tips perjalanan Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/tips-perjalanan/ Media Perjalanan dan Pariwisata Indonesia Mon, 27 Jun 2022 15:33:34 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://i0.wp.com/telusuri.id/wp-content/uploads/2023/06/cropped-TelusuRI-TPPSquare-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 tips perjalanan Archives - TelusuRI https://telusuri.id/tag/tips-perjalanan/ 32 32 135956295 5 Jurus Jitu Menghindari Keramaian di Destinasi “Mainstream” https://telusuri.id/menghindari-keramaian-di-destinasi-mainstream/ https://telusuri.id/menghindari-keramaian-di-destinasi-mainstream/#respond Wed, 11 May 2022 04:00:00 +0000 https://telusuri.id/?p=14802 Namanya destinasi mainstream, tentulah banyak turis yang (pengen) ke sana. Konsekuensinya, destinasi-destinasi mainstream kemungkinan besar bakal selalu ramai. Tapi, bukan berarti kamu nggak bisa menghindari keramaian di destinasi mainstream. Bisa, kok, asal ngerti tips dan...

The post 5 Jurus Jitu Menghindari Keramaian di Destinasi “Mainstream” appeared first on TelusuRI.

]]>
Namanya destinasi mainstream, tentulah banyak turis yang (pengen) ke sana. Konsekuensinya, destinasi-destinasi mainstream kemungkinan besar bakal selalu ramai.

Tapi, bukan berarti kamu nggak bisa menghindari keramaian di destinasi mainstream. Bisa, kok, asal ngerti tips dan triknya:

keramaian-di-destinasi-mainstream
Candi Prambanan via pexels.com/Pixabay

1. Datang pas “weekdays”

Pas weekdays destinasi-destinasi mainstream biasanya bakal lebih sepi ketimbang weekend. Makanya, kalau datang pas weekdays kemungkinan besar kamu bakalan terhindar dari keramaian di destinasi mainstream—kecuali mungkin pas libur panjang atau libur anak sekolahan.

Selain bisa menghindari keramaian, kalau datang ke destinasi mainstream pas weekdays kemungkinan buat dapat akomodasi yang murah juga lebih besar. Wajar aja, sih. ‘Kan pas weekdays demand menurun.

keramaian-di-destinasi-mainstream
Pantai Kuta saat matahari terbenam via pexels.com/Pixabay

2. Menginap agak jauh dari pusat keramaian

Cara lain buat mengindari keramaian di destinasi mainstream adalah menginap agak jauh dari pusat keramaian. Kalau di Jogja, hindari menginap di sekitar Malioboro. Di Bali, misalnya, menginaplah agak jauh dari Kuta.

Zaman canggih kayak gini gampang banget nyari penginapan yang jauh dari pusat keramaian. Nggak sampai lima menit browsing-browsing di marketplace pariwisata atau aplikasi hotel pasti sudah ketemu.

keramaian-di-destinasi-mainstream
Perahu-perahu nelayan di Penjaringan via pexels.com/Tom Fisk

3. Hindari atraksi-atraksi “mainstream”

Datang ke destinasi mainstream terus main pula ke destinasi mainstream, kamu bakal ngalamin “mainstream-ception.” Kamu pasti bakal oleng sendiri mendapati betapa banyaknya manusia yang berjubelan di sana.

Makanya hindari atraksi-atraksi mainstream. Kalau perlu jangan pasang target kamu bakalan ke tempat A, B, atau C. Dibikin spontan aja. Ikuti aja ke mana angin berhembus. Biasanya sih kalau begini kamu malah bakal “nyasar” ke tempat-tempat “bagus.”

pantai-atuh-timur-kozmenko-pexelscom
Suasana sekitar Pantai Atuh, Nusa Penida via pexels.com/Timur Kozmenko

4. Jangan ikuti referensi di internet

Supaya terhindar dari keramaian di destinasi mainstream, ada baiknya kalau kamu nggak ikut referensi. Mungkin ada puluhan, ratusan, sampai ribuan orang lain yang baca informasi yang sama. Konsekuensinya, atraksi wisata yang direkomendasiin sama referensi itu bakal jadi rame.

Kalau mau, ketimbang ngikutin referensi di internet, kamu bisa tanya ke orang-orang setempat yang kamu temui. Gimanapun juga, mereka pasti lebih tahu soal daerahnya sendiri ketimbang orang-orang yang cuma mengulas destinasi (lewat referensi juga) di internet.

5. Manfaatin angkutan-angkutan alternatif

Supaya nggak terjebak macet di destinasi mainstream, kamu bisa manfaatin angkutan-angkutan alternatif semisal ojol—apalagi kalau sistem transportasi publik di destinasi itu belum bener.

Kalau pengen ngasih dampak yang lebih “lokal,” kamu bisa nge-hire orang setempat yang menawarkan jasa antar-jemput atau tur keliling kota.

Ternyata nggak susah-susah amat ‘kan menghindari keramaian di destinasi mainstream?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.
Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 5 Jurus Jitu Menghindari Keramaian di Destinasi “Mainstream” appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/menghindari-keramaian-di-destinasi-mainstream/feed/ 0 14802
Sahabat Perjalananmu X TelusuRI: Tips supaya Konten Lebih Memikat ala Satya Winnie https://telusuri.id/sahabat-perjalananmu-x-telusuri-tips-supaya-konten-lebih-memikat-ala-satya-winnie/ https://telusuri.id/sahabat-perjalananmu-x-telusuri-tips-supaya-konten-lebih-memikat-ala-satya-winnie/#respond Fri, 08 May 2020 11:46:52 +0000 https://telusuri.id/?p=21417 Konten sudah menjadi makanan sehari-hari para pengguna media sosial, terutama saat #dirumahaja seperti sekarang. Sebagaimana halnya makanan, tentu konten memikatlah (engaging) yang bakal segera dilahap audiens, termasuk konten perjalanan. Akhir pekan lalu, saat live “Travel...

The post Sahabat Perjalananmu X TelusuRI: Tips supaya Konten Lebih Memikat ala Satya Winnie appeared first on TelusuRI.

]]>
Konten sudah menjadi makanan sehari-hari para pengguna media sosial, terutama saat #dirumahaja seperti sekarang. Sebagaimana halnya makanan, tentu konten memikatlah (engaging) yang bakal segera dilahap audiens, termasuk konten perjalanan.

