10.000, dan biaya masuk kawasan wisata Rp10.000 per orang. 

Kami tidak langsung mendirikan tenda. Kami duduk di pondok-pondok kecil di tepi pantai. Kalau malam gratis, tapi kalau siang ada biaya sewanya. Bisa dibilang pantai ini cukup ramai, sangat komersialisasi bagi anak kos seperti kami. “Ini kalau siang ditagih bayar,” ujar kawan saya sembari melepaskan asap rokok dari mulutnya.

Angin pantai yang tidak terlalu kencang. Kawan saya mulai memainkan kamera gawainya, merekam sudut-sudut malam pantai. Sesekali ia arahkan ke laut lepasan, sesekali ia arahkan ke tebing.

Beberapa saat duduk menghabiskan keripik singkong, kami memilih lokasi untuk menghamparkan tenda, dan mendirikannya. Beberapa saat tenda berdiri, barang-barang kami masukkan. Dan waktu itu pula panggilan perut cukup terasa.

Kami menghidupkan kompor dan mulai memasak. Sebab kami bukan lelaki yang punya banyak uang, lebih-lebih buat ongkos pulang. Mie instan, itu menu makan malam pilihan kami. Mie kuah diterpa angin laut dan suara ombak-ombak, terasa lebih nikmat.

Pantai Sundak pagi hari/Janika Irawan

Pagi. Cahaya masuk di sela-sela jendela tenda. Saat itu saya sudah diluar sebelum matahari nampak jelas. Dari bagian barat, dan timur, sisi kiri dan kanan, ternyata Pantai Sundak cukup indah juga. Sisi-sisi tebing bebatuan, sebagian dirambah bangunan, pasir-pasir putih coklat, dan para pasangan muda yang muncul dari salah satu penginapan. Sialnya saya diminta memotret pasangan tersebut. Ah, pas lagi bermesraan lagi!

Semasa corona ini, mari pandai-pandai memilih waktu berlibur. Untuk sekedar menghela nafas diantara kesibukan kerja dan kuliah. Tapi, tetap patuhi protokol kesehatan tentunya.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Pantai Sundak dan Kemping Tanpa Rencana appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/pantai-sundak-dan-camping-tanpa-rencana/feed/ 0 29019