seven summits Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/seven-summits/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Fri, 10 May 2024 04:12:39 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 seven summits Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/seven-summits/ 32 32 135956295 Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki https://telusuri.id/inilah-seven-summits-jawa-tengah-yang-harus-kamu-daki/ https://telusuri.id/inilah-seven-summits-jawa-tengah-yang-harus-kamu-daki/#respond Fri, 10 May 2024 09:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=41890 Musim pendakian telah tiba. Meskipun cuaca masih cenderung belum stabil, tetapi puncak-puncak gunung telah melambai-lambai kepada para pendaki. Khususnya di wilayah Provinsi Jawa Tengah, yang biasanya memang jadi banyak tujuan pegiat kegiatan luar ruang dari...

The post Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki appeared first on TelusuRI.

]]>
Musim pendakian telah tiba. Meskipun cuaca masih cenderung belum stabil, tetapi puncak-puncak gunung telah melambai-lambai kepada para pendaki. Khususnya di wilayah Provinsi Jawa Tengah, yang biasanya memang jadi banyak tujuan pegiat kegiatan luar ruang dari daerah barat maupun timur.

Jika kamu adalah seorang pemburu seven summits, dan masih terlalu jauh untuk menggapai tujuh puncak tertinggi Indonesia atau dunia, kamu bisa memulainya di Jawa Tengah. Secara umum, akses menuju lokasi basecamp masing-masing gunung relatif mudah dijangkau tanpa kesulitan berarti.

Gunung-gunung di daftar ini rata-rata bisa didaki secara optimal dengan durasi dua hari satu malam perjalanan. Beberapa di antaranya jika diperlukan memerlukan tambahan satu hari untuk ritme yang santai dan menikmati jalur, atau bahkan sehari pergi-pulang jika ingin memakai sistem tektok.

1. Gunung Slamet (3.428 mdpl)

Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki
Lebatnya hutan Gunung Slamet terlihat jelas dari Bambangan, Purbalingga/Rifqy Faiza Rahman

Inilah atap Jawa Tengah. Nomor dua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru (3.676 mdpl). Jangkauan lereng hingga kaki gunungnya sangat luas, menjangkau lima kabupaten: Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes. Pada bagian puncaknya terdapat kawah belerang yang masih aktif. Selain itu, di area puncak gunung dengan medan berbatu dan berpasir juga dikenal kerap berkabut secara tiba-tiba sehingga pendaki mesti ekstra fokus dan berhati-hati.

Untuk kamu yang merancang program pendakian atau ekspedisi tujuh gunung dalam satu rangkaian waktu, masukkan Gunung Slamet ke daftar destinasi pertama. Panjangnya jalur pendakian dan tingkat tantangan yang tersaji akan menuntutmu mempersiapkan segalanya dengan baik, baik secara fisik, mental, dan logistik. 

Sejauh ini ada sekitar enam jalur pendakian resmi di Gunung Slamet. Baturraden (Banyumas), Bambangan (Purbalingga), Gunung Malang (Purbalingga), Dipajaya (Pemalang), Guci (Tegal), dan Kaliwadas (Brebes). Masing-masing memiliki karakter dan tingkat kesulitannya sendiri. Kecuali terdapat peraturan yang mengikat oleh pengelola basecamp, TelusuRI menyarankan kamu mendaki gunung ini dalam tiga hari dua malam. Tujuannya agar lebih menikmati perjalanan dan tidak terlalu menguras tenaga.

2. Gunung Sumbing (3.371 mdpl)

Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki
Sabana Segoro Banjaran di dalam kaldera Gunung Sumbing, bisa ditempuh dari jalur Banaran, Temanggung/Rifqy Faiza Rahman

Gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Gunung Slamet. Di lereng gunungnya terhampar melimpah perkebunan tembakau, sama seperti saudara kembarnya, Gunung Sindoro. Ciri khas gunung ini adalah bagian kaldera dekat puncak yang bisa dieksplorasi, mencakup sabana Segoro Banjaran, area berpasir Segoro Wedi, makam Ki Ageng Makukuhan, dan kawah belerang aktif.