Akhir pekan lalu, saat live “Travel Photography: Photo Hacks and Creating More Engaging Contents” di akun Instagram @sahabatperjalananmu, TelusuRI ngobrol bareng Satya Winnie, travel influencer yang senang membagikan pengalamannya lewat akun Instagram @satyawinnie, soal gimana bikin konten yang memikat.

Menurut Satya, konten yang oke nggak cuma yang kasih lihat “foto yang ciamik,” tapi juga punya “caption yang apik.” Karena dunia pariwisata sedemikian luas cakupannya, Satya merasa bahwa menulis caption untuk konten perjalanan lebih mudah dibanding ketimbang lainnya.

Satya Winnie/Istimewa

Bercerita adalah kuncinya

Tips pertama yang Satya sebutkan adalah soal bercerita (storytelling). Satya menekankan pentingnya bercerita dalam penulisan caption. Ia percaya bahwa followers ingin membaca cerita perjalanan selain, tentunya, melihat foto.

Tangkapan layar unggahan Instagram Satya WInnie/TelusuRI

Di gambar di atas, Satya ingin bercerita soal mengenang liburan. Tujuannya, ingin menyentuh perasaan orang-orang yang mungkin sudah lama nggak jalan-jalan dan kangen pantai dan laut. Supaya lebih makjleb, pada caption itu Satya menuliskan rekomendasi lagu-lagu yang biasa didengarkannya ketika sedang “sunsetan” di pantai.

Konten yang asli, unik, dan personal lebih baik

Menurut Satya, konten akan semakin memikat kalau caption-nya berisi tulisan seperti bercerita kepada teman sendiri. Kenapa? Karena orang lain bisa dengan mudah merasakan pengalaman perjalananmu lewat gaya bercerita seperti itu. Jadi, kalau lagi bingung mau menulis caption apa, bayangkan saja apa yang akan kamu katakan saat sedang ngobrol sama teman. Tapi, meskipun caption itu bernuansa santai, jangan lupa untuk memperhatikan penggunakan tanda baca.

Salah satu caption dalam unggahan Instagram Satya Winnie/TelusuRI

Salah satu tips pengeditan dari Satya adalah pastikan agar caption tersusun rapi. Menurut Satya penting sekali memberi jeda antarparagraf. Supaya menulis caption jadi makin mudah, ia merekomendasikan sebuah generator bernama pretty-caption.com yang bakal bikin caption-mu seperti cerita pendek yang enak dibaca.

Ia juga merekomendasikan untuk mengunggah lebih dari satu foto per postingan agar pengalaman bisa tersampaikan secara lebih kronologis dan detail. Tapi, ia berpesan agar kita nggak mengunggah foto-foto yang berulang dan menceritakan hal yang sama.

Informatif

Ada baiknya jika konten yang kamu unggah adalah konten yang positif dan informatif. Selain berguna, konten yang positif dan informatif juga punya kesempatan yang lebih besar untuk di-repost. Jadi, sekali menyelam dua-tiga pulau terlampaui, deh.

Unggahan Satya Winnie tentang Nunu secara tak langsung mengabarkan pada audiens soal perburuan monyet/TelusuRI

Banyak orang yang bilang bahwa supaya dapat engagement tinggi, dalam sebuah konten mesti ada gambar seorang model. Tapi, menurut Satya, ada model atau tidak sebenarnya sama saja, sebab pada akhirnya semua akan kembali pada preferensi audiens. Ada yang menganggap foto lanskap bikin mereka bisa merasakan sensasi berada di tempat yang fotonya diunggah, ada pula yang sudah bisa jalan-jalan hanya dengan membaca caption.

Selipkan percakapan yang dibumbui sedikit humor

Satya saat “sendirian” di perairan Mursala/TelusuRI

Satya bercerita bahwa beberapa fotonya sering dijadikan humor oleh para audiens, soalnya ia sering tampak sendirian. Namun, Satya asyik-asyik saja menanggapinya. Malah, menurutnya, itu tandanya konten yang ia unggah nggak cuma informatif tapi juga menghibur. Menurut Satya, caption yang ditulisnya sering kali terkesan serius. Sebab itu, ia sering menyelipkan percakapan yang santai dengan sedikit humor. Menurutnya, percakapan itu akan membuat cerita jadi lebih hidup.

Perhatikan (pilihan) waktu mengunggah—dan relevansi konten

Satya sendiri mengaku termasuk orang yang ketika berada di suatu tempat akan mengambil gambar dulu baru kemudian melakukan pengeditan, membuat cerita, hingga akhirnya mengunggah konten di pengujung hari.

Unggahan Satya soal Hari Bumi ke-50/TelusuRI

Soal relevansi, Satya mengontekskannya dengan kondisi sekarang. Supaya konten tetap terasa relevan meskipun sedang nggak bisa jalan-jalan, saat sedang di rumah aja sekarang, kita bisa mengangkat topik yang memperingati hari-hari penting, entah Hari bumi, Hari Kartini, dan sebagainya.

Itulah beberapa tips dari Satya buat bikin konten perjalanan jadi lebih memikat. Menarik banget, ya? Mungkin bisa kamu coba di perjalananmu berikutnya selepas pandemi ini.

#RamadanLebihBaik bersama Sahabat Perjalananmu

Meskipun Ramadan tahun ini kita terpaksa beribadah di rumah aja, nggak lantas kualitas ibadah kita juga jadi berkurang, dong. Kamu bisa ikutan tantangan #RamadanLebihBaik bersama Sahabat Perjalananmu. Caranya gampang banget; bagikan cara kamu untuk beribadah yang lebih baik selama Ramadan. Bakal ada hadiah dengan total 50 juta rupiah untuk cerita dan kreativitas paling menarik!

Tantangan #RamadanLebihBaik berakhir pada 14 Mei 2020. Untuk lebih jelasnya, kepoin aja akun Instagram Sahabat Perjalananmu.

