nusantara Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/nusantara/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Wed, 06 Dec 2023 05:10:14 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 nusantara Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/nusantara/ 32 32 135956295 7 Festival Seni Budaya Bulan Juli dan Agustus yang Harus Kamu Tonton https://telusuri.id/7-festival-seni-budaya-bulan-juli-dan-agustus-yang-harus-kamu-tonton/ https://telusuri.id/7-festival-seni-budaya-bulan-juli-dan-agustus-yang-harus-kamu-tonton/#respond Mon, 03 Jul 2023 04:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=39193 Indonesia adalah gudangnya seni dan budaya yang beraneka ragam. Ratusan kelompok etnik dan ribuan suku bangsa yang tersebar di tanah air memiliki bentuk kesenian dan kebudayaan, bahkan bahasanya masing-masing. Mulai dari budaya spiritual, seni rupa,...

The post 7 Festival Seni Budaya Bulan Juli dan Agustus yang Harus Kamu Tonton appeared first on TelusuRI.

]]>
Indonesia adalah gudangnya seni dan budaya yang beraneka ragam. Ratusan kelompok etnik dan ribuan suku bangsa yang tersebar di tanah air memiliki bentuk kesenian dan kebudayaan, bahkan bahasanya masing-masing. Mulai dari budaya spiritual, seni rupa, tarian, busana, musik, dan lain sebagainya. 

Kekayaan seni dan budaya tersebut telah banyak terekam dalam pelbagai media sebagai bentuk pelestarian. Salah satunya penyelenggaraan festival-festival di tingkat daerah hingga nasional. TelusuRI merangkum tujuh festival seni budaya di bulan Juli dan Agustus yang layak banget buat kamu tonton.

1. ARTJOG 2023

Tanggal: 30 Juni—27 Agustus 2023
Lokasi: Jogja National Museum, Provinsi D. I. Yogyakarta

ARTJOG merupakan pameran dan festival seni kontemporer yang telah berlangsung sejak 2008. Sebagai bagian dari Festival Kesenian Yogyakarta, ARTJOG merupakan wadah interaksi para pelaku dan penikmat seni untuk menumbuhkan edukasi dan pengalaman kesenian terbaru. Tajuk pameran ARTJOG 2023 adalah “Motif: Lamaran”. Di situs resminya, makna tema tersebut merupakan upaya ARTJOG lebih dekat menjelajah bahasa motif dan cara para seniman mengerjakannya. ARTJOG mengajukan lamaran kepada para seninan untuk memamerkan berbagai khazanah motif karyanya.

Jangan lewatkan berbagai agenda main performance dalam pameran seni rupa tahunan ini. Kamu bisa membeli tiket, memilih, dan menonton beberapa pertunjukan utama yang telah dijadwalkan selama penyelenggaraan festival. Kamu akan melihat kiprah dan dedikasi para seniman dalam mengisi sejarah panjang kesenian di Indonesia.

2. Banyuwangi Ethno Carnival

Tanggal: 5—9 Juli 2023
Lokasi: Taman Blambangan dan kawasan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur

Di antara seabrek festival di Tanah Osing dalam satu tahun, semarak Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) tidak boleh kamu lewatkan. BEC 2023 mengambil tema “The Magical of Ijen Geopark”, dalam rangka menyambut pengakuan Geopark Ijen oleh UNESCO Global Geoparks. Rangkaian festival yang masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut akan berlangsung selama lima hari, dengan acara parade puncak pada 8 Juli 2023.

Karnaval busana ini akan dimeriahkan oleh 75 peserta yang telah lolos seleksi. Mereka adalah pelajar dari tingkat SD hingga SMA di Kabupaten Banyuwangi. Para peserta akan menampilkan keragaman motif bertema taman bumi yang ada di Banyuwangi. Tema besar itu nantinya terbagi menjadi tujuh subtema sesuai kelompok umur. Kawah Ijen dan Pantai Sembulungan untuk anak-anak. Adapun untuk dewasa yakni Pantai Parang Ireng, Pantai Sukamade, Pulau Merah, Air Terjun Lider, dan Alas Purwo.

3. Tenggarong International Folk Art Festival

Tanggal: 9—15 Juli 2023
Lokasi: Kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

Mengangkat tema “Nusantara Namaku, Jaya Negeriku”, Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF) kembali hadir dan akan berlangsung hampir sepekan. Pemerintah setempat selaku panitia festival mengundang sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur, 11 tamu luar provinsi, dan enam negara untuk memeriahkan TIFAF. TIFAF tahun ini juga terintegrasi dengan penyelenggaraan Organization of Islamic Coorporation Cultural Activity (OICCA) 2023, yang mana Kalimantan Timur menjadi tuan rumah. OICCA merupakan forum moderasi beragama dan pengembangan budaya dengan anggota delegasi lebih dari 50 negara muslim.