Tersedia banyak pilihan jalur menuju puncak, baik itu Puncak Rajawali (tertinggi), Puncak Buntu, maupun Puncak Sejati. Di wilayah Magelang, ada jalur Butuh dan Mangli yang masuk wilayah Kecamatan Kaliangkrik. Kemudian di Temanggung, terdapat jalur Banaran, Cepit, Dukuh Seman, Sipetung, dan Batursari. Terakhir di jalur barat atau Wonosobo, kamu bisa memilih antara Bowongso atau Gajah Mungkur. 

Secara umum, tipikal jalur pendakian Gunung Sumbing cenderung lurus dan menanjak terjal nyaris tanpa ampun. Sebagian rute bahkan tidak memiliki sumber air, sehingga kamu harus mempersiapkan stok air berlebih. Untuk itu, diperlukan ketahanan fisik yang prima agar mampu mendaki gunung ini dalam keadaan aman dan nyaman.

3. Gunung Lawu (3.265 mdpl)

Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki
Pendaki menikmati pemandangan dan suasana sore di sabana Gupakan Menjangan, jalur Cetho/Rifqy Faiza Rahman

Bagian kaki, lereng, hingga puncak tertinggi gunung ini (Hargo Dumilah) tertancap di perbatasan dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu terkenal bukan hanya di kalangan pendaki, melainkan juga bagi para peziarah atau pelaku spiritual.

Sejumlah jalur pendakian yang tersedia bahkan menyimpan beberapa situs cagar budaya peninggalan kerajaan masa lampau. Seperti jalur Cetho, Karanganyar, kamu akan menjumpai Candi Cetho itu sendiri dan Candi Kethek yang terletak berdekatan. Adapun rute pendakian lain di wilayah Jawa Tengah adalah Cemoro Kandang (Tawangmangu) dan Tambak (Ngargoyoso). Keduanya juga berada di Kabupaten Karanganyar.

Menurut kebanyakan pendaki, temperatur udara di Gunung Lawu kabarnya lebih dingin dibandingkan gunung-gunung lain. Untuk itu, persiapkan fisik dan perlengkapan yang memadai agar pendakianmu berjalan lancar.

4. Gunung Sindoro (3.153 mdpl)

Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki
Kerucut Gunung Sindoro dipotret dari jalur pendakian Gunung Sumbing/Rifqy Faiza Rahman

Posisi gunung yang memiliki kawah belerang aktif dan cukup besar ini tepat di seberang Gunung Sumbing. Hanya dipisahkan lembah yang di atasnya membentang jalan raya Temanggung–Wonosobo. 

Hampir di segala penjuru mata angin gunung ini terdapat jalur resmi yang bisa didaki. Dari sisi utara, kamu bisa mendaki melalui Sigedang yang letaknya tak jauh dari kawasan perkebunan teh Tambi, Wonosobo. Di sebelah timur, terdapat jalur Bansari yang relatif dekat dengan pusat kota Kabupaten Temanggung. Kemudian jika kamu ingin mendaki dari arah barat, kamu bisa menuju Desa Ndoro Arum di Kecamatan Garung, Wonosobo.

Bergeser ke selatan, ada tiga jalur yang terletak berdekatan di perbatasan Kabupaten Temanggung–Wonosobo. Pertama, jalur Kledung. Basecamp-nya menempel dengan kompleks Kantor Desa Kledung dan berada persis di pinggir jalan raya Temanggung–Wonosobo. Kedua, Alang-alang Sewu di wilayah Kecamatan Kertek, Wonosobo. Ketiga, rute Bedakah yang berada di tengah-tengah perkebunan teh Bedakah, juga di Kecamatan Kertek. Jalan menuju basecamp Bedakah searah dengan basecamp Gunung Kembang, “anak” Gunung Sindoro.