Jangan lupa ikuti keseruan #NgobrolBareng Sahabat Perjalananmu selanjutnya akhir pekan ini, ya! Pastikan kamu udah follow @ayotelusuri biar nggak ketinggalan informasinya. Sampai ketemu!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Sahabat Perjalananmu X TelusuRI: Tips supaya Konten Lebih Memikat ala Satya Winnie appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/sahabat-perjalananmu-x-telusuri-tips-supaya-konten-lebih-memikat-ala-satya-winnie/feed/ 0 21417
5 Cara Santai untuk Menikmati Perjalanan https://telusuri.id/5-cara-santai-untuk-menikmati-perjalanan/ https://telusuri.id/5-cara-santai-untuk-menikmati-perjalanan/#respond Sat, 22 Feb 2020 15:39:26 +0000 https://telusuri.id/?p=19865 Karena slow travel diprediksi bakal jadi tren tahun 2020 ini, kayaknya kebiasaan “cus ke atraksi wisata, foto selfie, terus pergi ke tempat lain” bakalan mulai ditinggalkan. Pejalan mungkin bakal melakukan hal-hal yang lebih santai, misalnya...

The post 5 Cara Santai untuk Menikmati Perjalanan appeared first on TelusuRI.

]]>
Karena slow travel diprediksi bakal jadi tren tahun 2020 ini, kayaknya kebiasaan “cus ke atraksi wisata, foto selfie, terus pergi ke tempat lain” bakalan mulai ditinggalkan. Pejalan mungkin bakal melakukan hal-hal yang lebih santai, misalnya lima yang berikut ini:

Para tamu asing mengobrol di ruang dapur di hostel backpacker Packer Lodge, Jakarta Barat via TEMPO/Frannoto

1. Nongkrong di lobi atau ruang tamu hotel/hostel

Bagi sebagian besar orang, nongkrong lama-lama di lobi atau ruang tamu hotel/hostel cuma bakal dianggap sebagai aktivitas buang-buang waktu. Tapi, dari sudut pandang lain, kegiatan ini justru bakalan bikin kamu jadi lebih kaya—kaya cerita tentunya, bukan kaya uang.

Kenapa? Soalnya kemungkinan besar kamu bakal ketemu orang-orang dari berbagai penjuru yang membawa banyak cerita. Cuma, kemungkinan buat bisa connect bakal lebih besar kalau kamu menginapnya di hostel.

2. Baca buku di kafe

Susah menamatkan buku pas di hari-hari biasa? Bawa aja bukumu pas traveling buat dibaca. Kamu bisa baca pas di moda transportasi, saat duduk di bangku pesawat, kereta, atau bus. Selain itu, di kota tujuanmu, kamu bisa mencari kafe yang asyik untuk nongkrong dan menamatkan bukumu di sana.

Kalau nggak bawa buku, kamu bisa cari kafe-kafe yang menyediakan bacaan. Sekarang sudah banyak banget kok kafe-kafe yang berkonsep perpustakaan seperti itu.

quotes senja
Bersepeda kala senja via pexels.com/Pixabay

3. Jalan kaki atau sepedaan

Cara lain yang juga juga seru buat slow travel adalah jalan kaki atau sepedaan keliling kota yang kamu datangi. Kamu bisa mulai jalan atau sepedaan seharian, mulai dari pagi sampai malam—atau sampai capek.

Pelan-pelan, kamu bisa menjelajah ke tempat-tempat yang jarang dibahas di media, tempat-tempat nggak populer, dan melihat kenyataan dengan mata kepalamu sendiri.

4. Keliling kota dengan moda transportasi publik

Kalau lagi nggak berminat mengeluarkan keringat, kamu bisa jalan-jalan pelan-pelan naik moda transportasi publik. Beberapa kota punya moda transit yang bagus, seperti Jakarta atau Yogyakarta, jadi kamu bisa keliling-keliling dengan nyaman.

Tapi, meskipun kota itu nggak punya sistem transportasi publik yang baik dan kamu mesti naik angkutan-angkutan kecil, menjelajahi kota dengan angkot atau angdes juga bakal jadi pengalaman yang sangat menarik.

kampung alam malon
Mewarnai batik di Kampung Alam Malon/Mauren Fitri

5. Ikut “workshop” sesuai hobi

Senang masak atau bikin prakarya? Di tempat-tempat seperti Ubud dan Yogyakarta banyak banget toko atau restoran yang menyediakan kelas-kelas memasak makanan lokal atau membuat kerajinan tangan. Biayanya biasanya agak sedikit mahal memang. Tapi ikut workshop itu bakal ngasih kamu pengalaman yang nggak ada duanya.

Jadi udah nggak bingung lagi ‘kan mencari cara santai untuk menikmati perjalananmu?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 5 Cara Santai untuk Menikmati Perjalanan appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/5-cara-santai-untuk-menikmati-perjalanan/feed/ 0 19865
5 Ide “Slow Travel” yang Bisa Kamu Coba Tahun 2020 https://telusuri.id/5-ide-slow-travel-tahun-2020/ https://telusuri.id/5-ide-slow-travel-tahun-2020/#respond Fri, 21 Feb 2020 11:47:56 +0000 https://telusuri.id/?p=19855 Banyak yang memprediksi bahwa tahun 2020 ini slow travel bakal jadi tren. Buat yang belum familiar dengan slow travel, kamu bisa nikmati dulu tulisan anggun berikut. Studi Dickinson dan Lamsdon (2010) menyarikan lima (5) tema...

The post 5 Ide “Slow Travel” yang Bisa Kamu Coba Tahun 2020 appeared first on TelusuRI.

]]>
Banyak yang memprediksi bahwa tahun 2020 ini slow travel bakal jadi tren. Buat yang belum familiar dengan slow travel, kamu bisa nikmati dulu tulisan anggun berikut.

Studi Dickinson dan Lamsdon (2010) menyarikan lima (5) tema dan nilai yang umum dijumpai dalam literatur slow travel, yakni (1) pelan sama dengan waktu yang berkualitas, (2) tentang memelankan (perjalanan) secara fisik demi menikmati apa-apa yang tersaji, (3) sebuah pengalaman berkualitas, (4) pemaknaan dan keterikatan, dan (5) senada dengan ekologi dan keberagaman. Jadi, slow travel bukan sekadar memelankan perjalanan.

Nah, buat kamu yang mau mencoba slow travel, ini ada beberapa ide yang bisa kamu lakukan di Indonesia buat mempraktikkan gaya perjalanan “baru” ini:

Arus mudik lebaran di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, tahun 2000 via TEMPO/Bernard Chaniago

1. Naik kapal Pelni

Menumpang kapal Pelni bakal membuatmu merasakan pengalaman traveling yang lama dan berkesan. Kamu bakal bisa connect dengan banyak orang, terbiasa dengan laut dan cakrawala yang luas, juga berkesempatan menginjakkan kaki di pelabuhan-pelabuhan yang namanya mungkin belum pernah kamu dengar.

