sumatera selatan Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/sumatera-selatan/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Tue, 28 Apr 2020 15:49:35 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 sumatera selatan Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/sumatera-selatan/ 32 32 135956295 Semasa Corona di Muaradua https://telusuri.id/semasa-corona-di-muaradua/ https://telusuri.id/semasa-corona-di-muaradua/#respond Tue, 07 Apr 2020 07:45:58 +0000 https://telusuri.id/?p=20790 Muaradua adalah wilayah kecil yang menjadi pusat pemerintahan Kab. Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel). Untuk mencapai Muaradua perlu perjalanan 7-8 jam dari Kota Palembang. Ketika warga Jakarta dan sekitarnya mulai dihebohkan oleh...

The post Semasa Corona di Muaradua appeared first on TelusuRI.

]]>
Muaradua adalah wilayah kecil yang menjadi pusat pemerintahan Kab. Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel). Untuk mencapai Muaradua perlu perjalanan 7-8 jam dari Kota Palembang.

Ketika warga Jakarta dan sekitarnya mulai dihebohkan oleh kasus positif COVID-19 di awal Maret, kami yang tinggal di Muaradua masih merasa aman karena tinggal jauh dari kota besar.

Dua minggu setelah kasus positif pertama muncul, kantor-kantor dan sekolah-sekolah mulai menerapkan metode bekerja dan belajar di rumah. Kekhawatiran warga Muaradua dan sekitarnya mulai muncul ketika orang-orang yang seharusnya bekerja dan belajar di rumah ini memilih untuk pulang ke kota/desa asalnya. Saat saya sedang berkunjung ke salah satu desa, masih di dalam wilayah OKU Selatan, seorang ibu-ibu petani bercerita kalau anaknya yang sekolah di Palembang akan pulang karena kampusnya mulai menerapkan metode belajar di rumah. Semakin gelisah rasanya ketika teman-teman lain juga mendengar bahwa orang-orang yang kerja di Jabodetabek mulai pulang ke Muaradua dan sekitarnya.

Suasana Jl. Sudirman, OKU Selatan, Sumatera Selatan/Annisa Maghfirah

Di pertengahan minggu ketiga Maret, sekolah-sekolah di Muaradua mulai ikut menerapkan metode belajar di rumah. Di minggu keempat, kantor-kantor juga mulai menerapkan metode bekerja di rumah, termasuk kantor saya. Karyawan diminta untuk datang ke kantor hanya ketika ada yang perlu didiskusikan. Diskusi pun hanya diperbolehkan untuk 3-5 orang.

Organisasi kami menyediakan pelatihan-pelatihan untuk petani. Kegiatan ini pun dihentikan sementara, namun konsultasi one-on-one masih dijalankan jika memang diperlukan. Kantor saya pun membuat grup WhatsApp khusus untuk memastikan bahwa orang yang berkunjung ke kantor diatur agar tidak terlalu ramai dan untuk meng-update informasi-informasi seputar COVID-19. Saat itu, ada 1 kasus positif di Palembang dan sudah banyak orang yang berstatus ODP dan PDP di kabupaten-kabupaten lain.

Perubahan mulai semakin terlihat di akhir Maret. Pemerintah daerah mulai membuat situs khusus untuk menunjukkan informasi penyebaran kasus COVID-19 di Sumsel. Kontrol di terminal diperketat. Warga yang baru datang dari wilayah yang ada kasus positif langsung diberi status ODP dan diminta untuk mengarantina diri di rumah selama dua minggu. Spanduk mengenai informasi COVID-19 dipajang di jalan-jalan utama. Kantor-kantor dan beberapa rumah makan mulai membuat tempat cuci tangan di depan pintu agar orang-orang cuci tangan sebelum masuk. Minimarket seperti Indomaret dan Alfamart menyediakan hand sanitizer di dekat kasir untuk pelanggan yang ingin menggunakan. Perubahan juga terlihat di lokasi-lokasi yang biasa ramai. Pangkalan ojek dekat sekolah-sekolah mulai sepi sejak siswa belajar di rumah. Kedai kopi yang biasa ramai di malam hari pun kini sudah mulai sepi dan lebih sering tutup.