5. Gunung Merbabu (3.145 mdpl)

Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki
Deretan tenda pendaki di area camp Puncak 2 Pemancar Gunung Merbabu, via jalur Thekelan/Rifqy Faiza Rahman

Berada di dalam kawasan taman nasional, Merbabu juga memiliki seven summits-nya sendiri. Kamu akan mencapainya bila mendaki lewat jalur Thekelan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Orang-orang menyebutnya jalur tua atau klasik. Kelebihan lain dari jalur Thekelan adalah ada tiga titik sumber air yang bisa dimanfaatkan pendaki, yaitu Pos 1 Pending (1.824 mdpl), Pos 2 Pereng Putih (2.137 mdpl), dan pos air di bawah Helipad (2.884 mdpl).

Karena aturan durasi pendakian terbatas dua hari satu malam, persiapkan fisik, logistik, dan manajemen waktumu untuk bisa menggapai tujuh puncak tertinggi Merbabu: Puncak 1 Watu Gubug (2.723 mdpl), Puncak 2 Pemancar (2.847 mdpl), Puncak 3 Geger Sapi (3.002 mdpl), Puncak 4 Syarif (3.119 mdpl), Puncak 5 Ondo Rante (3.112 mdpl), Puncak 6 Kenteng Songo (3.142 mdpl), dan Puncak 7 Triangulasi (3.145 mdpl).

Lewat jalur mana pun, baik itu Thekelan, Selo, Suwanting, maupun Wekas, kamu bisa simak informasi panduan registrasi pendakian Gunung Merbabu secara daring di sini. Sebagai bocoran, pesan kuota pendakianmu jauh-jauh hari, karena saat akhir pekan biasanya akan penuh (terutama jalur Selo dan Suwanting).

6. Gunung Prau (2.590 mdpl)

Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki
Tenda-tenda pendaki di area camp dekat puncak Gunung Prau, bisa digapai lebih cepat dari jalur Patak Banteng/Rifqy Faiza Rahman

Sejak pertama kali dibuka untuk umum sampai sekarang, tampaknya status gunung sejuta umat yang biasa disandang Semeru bergeser ke Prau. Lihat saja saat akhir pekan atau libur panjang, pendaki akan menyemut hampir di semua jalur. Dari sekitar enam jalur resmi, Patak Banteng dan Dieng di Wonosobo jadi dua daftar teratas yang paling diburu pendaki. 

Kalau kamu cenderung mencari jalur yang relatif tidak terlalu padat, kamu bisa mencoba jalur Wates di Kecamatan Wonoboyo, Temanggung; Igirmranak dan Kalilembu di Kecamatan Kejajar, Wonosobo; atau via Dieng Kulon (Candi Dwarawati) di Kecamatan Batur, Banjarnegara. Masing-masing jalur akan saling bertemu di kawasan puncak tertingginya. 

Ikon gunung ini memang berada di area puncak. Hanya dengan mendaki sekitar 2,5–4 jam (setiap jalur bervariasi), pendaki bisa melihat pemandangan gunung-gunung besar lain di sekitarnya. Jika cuaca cerah, kamu akan melihat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing berdampingan, begitu pun Merbabu dan Merapi. Nun di barat, ada Gunung Slamet. Momen terbaik biasanya saat matahari terbenam, malam hari penuh bintang, atau matahari terbit. 

7. Gunung Pakuwaja (2.421 mdpl)

Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki
Vegetasi semak dan rerumputan di area puncak Gunung Pakuwaja via Facebook/Gunung Pakuwaja

Meskipun berbeda lokasi, Gunung Pakuwaja terbilang masih satu area dengan Gunung Prau di dalam kawasan Dataran Tinggi Dieng. Bentang alam Gunung Pakuwaja mencakup tiga desa di Kecamatan Kejajar, Wonosobo, yaitu Sembungan, Parikesit, dan Tieng. Basecamp terpopuler gunung ini ada di Parikesit. Waktu tempuhnya berkisar 1,5–3 jam, tergantung kondisi fisik kamu. Meski tidak sampai 3.000 mdpl, tetapi treknya cukup bervariasi. Ada yang landai, ada yang terjal. 