Kalau belum pernah naik Pelni, kamu bisa coba naik rute-rute yang dekat dulu, misalnya dari Tanjung Priok ke Belitung. Setelah itu, kalau kamu akhirnya jatuh cinta jalan-jalan naik Pelni, kamu bisa coba rute-rute yang lebih jauh, mungkin ke Papua sana.

slow travel naik kereta api
Sejumlah penumpang di dalam kereta api perintis Cut Meutia di Kreung Mane, Aceh via TEMPO/Tony Hartawan

2. Menjelajah naik kereta api

Mabuk laut? Jangan dulu naik Pelni. Naik kereta api saja dulu. Yang bikin naik kereta api seru adalah kamu berkesempatan melihat tempat-tempat yang jauh dari keramaian jalan raya, soalnya sebagian besar rel kereta api melintas di tengah-tengah persawahan dan perkebunan.

Sayangnya, jalur kereta api yang kompleks baru ada di Jawa. Di sebagian besar wilayah Indonesia lainnya, nggak ada rel kereta. Jika pun ada, jalur kereta api nggak bakal membawamu traveling dari ujung ke ujung pulau.

Ruang tunggu penumpang di Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang via TEMPO/M. Iqbal Ichsan

3. Ngeteng

Buat apa ngeteng kalau naik pesawat lebih cepat—dan mungkin lebih murah? Ya, kalau pertimbangannya cuma cepat dan murah, ngeteng mungkin nggak cocok buat kamu. Tapi, kalau yang kamu cari adalah “kepelanan,” ngeteng adalah salah satu pilihan terbaik.

Alih-alih bepergian dari satu bandara ke bandara lain, ngeteng bakal membawamu dari satu stasiun ke stasiun lain, dari satu stasiun ke terminal, ke terminal bayangan di kota kecil yang belum ada Google Street View-nya, atau kota pelabuhan kecil yang bahkan cuma ditandai dengan titik hitam di peta. Bayangkan saja sendiri berapa cerita yang bisa kamu bawa sepulang traveling ngeteng.

slow travel naik sepeda
Pesepeda Waskita Cycling Club mencoba jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di kawasan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, 17 Agustus 2017 via TEMPO/Rully Kesuma

4. Naik sepeda jarak jauh

Mau traveling sekalian olahraga? Naik sepeda saja. Pelan-pelan, kamu bisa mengayuh pedalmu ke satu tempat yang kamu tunjuk di peta. Kalau lapar, kamu bisa berhenti di warung pinggir jalan. Letih dan mengantuk, kamu bisa cari penginapan kecil atau membuka tenda di tempat sepi.

Tapi, kalau di Indonesia, biasanya sih kamu bakal ditawari seseorang untuk menginap di rumahnya. Menginap di rumah-rumah penduduk—atau kantor polisi, pos ronda, dll.—bakal jadi kenangan berharga yang bakal kamu ingat sampai tua. Siapa tahu sepulang bersepeda jarak jauh kamu dapat semacam pencerahan. Ya, nggak?

Nelayan menyaksikan lumba-lumba (Stenella attenuata) di perairan Pulau Kapota dan Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 13 November 2017 via TEMPO/Sakti Karuru

5. Pergi ke sebuah tempat, tinggal di sana, dan berkontribusi

Ada satu praktik slow travel yang juga menarik: pergi ke sebuah tempat, tinggal di sana, dan berkontribusi. Pas di tempat itu, kamu bisa melihat-lihat keadaan dulu. Jika kamu menemukan sebuah persoalan dan merasa mampu untuk berkontribusi membereskan, maka tinggallah di sana dan bereskan. Cuma, masalahnya, nggak semua orang punya waktu luang yang banyak untuk melakukan ini. Atau kamu punya?

Jadi, tertarik untuk mencoba slow travel? Kalau iya, siapkan cuti yang banyak, ya!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 5 Ide “Slow Travel” yang Bisa Kamu Coba Tahun 2020 appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/5-ide-slow-travel-tahun-2020/feed/ 0 19855
2 Destinasi Ini Cocok buat “Solo Traveling” Perdana https://telusuri.id/destinasi-solo-traveling-perdana/ https://telusuri.id/destinasi-solo-traveling-perdana/#respond Thu, 20 Feb 2020 09:02:28 +0000 https://telusuri.id/?p=19843 Traveling sendirian alias solo traveling mulai terdengar gaungnya sejak tahun 2019 kemarin. Sebagian di antara kamu mungkin sudah pernah coba. Tapi sebagian lain mungkin belum. Nah, buat kamu yang tertarik buat mencoba solo traveling tapi...

The post 2 Destinasi Ini Cocok buat “Solo Traveling” Perdana appeared first on TelusuRI.

]]>
Traveling sendirian alias solo traveling mulai terdengar gaungnya sejak tahun 2019 kemarin. Sebagian di antara kamu mungkin sudah pernah coba. Tapi sebagian lain mungkin belum. Nah, buat kamu yang tertarik buat mencoba solo traveling tapi masih takut-takut, cobain saja dulu melancong ke dua destinasi berikut:

1. Yogyakarta

Terletak di tengah-tengah Pulau Jawa bagian selatan, Yogyakarta adalah provinsi yang ramah banget sama pelancong. Wilayahnya yang nggak begitu besar bikin kamu mudah saja untuk menyambangi berbagai atraksi wisata.

Akses menuju ke Yogyakarta juga bagus banget. Kalau traveling dari luar pulau, kamu bisa langsung terbang ke Bandara Adisutjipto yang klasik atau New Yogyakarta International Airport yang baru. Lewat darat, Yogyakarta bisa dicapai naik kereta api, bus, bahkan dengan kendaraan pribadi.