TIFAF 2023 menggabungkan seni tradisional dan kontemporer, mencakup pertunjukan tarian, musik, karnaval, olahraga, hingga bazar. Selain menampilkan kesenian lokal khas Kutai Kartanegara (Kukar), TIFAF juga menyajikan seni dan budaya daerah lainnya di Indonesia bahkan mancanegara. Festival ini diharapkan memperkuat keberadaan Kukar sebagai “Kota Raja” sekaligus wilayah kerajaan tertua di Nusantara.

4. Festival Nasional Reog Ponorogo

Tanggal: 14—18 Juli 2023
Lokasi: Alun-alun Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur

Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) merupakan rangkaian pesta kesenian rakyat dan peringatan Grebeg Suro yang berlangsung pada bulan Muharram. Festival tahunan ini terselenggara bersamaan dengan hari jadi Kabupaten Ponorogo. Puncak acara biasanya dilaksanakan pada malam 1 Muharram, atau sama dengan 1 Suro dalam kalender Jawa. Tahun ini, FNRP masuk ke dalam 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Peserta dan penonton tidak hanya dari tingkat nasional, tetapi juga internasional.

Daya tarik terbesar festival ini adalah penampilan kesenian tradisional khas Ponorogo, yaitu reog. Rego terkadang mengandung unsur magis, dengan penari utama mengenakan topeng berbentuk kepala harimau dan lembaran mahkota besar yang terbuat dari bulu merak. Kesenian ini memadukan tarian dan narasi cerita Panji yang dilakukan puluhan orang, seperti para penari bertopeng maupun penunggang kuda lumping, pemain musik, dan pengiring lainnya.

5. Jember Fashion Carnival

Tanggal: 4—6 Agustus 2023
Lokasi: Sepanjang jalan kota di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur

Jember Fashion Carnaval (JEC), salah satu acara karnaval fashion legendaris di Indonesia akan berlangsung di awal Agustus 2023. Event gagasan Dynand Fariz yang telah digelar sejak 2003 itu bersiap kembali menampilkan beragam keseruan tren mode dunia. Mulai dari yang kekinian hingga tema busana nasional dari daerah tertentu.

Mengacu pada Instagram resmi JEC, terdapat setidaknya enam agenda utama yang akan tersaji:Wonderful Archipelago Carnival Indonesia, Pets Carnival, Artwear Carnival (Fashion Art), World Kids Carnival (WKC), Grand Carnival of Jember Fashion Carnaval, dan Stage Performing Art (Exhibition Area). Parade meriah JEC tidak hanya diisi oleh penampil lokal, tetapi juga peserta dari mancanegara.

6. Festival Budaya Lembah Baliem

Tanggal: 7—10 Agustus 2023
Lokasi: Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan

Setelah absen hampir tiga tahun karena pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya berencana menyelenggarakan kembali Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) tahun ini. Event ini merupakan festival unggulan Indonesia yang legendaris dan telah berlangsung lebih dari tiga dasawarsa. Selain itu juga menjadi ikon promosi pariwisata Papua yang mendunia.

Rangkaian penampilan kesenian dan budaya lokal yang tersaji antara lain pertunjukan kolosal perang antarsuku sebagai edukasi sejarah, tarian adat, karapan babi, kegiatan memasak ala tradisional, dan lain sebagainya. Tidak hanya penduduk lokal saja, wisatawan domestik maupun asing pun dapat terlibat memainkan salah satu atraksi kebudayaan yang dilombakan. Tahun ini, FBLB direncanakan terlaksana lebih meriah dibanding tahun 2019. Pemerintah setempat akan mengundang 40 distrik di seluruh Kabupaten Jayawijaya untuk bergabung.

7. Tomohon International Flower Festival

Tanggal: 8—12 Agustus 2023
Lokasi: Sepanjang jalan protokol Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara

Bunga memang menjadi ikon dan aset terbesar Tomohon. Sejak 2006, Tomohon telah menggelar pawai bunga sebagai perayaan hari jadi kota yang berjarak sekitar 26 kilometer dari Manado tersebut. Dua tahun kemudian, pemerintah kota untuk pertama kalinya menyelenggarakan Tomohon International Flower Festival (TIFF).