Dalam catatan Badan Geologi ESDM, Pakuwaja merupakan gunung api yang terbentuk paling muda yang menempati Kompleks Vulkanik Dieng. Oleh karena itu, jika kamu penyuka ilmu kebumian, Gunung Pakuwaja adalah tempat yang pas karena memiliki situs jejak lava yang beraneka ragam. Namun, pastikan kamu tetap menaati segala peraturan yang ditetapkan basecamp dan jaga sopan santun selama pendakian. Sebuah sikap yang juga berlaku untuk gunung-gunung lain.

Setelah menuntaskan Sumbing, Sindoro, Prau, dan Pakuwaja, jika masih memiliki sumber daya waktu, tenaga, dan biaya, kamu bisa melanjutkan program seven summits khusus di wilayah Kabupaten Wonosobo. Ketiga puncak gunung lainnya adalah Puncak Sikunir (2.300 mdpl), Gunung Bismo (2.365), dan Gunung Kembang (2.340 mdpl). Yang menarik, kamu bisa mendapatkan sertifikat dari Perhutani KPH Kedu Utara sebagai apresiasi keberhasilan kamu meraih seven summits of Wonosobo.

Menjadi Pendaki Bijak

Sah-sah saja jika kamu berambisi mengkhatamkan tujuh puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah. Namun, pastikan kamu menjadi pendaki yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk ikut menjaga gunung itu sendiri. TelusuRI punya sejumlah tips agar kamu bisa menjadi pendaki yang bijak:

  1. Menghormati adat istiadat di dusun setempat
  2. Mematuhi peraturan yang berlaku di kawasan pendakian
  3. Melengkapi diri dengan peralatan pendakian standar dan menyiapkan logistik yang cukup selama pendakian, serta tetap waspada dan hati-hati dengan barang-barang bawaan pribadi dari potensi pencurian oleh sejumlah oknum di area berkemah
  4. Jangan mengikuti ego dan memaksakan diri, terutama ketika cuaca buruk atau kondisi tim tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendakian
  5. Meminimalisasi penggunaan plastik sekali pakai
  6. Gunakan botol minum yang bukan sekali pakai dan membawa jeriken portabel untuk isi ulang air
  7. Gunakan kotak makan untuk menyimpan bahan-bahan makanan kamu
  8. Memilih menu-menu makanan organik, seperti sayur, buah, dan bahan lainnya yang mengurangi sampah kemasan anorganik
  9. Membawa pulang sampah anorganik yang mungkin kamu hasilkan
  10. Membawa kantung sampah secukupnya

Jadi, mau mulai dari mana buat mendaki seven summits Jawa Tengah? Lekas kemasi ranselmu dan berangkat sekarang juga!


Penafian:
Gunung Merapi (2.968 mdpl) tidak masuk daftar karena telah lama ditutup untuk pendakian sejak peningkatan aktivitas vulkanis pada 2018. Kini statusnya Level III (Siaga).


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Inilah “Seven Summits” Jawa Tengah yang Harus Kamu Daki appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/inilah-seven-summits-jawa-tengah-yang-harus-kamu-daki/feed/ 0 41890
Perjalanan 4 Pendaki Gunung Indonesia yang Pertama Mencapai 7 Puncak Dunia https://telusuri.id/inilah-para-pendaki-gunung-pertama-asal-indonesia-yang-taklukkan-7-puncak-dunia/ https://telusuri.id/inilah-para-pendaki-gunung-pertama-asal-indonesia-yang-taklukkan-7-puncak-dunia/#respond Thu, 07 Dec 2017 02:30:39 +0000 http://telusuri.id/?p=3834 Pendaki gunung mana yang tak mengenal sosok bernama Norman Edwin dari Mapala Universitas Indonesia (UI) yang menjadi orang pertama dari Indonesia yang mencoba menaklukkan The Seven Summits. Namun langkahnya terhenti di Aconcagua (6.962 mdpl), Argentina,...

The post Perjalanan 4 Pendaki Gunung Indonesia yang Pertama Mencapai 7 Puncak Dunia appeared first on TelusuRI.