Kamu juga nggak perlu susah-susah mencari tempat menginap di Yogyakarta. Di berbagai penjuru kota tersedia penginapan berbagai rentang harga. Kamu bisa pilih-pilih sendiri di aplikasi hotel booking yang sekarang menjamur. Kalau mau go show, yang perlu kamu lakukan hanyalah pergi ke beberapa kawasan backpacker di Yogyakarta, yakni Jalan Sosrowijayan, Dagen, dan Prawirotaman. Banyak banget pilihan akomodasi di sana. Selain itu, lokasi ketiga tempat itu juga dekat pusat kota, strategis banget buat ke mana-mana.

destinasi solo traveling
Tikar dan payung yang disewakan untuk pengunjung yang akan menikmati pemandangan matahari terbenam di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta via TEMPO/Pius Erlangga

Banyak yang bilang Yogyakarta ini “kota mager” alias kota yang bikin malas gerak. Suasananya memang adem banget. Kamu bisa saja santai-santai di penginapan sampai sore, terus jalan kaki menelusuri benteng menjelang senja.

Tapi, kalau kamu tipikal pejalan yang kakinya gatel, kamu bisa keliling-keliling kota naik Trans Jogja atau menyewa sepeda motor untuk kelayapan ke berbagai atraksi wisata, entah yang letaknya “masih” di D.I. Yogyakarta atau di provinsi sebelah, Jawa Tengah.

Banyak banget yang bisa dilihat di Yogyakarta. Kamu bisa memulai petualanganmu dengan mampir ke destinasi-destinasi tenar seperti Malioboro, Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Gumuk Pasir Parangkusumo, atau Pantai Parangtritis. Kalau mau cari udara dingin, arahkan saja petualanganmu ke utara, ke daerah Kaliurang yang berada di kaki Gunung Merapi. Ngaku jadi anak pantai? Luangkan saja satu-dua hari untuk menyusuri pantai-pantai berpasir putih di Kabupaten Gunungkidul. Kalau itu terlalu jauh buatmu, mampir saja ke pantai-pantai di pesisir barat D.I. Yogyakarta yang pasirnya berwarna lebih gelap, seperti Pantai Samas, Pantai Goa Cemara, atau Pantai Pandansimo.

Sebelum pulang, kamu bisa mampir ke Pasar Beringharjo untuk mencari memorabilia solo traveling perdana dan oleh-oleh untuk orang-orang tercinta.

2. Bali

Soal pariwisata, belum ada daerah lain di Indonesia yang menyaingi Provinsi Bali. Pulau Dewata dijadikan rujukan buat pengembangan pariwisata di penjuru Indonesia, sampai-sampai pemerintah mencanangkan program pengembangan “10 Bali Baru.” Sebagai ibu kota pariwisata Indonesia, jelas Bali punya segala yang bikin para wisatawan, termasuk pejalan solo seperti kamu, merasa nyaman.

Pintu masuk utama Bali adalah Bandara Ngurah Rai. Tapi, kalau kamu traveling dari Pulau Jawa atau dari gugusan Nusa Tenggara, kamu bisa cari bus, menyeberangi selat, dan masuk Bali lewat pelabuhan. Di sebelah barat ada Gilimanuk, sementara di sisi timur ada Padang Bai. (Kalau berencana masuk lewat pelabuhan, jangan lupa bawa KTP, Sob. Bakalan dicek petugas soalnya.) Tapi ada juga dermaga-dermaga kecil seperti Sanur dan Benoa yang jadi tempat mangkal kapal-kapal dari/ke Tiga Gili di perairan barat Pulau Lombok.

Sama seperti di Yogyakarta, di Pulau Dewata kamu nggak perlu khawatir kehabisan tempat untuk menginap. Banyak banget penginapan di Bali, dari mulai yang sewanya puluhan juta semalam sampai puluhan ribu. Selain pesan lewat internet, kamu juga bisa langsung datang ke kawasan-kawasan backpacker di Bali, semisal Poppies Lane di Kuta, Monkey Forest di Ubud, atau Canggu yang sekarang lagi ngehits.

destinasi solo traveling
Areal persawahan (sawah) di Desa Ubud, Bali via TEMPO/Gunawan Wicaksono

Cara paling enak buat menjelajahi Bali adalah naik motor matik. Selain hemat biaya, naik motor matik juga bakal menghindarkan kamu dari kemacetan yang terkadang melanda wilayah selatan Bali.

Dengan motor matik sewaan, kamu bisa mampir ke Pantai Kuta yang legendaris, Tanah Lot, Jimbaran, GWK, terus lanjut ke Uluwatu buat melihat pertunjukan tari kecak. Jangan lupa juga buat mampir ke Bedugul untuk melihat langsung Pura Ulun Danu Beratan yang dulu pernah ada dalam lembaran uang Rp50.000 lawas. Kamu juga bisa berkendara ke utara menuju Kintamani, tempat kamu bisa meresapi panorama Gunung Batur dan Danau Kintamani.

Mau beli oleh-oleh? Nggak perlu pusing cari tempat belanja. Pasar seni tersebar di mana-mana di Bali. Pasar seni yang paling legendaris tentu saja Pasar Seni Sukawati di Gianyar. Tapi, kalau menginap di Monkey Forest, Ubud, kamu bisa jalan kaki menyusuri pasar seni di pusat kota Ubud.

Kalau kamu memang pengen nyobain solo traveling, coba dulu deh jalan-jalan sendirian ke Yogyakarta dan Bali. Habis itu kamu bisa coba main ke tempat-tempat lain di penjuru Indonesia.

Selamat mencoba solo traveling, Sob!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post 2 Destinasi Ini Cocok buat “Solo Traveling” Perdana appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/destinasi-solo-traveling-perdana/feed/ 0 19843
Hujan Terus pas Kamu Traveling? Lakukan 5 Aktivitas Ini Aja https://telusuri.id/hujan-terus-pas-kamu-traveling-lakukan-5-aktivitas-ini-aja/ https://telusuri.id/hujan-terus-pas-kamu-traveling-lakukan-5-aktivitas-ini-aja/#respond Mon, 13 Jan 2020 08:00:51 +0000 https://telusuri.id/?p=11461 Pas traveling, hujan sebenarnya bukan hambatan, Sob, tapi sebuah kesempatan bagi kamu untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain selain jalan ke atraksi-atraksi wisata “mainstream,” atau untuk menikmati kesendirian, misalnya: 1. Nongkrong di kafe sambil baca buku Mungkin...

The post Hujan Terus pas Kamu Traveling? Lakukan 5 Aktivitas Ini Aja appeared first on TelusuRI.