TIFF lebih dari sekadar parade seni lokal yang penuh riasan bunga. Festival berskala internasional ini juga telah menjadi atraksi wisata budaya sekaligus agribisnis, yang dapat meningkatkan taraf hidup para petani dan perajin rangkai bunga. Sebagai daerah yang terletak di antara dua gunung berapi, Lokon (1.580 mdpl) dan Mahawu (1.311 mdpl), kota ini berlimpah varietas bunga yang tumbuh subur. Lebih dari 20 varietas bunga seruni (krisan) beraneka warna, lili, mawar, hingga bunga endemik anggrek kelapa (Phajus thankervillae) membuat Tomohon tampak semarak.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 7 Festival Seni Budaya Bulan Juli dan Agustus yang Harus Kamu Tonton appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/7-festival-seni-budaya-bulan-juli-dan-agustus-yang-harus-kamu-tonton/feed/ 0 39193
Soto Gimo Girin, Soto Legendaris di Bumi Sukowati https://telusuri.id/soto-gimo-girin/ https://telusuri.id/soto-gimo-girin/#respond Wed, 21 Dec 2022 04:01:00 +0000 https://telusuri.id/?p=36700 Pada kesempatan kali ini, saya ingin bercerita tentang semangkuk soto dari Bumi Sukowati. Kabupaten Sragen—yang mendapat julukan Bumi Sukowati—memiliki brand soto yang sangat terkenal, yaitu Soto Gimo Girin. Mbah Girin ini memulai warung sotonya sejak...

The post Soto Gimo Girin, Soto Legendaris di Bumi Sukowati appeared first on TelusuRI.

]]>
Pada kesempatan kali ini, saya ingin bercerita tentang semangkuk soto dari Bumi Sukowati. Kabupaten Sragen—yang mendapat julukan Bumi Sukowati—memiliki brand soto yang sangat terkenal, yaitu Soto Gimo Girin. Mbah Girin ini memulai warung sotonya sejak tahun 1953. Kemudian, selepas beliau wafat, warung soto ini diteruskan oleh anak dan cucunya.

Sejak masih kecil, saya sudah mengetahui eksistensi soto ini. Mbah saya adalah orang asli Sragen. Otomatis, setiap pulang kampung selalu ada ritual makan Soto Girin. Belum afdal rasanya kalau pulang kampung, tetapi tidak berkunjung ke warung soto legendaris ini. Biasanya, kami mendatangi Warung Soto Girin beramai-ramai. Mbah, pakde, budhe, om, tante, hingga cucu. Semuanya ikut serta. 

Warung soto gimo girin
Penampakan Warung Soto Gimo Girin/Patricia Elsa

Oleh sebab itu, secara pribadi saya memiliki ikatan emosional dengan Soto Girin. Saat menyantapnya, tidak hanya tentang kenikmatan semangkuk soto, namun juga sebuah memori hangat yang melekat. Lama saya perhatikan, warga Sragen terbiasa menyebut soto bukan dengan bunyi “soto”, tetapi “sauwto”. 

Bagi saya, soto merupakan comfort food yang bisa dinikmati di segala situasi. Kuahnya yang panas dan kaldu yang segar selalu berhasil membuat saya kembali bergairah. Biasanya, saya menyantap soto pada pagi hari. Kendati demikian, jika ada ajakan makan soto di siang atau malam hari, saya pun tidak akan menolak. Ya, sebesar itu rasa gandrung saya pada makanan berkuah ini.

Hidup bernomaden di beberapa pulau di Indonesia membawa saya pada keberuntungan. Pasalnya, saya bisa menjajal langsung soto-soto yang otentik dari tiap daerah. Di tiap daerah semua masakan bernama soto pasti berkuah. Namun demikian, karakter bumbu soto pada kuah itulah yang membedakan cita rasa tiap-tiap soto. Begitu juga dengan Soto Girin.

Karakter Kuah Soto Gimo Girin

Di Sragen sekarang, kira-kira sudah ada tujuh cabang Warung Soto Girin. Resepnya menggunakan resep asli dari Mbah Girin. Pak Gimo adalah anak Mbah Girin yang ke-4. Konon, sejak kecil mereka semua diajarkan oleh Mbah Girin untuk mengolah soto. Merek Girin ini hanya boleh dipakai oleh anak dan cucu dari keluarga inti saja. 

Kebetulan mbah dan bapak saya sangat suka dengan Soto Girin yang cabangnya di Gimo Girin. Menurut mereka, kuah soto di Gimo Girin terasa lebih segar dari cabang lainnya. Sekilas memandang, kuah dan isian mangkuk soto di semua cabang sama saja. Akan tetapi, jika dicermati lebih lanjut, kuah Soto Gimo Girin tidak terlalu ada gajih sapinya sehingga terasa lebih ringan. Kalau sudah berbicara selera, persoalan ini pun menjadi subjektif. Saya sih manut saja karena ternyata selera mereka berdua menurun juga ke saya. Bagi saya, kuah soto yang ringan ini sangat effortless ketika diseruput. 