]]>
Pendaki gunung mana yang tak mengenal sosok bernama Norman Edwin dari Mapala Universitas Indonesia (UI) yang menjadi orang pertama dari Indonesia yang mencoba menaklukkan The Seven Summits. Namun langkahnya terhenti di Aconcagua (6.962 mdpl), Argentina, pada April 1992. Jenazahnya ditemukan beberapa ratus meter dari titik tertinggi Amerika Latin bersama sahabatnya, Didiek Samsu, yang juga berasal dari Mapala UI.

Perburuan atap-atap dunia oleh pendaki gunung asal Indonesia seolah berhenti. Lama tak terdengar, tahun 2009 usaha itu kembali dilakukan. Tim Indonesian Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Katolik Parahyangan (ISSEMU) yang beranggotakan empat orang yaitu Sofyan Arief Fesa, Xaverius Frans, Broery Andrew Sihombing, dan Janatan Ginting memulai perjalanan untuk menyambangi 7 puncak gunung paling prestisius di dunia. Mereka berhasil menyelesaikan misi pada 7 Juli 2011.

Tujuh puncak gunung tersebut adalah Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Indonesia, Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Afrika, Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Vinson Massif (4.889 mdpl) di Antartika, Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, Everest (8.848 mdpl) di Nepal, dan Denali (6.194 mdpl) di Alaska.

Petualangan panjang dari Puncak Carstensz sampai Denali

Tim ISSEMU memulai petualangannya di Carstensz, Papua, dan mengakhiri pendakiannya di Puncak Denali, Alaska.

pendaki gunung

Janatan Ginting, salah seorang anggota ISSEMU/BPI Malang

1. Carstensz Pyramid (4.884 mdpl), Indonesia, Pasifik

Pendakian pertama dalam misi ke puncak-puncak dunia dilakukan di rumah sendiri, yakni ke Puncak Carstensz di Papua. Bersama tujuh pendaki Mahitala Unpar, keempat pendaki ISSEMU berhasil mencapai Puncak Carstensz Pyramid pada 23 dan 26 Februari 2009.

2. Kilimanjaro (5.895 mdpl), Tanzania, Afrika

Perjalanan mereka pun dilanjutkan ke Kilimanjaro yang merupakan gunung tertinggi di Benua Afrika. Pada 10 Agustus 2010 pukul 10.20 waktu setempat atau pukul 14.00 WIB, Puncak Uhuru yang merupakan titik tertinggi dari Gunung Kilimanjaro berhasil diraih tim ISSEMU.

3. Elbrus (5.642 mdpl), Rusia, Eropa

Dari Kilimanjaro, para pendaki gunung ISSEMU bertolak menuju Rusia untuk mendaki Gunung Elbrus. Puncak Timur Elbrus berhasil dicapai pada 24 Agustus 2010 pukul 14.45 waktu setempat (17.45 WIB). Tak mengikuti jalur yang telah tersedia, tim ISSEMU berhasil membuka jalur baru yang kemudian diberi nama Indonesian Route oleh para pendaki dan pemandu lokal Elbrus.

4. Vinson Massif (4.897 mdpl), Antartika

Puncak Vinson Massif di Antartika direngkuh oleh tim pendaki gunung ISSEMU pada 13 Desember 2010 pukul 17.07 waktu Chile (14 Desember 2010, 03.07 WIB). Ini juga merupakan sebuah prestasi karena mereka adalah tim pertama dari Indonesia yang menginjakkan kaki di titik tertinggi Vinson Massif.

5. Aconcagua (6.962 mdpl), Argentina, Amerika Selatan

Dalam misi ke Aconcagua, tim pendaki gunung ISSEMU berhasil tiba di puncak pada 9 Januari 2011 pukul 11.30 waktu Mendoza atau pukul 21.30 WIB, kecuali Janatan. Ia baru berhasil tiba di Puncak Aconcagua 20 hari setelahnya yaitu pada 29 Januari 2011.