]]>
Pas traveling, hujan sebenarnya bukan hambatan, Sob, tapi sebuah kesempatan bagi kamu untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain selain jalan ke atraksi-atraksi wisata “mainstream,” atau untuk menikmati kesendirian, misalnya:

1. Nongkrong di kafe sambil baca buku

Mungkin ini saat yang pas buatmu untuk menamatkan buku yang nggak selesai-selesai kamu baca. Cari aja kafe yang tenang yang kira-kira enak buat baca terus ngendon deh di sana sampai ngantuk.

Selain baca, kamu juga bisa pesan kopi atau makanan ringan yang bakalan terasa nikmat banget disantap pas cuaca lagi dingin-dinginnya.

2. Main ke museum

Untungnya museum kebanyakan itu ada atapnya. Jadi kamu nggak perlu melihat benda-benda bersejarah sambil basah-basahan.

Kalau kamu traveling ke ibu kota provinsi, kemungkinan besar kamu bakalan bisa menemukan museum. Di sana kamu bisa nambah-nambah pengetahuan soal tempat yang lagi kamu datangi.

3. Ikut workshop memasak atau bikin kerajinan

Di destinasi-destinasi populer kayak Pulau Bali atau Jogja, banyak banget tersedia workshop yang khusus buat wisatawan. Umumnya ada dua jenis workshop, yakni workshop memasak dan bikin kerajinan.

Pulang liburan, kamu bakalan punya skill baru. Dan bukan nggak mungkin kamu bakalan kepikiran untuk bikin sesuatu yang kreatif dari skill yang baru kamu kuasai itu.

4. Belanja oleh-oleh

Ada dua tipe pejalan: yang suka beli oleh-oleh dan yang nggak suka beli oleh-oleh. Selain masalah finansial, yang bikin orang nggak suka beli oleh-oleh itu adalah karena bakalan banyak banget buang waktu. Padahal kamu jatah cutinya cuma sebentar.

Nah, kalau kebetulan lagi hujan dan kamu nggak punya ide lagi buat ngapa-ngapain, nggak ada salahnya kalau kamu pergi nyari oleh-oleh. Daripada diem aja. Ya, nggak?

5. Nonton film di bioskop

Dunia nggak berhenti pas kamu lagi liburan. Buktinya, bakalan terus ada film baru yang dirilis meskipun kamu lagi traveling.

Nah, kalau kebetulan lagi hujan, kamu bisa pergi ke bioskop terdekat buat nonton film terbaru. Pasti derita banget ‘kan kalau kamu mesti nunggu sampai pulang.

Jadi, udah nggak bingung lagi ‘kan mau ngapain pas hujan?

The post Hujan Terus pas Kamu Traveling? Lakukan 5 Aktivitas Ini Aja appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/hujan-terus-pas-kamu-traveling-lakukan-5-aktivitas-ini-aja/feed/ 0 11461
Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan pas “Hiatus” Traveling di Musim Hujan? https://telusuri.id/puasa-traveling-musim-hujan/ https://telusuri.id/puasa-traveling-musim-hujan/#respond Sun, 05 Jan 2020 09:00:30 +0000 https://telusuri.id/?p=11653 Sebagian di antara kamu mungkin tetap traveling pas musim hujan. Sebagian lagi mungkin memutuskan untuk hiatus (jeda) dulu dan menunggu sampai musim kembali kering. Kalau kamu masuk kategori kedua tapi bingung gimana caranya mengisi masa-masa...

The post Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan pas “Hiatus” Traveling di Musim Hujan? appeared first on TelusuRI.

]]>
Sebagian di antara kamu mungkin tetap traveling pas musim hujan. Sebagian lagi mungkin memutuskan untuk hiatus (jeda) dulu dan menunggu sampai musim kembali kering.

Kalau kamu masuk kategori kedua tapi bingung gimana caranya mengisi masa-masa puasa traveling, kamu bisa lakukan 5 hal berikut:

ingin melakukan petualangan
Membaca buku di luar ruangan via pexels.com/Kaboompics

1. Baca buku tentang perjalanan

Meskipun klise, ungkapan bahwa “buku adalah jendela dunia” memang benar adanya. Meskipun secara fisik kamu nggak ke mana-mana, baca buku tentang perjalanan bisa membawamu ke penjuru dunia.

Kalau suka fiksi, kamu bisa baca novel. Tapi kalau kamu lebih suka kenyataan, kamu bisa cari memoar-memoar perjalanan yang banyak beredar di toko buku. Anggap aja ini sebagai sesi kelas sebelum kamu melakukan praktik lapangan.

itinerary
Mengetik di laptop via pexels.com/Stokpic

2. Ngintip website/blog perjalanan di internet

Nggak doyan balik-balik halaman kertas, kamu bisa membolak-balik halaman website atau blog perjalanan. Kamu bisa duduk manis membaca perjalanan-perjalanan yang dilakukan oleh … pejalan lain. Selain itu kamu juga bisa dapat ide soal perjalanan kamu selanjutnya: destinasi, perkiraan waktu dan biaya, dll.

Yang bikin website/blog perjalanan jadi asyik adalah kamu bisa berinteraksi langsung dengan penulisnya tanpa harus repot-repot ngirim surat pembaca (yang belum tentu dibaca apalagi dimuat). Jadi, kalau ada informasi yang menurutmu masih kurang, kamu bisa bertanya langsung sama penulisnya.

film petualangan barat

3. Nonton film tentang perjalanan

Masa-masa hiatus jalan-jalan juga bisa kamu lewatkan dengan nonton film-film tentang perjalanan. Kalau bingung nyari filmnya, kamu tinggal buka aja laman IMDB.com, direktori film segala genre, termasuk petualangan.

Film-film yang kamu tonton pas puasa traveling itu juga bisa jadi masukan buat perjalanan-perjalanan kamu selanjutnya. (Kalau kamu suka bikin video perjalanan, film-film itu juga bakalan ngasih kamu banyak wawasan baru buat bikin video-video berikutnya.)

punya pasangan seorang traveler
Koin asing via stocksnap.io

4. Menabung supaya bisa traveling lebih jauh

Tentu saja kamu perlu “bahan bakar” buat traveling. Masa-masa hiatus bisa kamu manfaatkan buat menabung sebanyak-banyaknya supaya bisa traveling lebih jauh atau lebih lama.