Soto gimo girin
Dua mangkuk soto Gimo Girin/Patricia Elsa

Kalau kamu sedang berlibur atau melewati Kabupaten Sragen, jangan lupa mampir ke sini. Harganya sangat terjangkau. Seporsi soto daging sapi yang berisi nasi, kuah soto segar yang berwarna kuning keruh diisi irisan daging sapi, tauge, irisan daun bawang, seledri, dan juga bawang goreng hanya dibanderol dengan harga Rp8.000.

Bagi saya pribadi, kuah adalah kunci dari nikmatnya semangkuk soto. Selain rasanya yang harus sedap, kuah soto pun harus panas mongah-mongah. Fakta lain yang membuat kuah soto di sini terasa sedap adalah pengolahannya masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan kuali tanah liat dan tungku kayu bakar. 

Daging, Babat, Paru, dan Gorengan sebagai Pelengkap Soto

Elemen lain yang spesial dan menjadi incaran para pelanggan adalah pelengkap soto seperti: empal, babat, paru, dan gorengan. Jika daging dalam semangkuk soto terasa kurang, kamu bisa menambahkan dengan empal goreng yang tersedia di sini. Dagingnya besar-besar, empuk, dan sangat gurih. Bagi penggemar babat dan paru, kalau ke sini pokoknya jangan sampai melewatkannya!

Buat kamu yang tidak bisa makan daging sapi, tenang saja. Masih tersedia pelengkap soto seperti tahu dan tempe goreng. Tahu dan tempe goreng di sini ukurannya besar, namun harganya sangat murah, hanya Rp1.000 per satuannya.

Lokasi Soto Gimo Girin

Berbeda dari cabang lainnya, Soto Gimo Girin letaknya tersembunyi—hidden gem—di gang yang sepi, tepatnya di Jalan Letjen Panjaitan Nomor 1, Sragen Kulon. Kendati tidak terletak di pinggir jalan raya dan hanya mengambil tempat di teras rumah, warung ini laris diserbu pengunjung. Kalau saya perhatikan, ada banyak plat mobil dari luar kota yang ikut meramaikan warung. Selain menjual soto yang enak, warung ini ternyata juga berhasil menjadi ajang pertemuan lintas kelas sosial yang ada di masyarakat. 

Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan TikTok kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Soto Gimo Girin, Soto Legendaris di Bumi Sukowati appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/soto-gimo-girin/feed/ 0 36700
Tenun Nusantara dalam Selembar Kain Bernama Indonesia https://telusuri.id/tenun-nusantara-dalam-indonesia/ https://telusuri.id/tenun-nusantara-dalam-indonesia/#comments Thu, 12 Jan 2017 14:03:45 +0000 http://telusuri.org/dev/?p=1268 Segumpal kapas dipilin menjadi sehelai benang lalu ditumpuk satu sama lain hingga menjadi selembar kain. Tiga sampai empat bulan bukan waktu yang pendek untuk menyelesaikan selembar tenunan bermotif. Ketekunan, ketelatenan, kesabaran, daya imajinasi, dan konsistensi...

The post Tenun Nusantara dalam Selembar Kain Bernama Indonesia appeared first on TelusuRI.

]]>
Segumpal kapas dipilin menjadi sehelai benang lalu ditumpuk satu sama lain hingga menjadi selembar kain. Tiga sampai empat bulan bukan waktu yang pendek untuk menyelesaikan selembar tenunan bermotif. Ketekunan, ketelatenan, kesabaran, daya imajinasi, dan konsistensi adalah lembaran-lembaran benang penyusun kain tenun. Beruntung saya berkesempatan melihat transformasi segumpal kapas hingga menjadi selembar kain, yang merupakan salah satu dari tenun Nusantara di Nusa Tenggara Barat.

Daratan Sumatera terkenal dengan ulos, di Jawa khususnya Jepara ada kain troso, di Timor ada tais, hingga Papua dengan rajutan noken-nya. Budaya memanfaatkan serat tumbuhan menjadi seni kriya dari pakaian hingga perlengkapan penunjang kebutuhan. Hasil buah tangan yang terampil dengan motif yang sederhana, hingga yang rumit dengan penuh makna. Ada yang hanya polos rupanya, ada juga yang penuh dengan warna-warni alam. Inilah warisan budaya nenek moyang berupa lembaran-lembaran kain, yang di tiap jengkal Nusantara memiliki pencirinya masing-masing.