6. Everest (8.848 mdpl), Nepal, Asia

Kemudian tim pendaki gunung ISSEMU mencoba menggapai Sagarmatha alias Everest. Tepat pada 20 Mei 2011 pukul 05.22 waktu Nepal atau pukul 06.37 WIB, Broery Andrew Sihombing berdiri tegak di Puncak Everest dan mengibarkan Sang Merah Putih. Janatan Ginting menyusulnya pada pukul 07.26 waktu Nepal. Kemudian, Sofyan Arief Fesa dan Frans tiba bersamaan di puncak pada pukul 09.45 waktu Nepal.

7. Denali (6.194 mdpl), Alaska, Amerika Utara

Di ujung perjuangan mendaki gunung ketujuh dalam ekspedisi mereka, tim pendaki gunung ISSEMU berhasil mencapai Puncak Denali (McKinley) pada 7 Juli 2011 pukul 17.37 waktu setempat. Inilah sejarah baru bagi bangsa Indonesia. Akhirnya Indonesia punya 4 pendaki gunung yang telah menginjakkan kaki di 7 puncak impian para petualang di seluruh dunia!


Foto pada header dan teks telah diganti pada 8/12/17 pukul 07.36 WIB atas permintaan pemilik foto—ed.

The post Perjalanan 4 Pendaki Gunung Indonesia yang Pertama Mencapai 7 Puncak Dunia appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/inilah-para-pendaki-gunung-pertama-asal-indonesia-yang-taklukkan-7-puncak-dunia/feed/ 0 3834
Inilah “Seven Summits” Indonesia https://telusuri.id/puncak-gunung-tertinggi-di-indonesia/ https://telusuri.id/puncak-gunung-tertinggi-di-indonesia/#comments Tue, 08 Aug 2017 17:01:44 +0000 http://telusuri.org/?p=1507 Ceritanya kamu sudah lama menggeluti hobi naik gunung. Kondisi fisikmu sudah prima dan kamu sudah punya cukup skill untuk bertahan di hutan rimba. Gunung-gunung yang dekat sudah kamu datangi, bahkan berkali-kali. Kamu mulai jenuh dan...

The post Inilah “Seven Summits” Indonesia appeared first on TelusuRI.

]]>
Ceritanya kamu sudah lama menggeluti hobi naik gunung. Kondisi fisikmu sudah prima dan kamu sudah punya cukup skill untuk bertahan di hutan rimba. Gunung-gunung yang dekat sudah kamu datangi, bahkan berkali-kali. Kamu mulai jenuh dan ingin mencari tantangan baru. Mungkin inilah saatnya buatmu untuk bertualang mencapai puncak gunung atau “Seven Summits” di tiap-tiap pulau/kepulauan di Indonesia:

7. Bukit Raya (2.278 mdpl)

Pulau Kalimantan memang nggak punya gunung berapi. Tapi pulau ini punya banyak perbukitan yang ditutupi oleh rimba belantara yang jarang dijamah manusia. Makanya meskipun nggak punya gunung berapi, para penggiat alam bebas di Kalimantan punya “taman bermain” yang sangat luas dan masih asri.

Puncak Gunung Bukit Raya adalah titik tertinggi di Tanah Borneo. Letaknya di jantung Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya. Pintu gerbang menuju Bukit Raya ada dua, yaitu Rantau Malam, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dan Kasongan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Jalur yang paling umum dilewati pendaki adalah Rantau Malam (sekitar 400 mdpl). Pulang-pergi perlu waktu sekitar 5 hari.

Perjalanan ke Rantau Malam saja sudah seru, sebab kamu harus naik bis selama sekitar 9 jam dari Pontianak ke Nanga Pinoh di Kabupaten Melawi. Untuk tiba di Resor Rantau Malam, pintu gerbang pendakian, kamu harus naik kapal motor selama 6 jam menyusuri Sungai Melawi. Entah berlebihan atau tidak, banyak yang bilang kalau biaya pendakian Bukit Raya hampir menyamai pendakian Carstensz.

Gunung Binaiya via ai.stanford.edu

6. Binaiya (3.027 mdpl)

Gunung Binaiya di Taman Nasional Manusela adalah gunung tertinggi di Kepulauan Maluku. Uniknya, Gunung Binaiya adalah bagian dari pegunungan karst yang membentang di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah.