Baliho imbauan pencegahan corona (atas) dan dispenser DIY untuk cuci tangan (bawah)/Annisa Maghfirah

Kekhawatiran warga terlihat dari cara mereka berjaga-jaga saat interaksi dengan orang yang baru datang dari wilayah lain. Di salah satu desa, dibuat pos siaga agar setiap orang yang baru masuk desa didata. Foto orang yang berstatus positif di kabupaten tetangga pun tersebar dengan peringatan agar warga berhati-hati.

Stigma yang menempel pada penyakit ini terlihat dari interaksi saya dengan salah seorang penjual makanan. Tempat makan itu kebetulan jadi langganan WNA yang dipekerjakan kantor saya. Sempat ia khawatir kalau karyawan kami terinfeksi COVID-19.

“Mbak, boleh tanya gak? Tapi jangan tersinggung, ya?” ia mencoba menuntaskan rasa penasarannya. “Pak Bule aman ‘kan, ya?”

Saya yang juga sesekali makan di warung itu pun meyakinkan dirinya kalau “Pak Bule” aman, karena sejak kasus positif muncul dia tidak pernah keluar Muaradua.

“Iya, takut, Mbak. Yang lain (tetangga) juga pada nanyain soalnya,” si ibu memastikan bahwa pertanyaan ini hanya sekadar untuk menjawab kekhawatirannya.

Posko Siaga COVID-19 Desa Bendi, Kec. Buay Rawan, OKU Selatan/Istimewa

Perilaku warga sehari-hari memang berubah sejak adanya COVID-19. Namun perubahan ini tidak sesignifikan perubahan yang terjadi di kota-kota besar. Karyawan masih bisa ke kantor jika memang dibutuhkan. Masih ada warga yang makan di warung-warung makan, tidak dibawa pulang. Pasar memang terlihat lebih sepi, tapi toko-toko masih buka, termasuk tempat ibu penjual makanan itu, yang masih menerima “Pak Bule” sebagai pelanggan sambil memendam kekhawatiran akan terinfeksi.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Semasa Corona di Muaradua appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/semasa-corona-di-muaradua/feed/ 0 20790
7 Atraksi Wisata Palembang yang Bisa Dinikmati dalam Sehari https://telusuri.id/7-atraksi-wisata-palembang/ https://telusuri.id/7-atraksi-wisata-palembang/#respond Fri, 06 Apr 2018 00:05:53 +0000 https://telusuri.id/?p=7864 Kalau kamu kebetulan lagi di Palembang dan cuma punya waktu sehari buat berkelana di sana, jangan kecil hati. Kenapa? Soalnya dalam sehari saja kamu bakalan bisa menikmati 7 atraksi wisata Palembang berikut. 1. Jembatan Ampera...

The post 7 Atraksi Wisata Palembang yang Bisa Dinikmati dalam Sehari appeared first on TelusuRI.

]]>
Kalau kamu kebetulan lagi di Palembang dan cuma punya waktu sehari buat berkelana di sana, jangan kecil hati. Kenapa? Soalnya dalam sehari saja kamu bakalan bisa menikmati 7 atraksi wisata Palembang berikut.

1. Jembatan Ampera

wisata palembang

Di pagi hari Jembatan Ampera biasanya diselimuti kabut via landscapeindonesia.com

Waktu paling tepat buat melihat ikon wisata Palembang itu adalah pagi hari waktu halimun masih menggantung di ibukota Bumi Sriwijaya. Jembatan sepanjang lebih dari satu kilometer itu bakal tampak anggun sekaligus misterius.

Posisi paling pas buat menikmati keindahan Jembatan Ampera adalah di promenade depan Benteng Kuto Besak. Kamu nggak bakal sendirian, sebab tempat itu juga jadi salah satu lokasi favorit bagi penduduk lokal buat menghabiskan waktu senggang atau berolahraga.

2. Sungai Musi

wisata palembang

Naik boat menyusuri Sungai Musi via landscapeindonesia.com

Kalau kamu udah di Jembatan Ampera, nggak perlu pusing-pusing lagi buat nyari Sungai Musi. Sebab, Jembatan Ampera itu sendiri sebenarnya melintasi…. Sungai Musi dan menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir.