Selain itu, kalau sudah menemukan destinasi yang menurut kamu menarik, masa-masa puasa traveling juga bisa kamu gunakan buat mencari atau bahkan memesan tiket buat ke sana.

persiapan fisik pendakian
Ilustrasi orang sedang berlari via pexels.com/Burst

5. Mempersiapkan fisik buat traveling

Traveling adalah aktivitas yang menguras keringat. Kemungkinan, di tempat-tempat yang kamu datangi, kamu bakal lebih sering jalan kaki ketimbang naik kendaraan bermotor; soalnya lebih hemat.

Jadi, mumpung kamu lagi puasa traveling, mending kamu mempersiapkan fisik buat traveling. Terserah mau gimana. Kamu bisa lari-lari sore di lapangan, bisa ke gym, atau mungkin di kamar aja push-up atau ngangkat barbel.

Udah nggak bingung lagi ‘kan mau ngapain pas hiatus jalan-jalan di musim hujan?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan pas “Hiatus” Traveling di Musim Hujan? appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/puasa-traveling-musim-hujan/feed/ 0 11653
Jurus Jitu biar Bawaan Tetap Kering pas Traveling Musim Hujan https://telusuri.id/barang-bawaan-tetap-kering-di-musim-hujan/ https://telusuri.id/barang-bawaan-tetap-kering-di-musim-hujan/#respond Sat, 04 Jan 2020 09:00:04 +0000 https://telusuri.id/?p=11365 Salah satu hal yang paling ngeselin saat traveling di musim hujan adalah mendapati bahwa barang-barang kamu lembap karena hujan. Bukan persoalan basahnya, Sob, tapi kalau lembap begitu biasanya pakaian kamu bakalan bau dan jamuran. Nah,...

The post Jurus Jitu biar Bawaan Tetap Kering pas Traveling Musim Hujan appeared first on TelusuRI.

]]>
Salah satu hal yang paling ngeselin saat traveling di musim hujan adalah mendapati bahwa barang-barang kamu lembap karena hujan. Bukan persoalan basahnya, Sob, tapi kalau lembap begitu biasanya pakaian kamu bakalan bau dan jamuran.

Nah, supaya kejadian ngeselin kayak gitu nggak terjadi, ada dua hal yang bisa kamu lakukan:

gear musim hujan
Seorang pejalan sedang mamakai “rain coat”/Gabriela Palai

1. Gunakan plastik untuk membungkus pakaian dan “sleeping bag”

Hal pertama yang bisa kamu lakukan supaya barang-barangmu nggak lembap oleh hujan adalah membungkusnya dengan plastik. Misalnya, satu plastik untuk pakaian dan satu plastik untuk sleeping bag. Jadi, meskipun nantinya ransel kamu basah, kamu punya perlindungan pamungkas, yakni plastik.

TelusuRI bukannya ngajarin kamu buat buang-buang plastik. Kamu bisa manfaatin plastik-plastik yang nggak kepake di rumah. Pakai terus plastik itu sampai bener-bener udah nggak bisa digunakan lagi.

naik gunung musim hujan
Melintasi sungai di musim hujan /Fuji Adriza

2. Lapisi ransel dengan “cover” alias pelindung

Cover ransel baru akan terasa manfaatnya pas musim hujan. Kalau cover kamu bagus, sederas apa pun hujannya ransel kamu pasti tetap bakalan nggak terlalu basah. Tapi kalau cover punya kamu adalah cover abal-abal, pasti bakalan basah.

Supaya kamu nggak keliru, sebelum beli cover buat tas ransel sebaiknya kamu baca dulu review-review yang beredar di Internet. Selain buat menghindari basah, cover yang kamu pakai juga bisa membuat tas kamu terhindar dari debu dan kotoran.

Nah, coba deh lakukan dua hal di atas. Pasti barang-barang yang kamu bawa pas traveling nggak lembap oleh hujan.


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage kami.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Jurus Jitu biar Bawaan Tetap Kering pas Traveling Musim Hujan appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/barang-bawaan-tetap-kering-di-musim-hujan/feed/ 0 11365
Tips Baca Peta Kota pas Traveling https://telusuri.id/tips-baca-peta-kota-pas-traveling/ https://telusuri.id/tips-baca-peta-kota-pas-traveling/#respond Thu, 02 Jan 2020 01:00:31 +0000 https://telusuri.id/?p=19104 Pas traveling, tentu kamu bakalan akrab sama peta, entah peta fisik (berupa lembaran kertas) atau peta digital. Kalau nggak pakai peta, tentulah kamu kesulitan buat cari rute menuju suatu tempat. Baca peta ini gampang-gampang susah,...

The post Tips Baca Peta Kota pas Traveling appeared first on TelusuRI.

]]>
Pas traveling, tentu kamu bakalan akrab sama peta, entah peta fisik (berupa lembaran kertas) atau peta digital. Kalau nggak pakai peta, tentulah kamu kesulitan buat cari rute menuju suatu tempat.

Baca peta ini gampang-gampang susah, karena itulah kemampuan membaca peta harus selalu dilatih. Nah, buat nambah-nambah pengetahuan membaca peta kota pas traveling, ini TelusuRI kasih beberapa tips yang bakal berguna:

1. Temukan posisimu di “dunia nyata”

Pertama, temukan posisimu di “dunia nyata.” Posisi itulah nantinya yang bakal jadi rujukanmu untuk mulai bergerak.

Caranya gimana? Gampang, kok. Kamu tinggal mencocokkan keterangan di peta sama apa yang kamu lihat langsung dengan mata kepala sendiri. Misal: jika di peta kamu lihat tulisan “Toko A,” carilah plang Toko A di dunia nyata.

2. Temukan arah utara

Setelah mengetahui posisi, kamu mesti menemukan arah utara sebenarnya. Kenapa? Karena peta selalu berorientasi utara-selatan. Jadi, supaya kamu bisa menggunakan peta, kamu mesti mencocokkan arah utara peta dengan utara sebenarnya.

Kalau kamu traveling di wilayah tropis, gampang banget untuk menemukan arah utara. Nggak perlu pakai kompas. Kamu tinggal lihat posisi matahari. Sebelum jam 12 siang matahari bakal berada di sebelah timur, setelah jam 12 siang di sebelah barat.

3. Pelajari peta sebelum mulai jalan

Langkah selanjutnya adalah mempelajari peta. Lalu, pilih rute yang menurutmu paling pas buatmu, misalnya yang jaraknya paling dekat atau yang paling mudah dilewati (tidak sering melewati persimpangan).