Jika pendakian gunung biasanya dimulai dari ketinggian beberapa ratus meter dari permukaan laut (bahkan sekitar 1000 atau 2000 mdpl), pendakian Gunung Binaiya dimulai dari ketinggian 0 (via pintu selatan, Piliana) dan 186 (via pintu utara, Kanike).

Melewati segala jenis medan dari mulai hutan pantai, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan, sampai hutan sub-alpin, pendakian Binaiya tidak main-main. Dari pintu utara (Kanike) pendakian memakan waktu sekitar 11 hari, sementara lewat selatan (Piliana) 8 hari. Gunung Binaiya bukan untuk main-main. Pastikan kamu siap dulu sebelum menerima ajakan buat naik gunung ini.

5. Latimojong (3.430 mdpl)

Gunung Latimojong adalah satu-satunya gunung dalam daftar tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia yang nggak masuk dalam Taman Nasional. Gunung ini juga bukan gunung vulkanik, melainkan sebuah pegunungan yang memiliki banyak puncak. Titik tertinggi Latimojong—yang berarti titik tertinggi di Pulau Sulawesi—adalah Puncak Rantemario (3.430 mdpl).

Terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, perlu waktu sekitar 10 jam perjalanan dari Makassar menuju titik awal pendakian di Desa Karangan. Dari Desa Karangan, biasanya pendakian sampai ke Puncak Gunung Rantemario perlu waktu sekitar 10-11 jam melewati hutan tropis yang lebat dan jalur yang terjal.

Pendakian Gunung Latimojong akan terasa berbeda dibandingkan petualangan menggapai puncak-puncak gunung di Pulau Jawa. Kamu akan menjumpai vegetasi yang berbeda. Setelah Pos 6, misalnya, kamu akan menempuh jalur yang membelah hutan lumut yang sangat jarang dijumpai di Pulau Jawa. Kalau beruntung kamu juga bisa melihat anoa atau babirusa.

Matahari terbit di Ranu Kumbolo/Fuji Adriza

4. Semeru (3.676 mdpl)

Semeru sudah populer sejak dulu. Jauh sebelum cerita “5 cm” muncul dalam benak Donny Dhirgantoro, pada tahun 1994 Dewa 19 sudah membuat lagu berjudul “Mahameru” dan menjulukinya “Puncak Abadi Para Dewa.”

Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang dan berada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Ranu Pani (Ranu Pane) yang menjadi base camp pendakian Semeru bisa dicapai lewat Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Dari Tumpang pendaki biasanya menyewa jip atau truk untuk ke Resor Ranu Pani.

Daya tarik utama gunung tertinggi di Pulau Jawa ini adalah Ranu Kumbolo, yaitu sebuah danau kecil yang berada di ketinggian sekitar 2.400 mdpl. Kawasan Ranu Kumbolo menjadi lokasi berkemah dan tempat mengisi ulang air bagi para pendaki yang akan melanjutkan pendakian. Semeru juga punya padang sabana Oro-Oro Ombo yang ditumbuhi Verbena brasiliensis yang sering disalahkaprah sebagai tanaman lavender.

Kawah Gunung Rinjani via instagram.com/failureproject

3. Rinjani (3.726 mdpl)

Cerita tentang Gunung Rinjani juga sudah diangkat ke layar lebar lewat film “Romeo Rinjani.” Tapi karena gunung tertinggi di Gugusan Sunda Kecil ini terletak lumayan jauh dari Pulau Jawa, dampak dari film itu nggak sehebat yang ditimbulkan film “5 cm” terhadap Gunung Semeru.

Gunung Rinjani berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dari Jakarta kamu bisa naik pesawat ke Bandara Internasional Lombok di Praya, biasanya transit sekali di Denpasar, Bali. Kalau punya waktu fleksibel, ngeteng juga seru: naik kereta api sampai ke Banyuwangi, menyeberang ke Bali lalu lanjut naik bis sampai ke Pelabuhan Padang Bai, kemudian disambung naik ferry ke Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok. Dari Kota Mataram, Rinjani sudah dekat. Dari Terminal Mandalika (Bertais), naik elf dua kali sampai ke Desa Sembalun di Kabupaten Lombok Timur.