Selain jadi ikon wisata Palembang, Sungai Musi juga jadi salah satu nadi perekonomian kota itu. Makanya sungai itu nggak pernah sepi. Selalu saja ada perahu atau kapal yang melintas, dari mulai perahu kecil sampai kapal besar pengangkut peti kemas.

3. Martabak HAR

wisata palembang

Sepiring martabak HAR plus kari dan cuka via landscapeindonesia.com

Setelah mengagumi Jembatan Ampera dan Sungai Musi, kamu bisa sarapan di Toko Kopi HAR. yang posisinya di sebelah timur jalan. Kamu nggak perlu naik kendaraan, cukup menyeberang saja.

“Lho, kok sarapan di warung kopi?” Tenang saja, Toko Kopi HAR juga menyediakan banyak makanan buat sarapan, kok. Yang paling wajib dicoba adalah martabak HAR yang legendaris. Kalau nggak suka martabak, kamu bisa coba nasi biriyani atau nasi minyak.

4. Pulau Kemaro

wisata palembang

Pagoda Pulau Kemaro via landscapeindonesia.com

Dari Toko Kopi HAR, kamu mesti kembali lagi ke depan Benteng Kuto Besak untuk menyewa kapal (ketek) ke Pulau Kemaro di tengah Sungai Musi (sekitar Rp 100 ribu/orang). Dari sana, pulau yang dihiasi pagoda itu bisa kamu capai dalam waktu sekitar setengah jam.

Meski namanya Kemaro, pulau itu nggak ada hubungannya sama Norman Kamaru dan joget caiya caiya. Konon, “kemaro” berasal dari “kemarau,” sebab destinasi wisata Palembang itu selalu kering. Nggak ada sumber air, bahkan ketika Sungai Musi sedang pasang.

5. Mie celor

wisata palembang

Sepiring mie celor khas Palembang via landscapeindonesia.com

Selain pempek, mie celor adalah salah satu kuliner yang wajib dicoba kalau kamu lagi traveling ke Palembang. Dari foto, penampilan mie celor mirip sama bakmi Jawa. Tapi, setelah mencicipinya, kamu bakal paham perbedaannya—yang lumayan jauh.

Kuah mie celor lebih kental, sebab campuran dari santan dan kaldu ebi. Mie celor juga dilengkapi taoge, telur rebus yang diiris, taburan seledri, daun bawang, dan bawang goreng. Warung yang recommended adalah Mie Celor 26 Ilir H.M. Syafei di Jl. Merdeka No. 54.

6. Bundaran Air Mancur

wisata palembang

Berpose di Bundaran Air Mancur via landscapeindonesia.com

Atraksi wisata Palembang yang ini paling pas kalau disambangi malam-malam. Soalnya, yang bikin Bundaran Air Mancur jadi menarik adalah lampu-lampu sorotnya yang suka ganti-ganti warna.

Sama sekali nggak susah buat menemukan lokasi bundaran ini. Posisinya cuma sekitar seratus meter sebelah utara Jembatan Ampera. Dari Masjid Agung Palembang, Bundaran Air Mancur cuma terpisahkan oleh jalan.                         

7. Masjid Agung Palembang

wisata palembang

Pintu gorong-gorong Masjid Agung Palembang via landscapeindonesia.com

Dari Bundaran Air Mancur, nggak ada salahnya buat mampir ke Masjid Agung Palembang. Masjid terbesar di Kota Palembang ini fotogenik banget. Soalnya, arsitekturnya adalah perpaduan dari estetika tiga budaya, yaitu Indonesia, Tionghoa, dan Eropa.

Usia Masjid Agung Palembang juga udah lumayan tua—bahkan lebih tua dari usia Amerika Serikat. Mulai dibangun tahun 1738, masjid ini selesai dibangun pada 1748. Artinya, proses pembangunannya makan waktu sepuluh tahun!

Gimana? Berani menjajal traveling ke 7 destinasi wisata Palembang di atas dalam sehari?


Tulisan ini kolaborasi antara landscapeindonesia dan TelusuRI

Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 7 Atraksi Wisata Palembang yang Bisa Dinikmati dalam Sehari appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/7-atraksi-wisata-palembang/feed/ 0 7864