Seorang nenek sedang memintal benang/Dhave Dhanang

Pagi ini saya diajak mengunjungi Desa Sade di Pulau Lombok. Desa yang masih mempertahankan adat nenek moyang ini menjadi salah satu tujuan pelancong yang menyambangi Pulau Lombok. Rumah-rumah beratap jerami masih tetap kokoh berdiri di balik perkembangan modernisasi. Prilaku menjaga kebersihan rumah kadang susah dipahami karena mereka mengepel lantai dengan kotoran sapi. Lebih aneh lagi manakala seorang lelaki meminang pujaan hati yakni dengan cara menculik gadis pujaannya di malam hari. Suku Sasak di Lombok dengan segala budaya dan keramahannya menyambut mereka yang terheran-heran seperti terkena gegar budaya, termasuk saya.

Tambatan mata saya tertuju pada seorang nenek yang sedang memintal kapas-kapas menjadi berhelai-helai benang. Kapas dipilin lalu ditarik ujungnya dengan cara ditautkan dan dibelitkan pada roda yang berputar. Pilinan diatur agar memiliki ukuran besar yang sama hingga menjadi gulungan-gulungan benang. Usai dipintal benang-benang ini lalu diberi warna. Pewarna alami yang biasa dipakai antara lain ketepeng, jambu biji, jati, tom (indigofera), kepel, pacar air, alpukat, urang aring, manggis, kedelai, kara benguk, sabut kelapa, getah gambir, bunga sari kuning, biji alpukat, Bixa orelana, kacang merah, makutodewo dan lain sebagainya. Usai diwarnai, akan dilakukan penghanian pada benang, yakni mengikatkan benang-benang pada alat tenun, seperti yang saya lihat saat berkunjung di Desa Kertasari, Taliwang, di Pulau Sumbawa.

Yang menarik dari pembuatan selembar kain tradisional adalah proses menenun. Sebelum menenun, akan ditentukan motifnya terlebih dahulu. Di sinilah harga sebuah kain tenun akan ditentukan. Semakin rumit, sulit, dan bagus makna dari motof kain maka akan semakin mahal harganya—selain kualitas kain dan tingkat kerapian pembuatan.

Alat cetak motif tenun troso Jepara/Dhave Dhanang

Di Jepara ada sentra industri kain tenun troso. Motif tenun troso sebelumnya sudah ditentukan lalu dicetak pada cetakan dan dengan alat tenun akan secara otomatis tercetak dengan sendirinya. Lain lagi kisah saat saya mengunjungi Pulau Timor, NTT. Dalam membuat motif, mama-mama penenun kain tais (kain timor) membuat motif sepenuhnya mengandalkan imajinasi dan hitungan. Inilah kekhasan masing-masing motif kain tenun Nusantara.

Di Kertasari, Pulau Sumbawa, membuat kain tenun saat ini hanya dilakukan oleh ibu-ibu saja. Generasi muda sepertinya sudah enggan menenun. Di bawah rumah panggung yakni hunian khas orang Selayar dari Makassar, kaum ibu sedang sibuk menyelesaikan selembar kain sarung. Mereka ada yang memintal, melungsing, dan menenun demi menghasilkan selembar kain bermotif khas orang pesisir. Di Desa Sade, yang menenun tidak lagi kaum ibu—gadis-gadis juga ikut terlibat. Di Sade kain tenun tak lagi menjadi pemenuh kebutuhan sandang, tetapi menjadi komoditi wisata. Kain tenun berupa selendang, slayer, jarik, diperindah dengan motof-motif yang menarik bahkan ada yang bertulisankan “Lombok, Desa Sade” sebagai penciri asal kain tenunnya.

Helaian-helaian benang warna-warni kini sudah membelit leher para pelancong untuk dijadikan buah tangan. Ada teman saya yang kini mengoleksi kain-kain tenun Nusantara—hebatnya dia selalu menitip pada saya. Dalam benak saya hanya bisa bersenandika, suatu saat kain tenun itu akan berkali-kali lipat harganya dan menjadi sebuah investasi nilai seni. Nusantara, pulau-pulaumu bak helaian warna-warni benang yang ditenun menjadi selembar kain utuh yang bernama Indonesia.


Artikel ini ditulis oleh Dhave Dhanang dan sebelumnya dipublikasikan di sini.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Tenun Nusantara dalam Selembar Kain Bernama Indonesia appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/tenun-nusantara-dalam-indonesia/feed/ 1 2214