Rinjani yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani ini adalah salah satu gunung yang paling pas untuk didaki lintas jalur. Biasanya pendaki naik dari Sembalun dan turun lewat Senaru, atau sebaliknya. Satu jalur lagi yang sekarang semakin populer adalah Torean. Tiap-tiap jalur punya daya tariknya masing-masing. Sembalun punya padang rumput (sabana) yang luas, Senaru punya hutan tropis yang lebat, dan Torean punya jalur yang menantang. Daya tarik utama Gunung Rinjani adalah Danau Segara Anak yang berada di kawah dan Gunung Baru Jari yang menyeruak dari danau itu. Kemping di bumi perkemahan di pinggir Danau Segara Anak akan bikin kamu mager. Jadi sediakan waktu sekitar 6-7 hari untuk bertualang di Gunung Rinjani.

Puncak Gunung

Tugu Yuda Kerinci via ceritapejalan.wordpress.com

2. Kerinci (3.805 mdpl)

Untuk kategori gunung berapi, Kerinci adalah gunung yang tertinggi. Namun puncak gunungnya masih kalah tinggi dibanding Puncak Gunung Carstensz Pyramid di Papua. Berada dekat garis khatulistiwa, Gunung Kerinci dilapisi kanopi hutan yang basah dan lebat. Pendakiannya pun melewati jalur air yang disangga tangga-tangga alami yang dibentuk oleh jalinan akar pohon.

Gunung Kerinci terletak di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang wilayahnya masuk ke dalam dua provinsi, yaitu Sumatera Barat dan Jambi. Gerbang pendakian Gunung Kerinci adalah Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Provinsi Jambi, yang bisa dicapai lewat Kota Padang atau Kota Jambi dengan menumpang bis kecil atau travel.

Untuk mendaki Gunung Kerinci perlu persiapan yang matang. Medannya yang berat perlu kondisi fisik yang prima. Perencanaan perjalanan juga harus matang. Kamu harus memperhitungkan di mana kamu akan berkemah tiap malam, sebab Gunung Kerinci juga adalah habitat salah satu hewan yang dilindungi, yaitu harimau sumatera. (Pos-pos tertentu berada pada jalur migrasi harian harimau sumatera.)

“Tyrolean traverse” dalam pendakian Carstensz Pyramid via mtnprofessionals.com

1. Puncak Gunung Carstensz Pyramid (4.884 mdpl)

Puncak Carstensz Pyramid adalah titik tertinggi di Pegunungan Sudirman, Taman Nasional Lorentz, Provinsi Papua. Selain jadi puncak tertinggi di Indonesia (dan yang namanya paling susah dieja), Puncak Carstensz yang tersusun dari batugamping (limestone) ini juga dikenal sebagai puncak tertinggi di Australasia dan salah satu puncak tertinggi di dunia (Seven Summits).

Puncak bersalju ini pertama kali digapai oleh Heinrich Harrer (Austria; lihat film “Seven Years in Tibet”), Philip Temple (Selandia Baru), Russel Kippax (Australia), dan Albertus (Bert) Huizenga (Belanda) pada tahun 1962. Sampai sekarang pendakian ke Puncak Gunung Carstensz Pyramid dianggap sebagai pendakian tersulit di antara semua Seven Summits.

Dua jalur yang umum digunakan pada pendakian Carstensz Pyramid adalah Ilaga (Kabupaten Puncak) dan Sugapa (Kabupaten Intan Jaya). Tapi sebelum naik Carstensz pastikan dulu kamu sudah punya cukup bekal ilmu memanjat dan tali temali, sebab pendakian Carstensz mutlak memerlukan kedua skil tersebut.

The post Inilah “Seven Summits” Indonesia appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/puncak-gunung-tertinggi-di-indonesia/feed/ 12 2224