Ingat-ingat persimpangan yang harus dilewati dan tanda-tanda yang bisa dijadikan patokan untuk menemukan lokasi tujuan.

4. Nggak usah terlalu sering mengecek peta, kecuali kalau ada indikasi kamu nyasar

Nah, pas jalan kaki (atau naik kendaraan) menuju destinasi, nggak usah terlalu sering mengecek peta. Manfaatkan waktu buat mencari nama-nama jalan yang terdengar familiar (karena sebelumnya sudah kamu baca di peta).

Kalau kamu menemukan indikasi bahwa kamu nyasar, baru cek kembali posisimu di peta.

5. Untuk menemukan sebuah tempat, manfaatkan informasi pendukung lainnya

Pas cari-cari info, ada kemungkinan kamu bakal melihat foto destinasi itu. Nah, informasi visual itu bakal powerful banget kalau digabungkan dengan informasi visual 2D di peta. Dengan memanfaatkan informasi pendukung lain, tentu bakal jadi jauh lebih mudah bagimu untuk menemukan destinasi itu.

Selamat latihan membaca peta, Sob!


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Tips Baca Peta Kota pas Traveling appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/tips-baca-peta-kota-pas-traveling/feed/ 0 19104
Jurus Jitu yang Berguna kalau Kamu Tiba di Destinasi Malam Hari https://telusuri.id/jurus-jitu-yang-berguna-kalau-kamu-tiba-di-destinasi-malam-hari/ https://telusuri.id/jurus-jitu-yang-berguna-kalau-kamu-tiba-di-destinasi-malam-hari/#respond Sun, 29 Dec 2019 01:00:29 +0000 https://telusuri.id/?p=19064 Kadang-kadang, kamu bakal tiba di destinasi pas malam hari. Ketimbang siang hari, tiba di destinasi pas malam hari agak lebih tricky. Kamu bakal agak kesusahan mengenali medan, dan aktivitas penduduk sudah nggak sesemarak siang hari....

The post Jurus Jitu yang Berguna kalau Kamu Tiba di Destinasi Malam Hari appeared first on TelusuRI.

]]>
Kadang-kadang, kamu bakal tiba di destinasi pas malam hari. Ketimbang siang hari, tiba di destinasi pas malam hari agak lebih tricky. Kamu bakal agak kesusahan mengenali medan, dan aktivitas penduduk sudah nggak sesemarak siang hari.

Tapi, kamu nggak perlu khawatir. TelusuRI bakal ngasih beberapa jurus jitu yang bakal berguna kalau kamu tiba di destinasi malam hari.

1. Jangan tergesa-gesa

Jurus pertama: jangan tergesa-gesa. Ketergesaan hanya bakal bikin kamu dilanda banyak persoalan. Misalnya: kamu tergesa-gesa keluar bandara, pesan taksi, dan berlalu ke penginapan, padahal kamu belum mengambil bagasi.

Jadi, santai saja, Sob. Pas nyampe di destinasi, amati sekitar, resapi suasana, dan pelajari kondisi. Ini bakal ngasih kamu kesempatan buat, misalnya, bikin rencana. Toh nggak ada gunananya juga ‘kan buat tergesa-gesa? Mau ngejar apa?

2. Pastikan bahwa kamu sudah menentukan tempat menginap

Kalau tiba siang hari, kamu bisa leluasa mencari penginapan. Kamu bisa keliling-keliling mencari akomodasi murah. Nggak cocok, kamu bisa cari penginapan lain yang sesuai dengan kriteriamu. Beda cerita kalau kamu tiba di malam hari. Cahaya yang sudah sangat lindap bakalan mempersulitmu buat mencari penginapan.

Jadi, pastikan dulu kamu bakalan menginap di mana. Kalau perlu, booking dulu. Jangan lupa juga buat mempelajari rute menuju ke sana, terlebih kalau kamu nggak punya paket internet.

3. Kabari pihak penginapan bahwa kamu bakal “check-in” malam hari

Jadi, kamu sudah booking tempat menginap? Nah, langkah selanjutnya adalah mengabari pihak penginapan bahwa kamu bakalan check-in di malam hari, biar mereka nggak mengira kamu membatalkan pesanan dan telanjur memberikan kasur atau kamarmu kepada tamu yang lain.

Sekarang, kamu bisa lebih mudah berkomunikasi dengan pihak penginapan. Nggak perlu nelpon, kamu cukup menghubungi mereka via fitur chat di laman pemesanan atau kirim email.

4. Hidupkan paket internet atau cari Wi-Fi

Kecuali kamu memang berencana untuk nggak menggunakan internet, segera hidupkan paket internet atau cari Wi-Fi ketika kamu tiba di destinasi malam hari. Lewat internet, kamu bisa mencari informasi soal moda transportasi menuju penginapan, termasuk soal harganya.

Kalau memang nggak mau pakai internet, kamu bisa mempersiapkan peta fisik dan menggali informasi (dan mencatatnya) soal destinasi itu. Jadi, setiba di destinasi, kamu tinggal memproses informasi itu dan bikin keputusan.

5. Prioritaskan transportasi publik massal seperti bis atau kereta api

Penyedia jasa transportasi seperti taksi atau mobil sewaan pasti bakalan bilang, “Bis atau kereta sudah nggak ada lagi, Mbak/Mas. Terakhir tadi jam 7.” Jangan terlalu gampang percaya. Tanyakan dulu ke bagian informasi soal jam/jadwal operasi angkutan umum di destinasi itu. Di kota-kota seperti Jogja, Surabaya, atau Jakarta, transportasi umum biasanya beroperasi sampai sekitar jam 9-10 malam.

Jadi, sudah tahu ‘kan ngarus ngapain pas tiba di destinasi malam hari?


Kenali Indonesiamu lebih dekat melalui Instagram dan Facebook Fanpage TelusuRI.

Tertarik buat berbagi cerita? Ayo kirim tulisanmu.

The post Jurus Jitu yang Berguna kalau Kamu Tiba di Destinasi Malam Hari appeared first on TelusuRI.

]]>
https://telusuri.id/jurus-jitu-yang-berguna-kalau-kamu-tiba-di-destinasi-malam-hari/feed/ 0 19064